PESAN DARI PERAWAN MARIA
TERSUCI
KEPADA PUTERI
TERKASIHNYA,
LUZ DE MARÍA
22 APRIL 2015
22 APRIL 2015
Anak-anak yang terkasih,
umat manusia :
Lihatlah aku sebagai
Bunda dari umat manusia.
Maka aku akan tetap
seperti itu.
Air mataku mengalir
membasahi wajahku
laksana ketidak-murnian
dan kejahatan membuat darah mengalir di muka bumi.
Karunia Kehidupan tergeletak di tanah. Mereka adalah manusia yang
dipersembahkan untuk mengakhiri kehidupan karena kehendak bebas mereka.
Samudera tercemar bukan saja oleh bahan radioaktiv, tetapi juga
oleh kemarahan manusia.
Tanah tercemar bukan saja oleh bahan pencemar kimiawi, yang
dibuang oleh manusia ke atasnya, tetapi juga oleh kejahatan, ketidak-sopanan,
ketidak-sadaran, dari manusia-manusia yang sama.
Didalam Perjanjian Lama, Allah Bapa menghadirkan DiriNya di
hadapan umatNya. Untuk itu Dia menggnakan unsur-unsur dari CiptaanNya sendiri –
api, udara, air – namun saat ini kamu memiliki Tubuh dan Darah Puteraku. Tetapi
kamu terus menghinakanNya dengan ketidak-sadaran yang besar, dan kadang-kadang
hal itu kau lakukan secara sengaja.
Umat manusia yang terkasih,
Aku melihat kamu datang untuk menerima Puteraku didalam Ekaristi,
namun aku tidak melihat kamu membagikan Dia kepada saudara-saudaramu melalui
perbuatan dan tindakanmu. Melalui pekerjaanmu, dalam keserupaan dengan
Puteraku. Melalui tindakanmu, dalam keserupaan dengan Puteraku. Menjadi saksi
yang hidup dari KasihNya dan penyerahan DiriNya, dalam perjuangan hidup
sehari-hari, dalam kehausan jiwa akan Puteraku yang menderita saat ini.
Ada begitu banyak orang yang percaya bahwa Puteraku hanya
menikmati TahtaNya di sebelah kanan Bapa didalam persekutuan dengan Roh
Kudus...
Kamu salah, anak-anakku !
Saat ini Puteraku ada didalam dirimu masing-masing, setiap orang
yang mengasihi Dia dan setiap orang yang tidak mengasihi Dia.
Saat ini mereka yang tidak mengasihi Dia menyerangNya, laksana
serigala lapar, melalui kawnan Puteraku untuk mengoyakkan mereka, namun mereka
lupa bahwa kehidupan tubuh bukanlah satu-satunya yang kau miliki di dunia ini.
Mereka lupa bahwa setiap manusia memiliki sebuah jiwa dan sebuah roh, dan
mereka bisa membunuh tubuh, tetapi jiwa dan roh adalah milik Puteraku, terutama
ketika anak-anakku selalu bersaksi atas Dia yang hidup didalam diri mereka.
Umat manusia,
Menurutmu, kemanakah kamu akan pergi ditengah perjuangan yang
terus mnerus ini, di tengah pertempuran ini, dan ditengah begitu banyak
peperangan saat ini?
Saat ini aku bukan saja berbicara mengenai peperangan dengan
berbagai persenjataan, tetapi juga tentang pertempuran spirituil, pertempuran
pribadi, dimana kamu masing-masing harus bertempur melawan setan dan untuk
memenangkannya.
Dan pada saat ini, aku melihat begitu banyak anak-anakku yang
karena mereka takut dan melangkah mundur, mereka melupakan Kasih Puteraku dan
lupa akan penyerahan DiriNya di kayu salib, lupa akan panggilanNya, lupa bahwa
mereka memiliki Ibu ini yang sangat mengasihi mereka dan tak akan meninggalkan
mereka.
Umat manusia,
Saat ini adalah saat bagi mereka yang benar, bagi mereka yang
memutuskan untuk berkata ‘FIAT’ , ‘terjadilah hal itu’, ‘ya’, kepada Kehendak
Ilahi.
Saat ini adalah saat bagi anak-anakku yang berjuang melawan
dirinya sendiri dan terus bangkit diatas ego mereka.
Ini bukanlah saat bagimu, sebagai Tubuh Mistik Puteraku, untuk
mengijinkan setan melemahkan imanmu.
Umat manusia,
Jika kamu merasa tak berdaya, tak ada pengharapan lagi, terusir,
hal itu karena tak ada kasih dalam dirimu, dan karena kamu tidak mengijinkan
Kasih Ilahi hidup dan bekerja dalam dirimu. Jika kamu merasa seperti ini, hal
itu adalah karena kamu tidak mengijinkan Kasih Puteraku yang berkobar, hidup
dan berdenyut, untuk merasuk melalui pori-pori kulitmu. Kasih dan Darah Ilahi
yang diberikanNya kepada masing-masing dari anak-anakNya. Dan sebagai Mitra
Penebus, bersama-sama dengan Puteraku, aku merasakan sakitNya dengan rasa sakit
bersalin. Aku merasakan sakitNya karena ketidak-pedulian dari Gereja
Puteraku.
Kamu yang mendengarkan aku, kamu yang dari saat ke saat mendekati
aku sebagai Ibumu, aku akan menuntunmu menuju Puteraku, yaitu kamu yang
memiliki penyesalan hati dan kerendahan hati, dan bahwa saat ini kamu menyesali
kesalahanmu, kepadamu aku berkata bahwa aku datang bagimu untuk menggandeng
tanganmu dengan tanganku.
Puteraku tidaklah bersekutu dengan ideologi-ideologi palsu yang
diciptakan oleh manusia...
Puteraku adalah Ilahi...
Puteraku datang untuk menolong umatNya, mereka yang miskin, mereka
yang berkelimpahan, dan mereka yang memeluk Kabar Gembira...
Puteraku tidak mau merasakan ideologi duniawi yang diciptakan oleh
manusia...
Puteraku tidak mau menerima jika umatNya dianiaya...
Puteraku tidak mau menerima jika umatNya dibantai... itu bukanlah
KehendakNya...
Bangunlah !
Itu adalah perbuatan setan.
Itu adalah perbuatan para penindas yang mengijinkan kemarahan
setan menguasai dirinya.
Berapa besar, berapa besar aku mendesak kamu melalui
panggilan-panggilanku kepada umat manusia, melalui Pesan-pesanku yang amat
berharga. Berapa banyak aku telah memintamu untuk membuka matamu, pikiranmu,
pengetahuanmu, dan hatimu, agar kamu tidak ditipu oleh ular komunisme yang
ganas itu. Namun kamu tetap tidak peduli akan panggilan-panggilan ini dan kamu
masih terus bersikap tidak peduli.
Panggillah aku Ibu, maka aku akan datang menolongmu ditengah
kesedihanmu, dan aku akan melindungi kamu ketika para penindas itu menganiaya
kamu, ketika mereka tidak memberimu makan, ketika mereka tidak memberimu
fasilitas kesehatan. Namun sebagai pembela seluruh umat manusia, disamping
semua itu, aku melihatmu seolah untuk yang pertama kalinya kamu ada di
hadapanku, dan mataku menangis air mata darah dan hatiku juga berdarah.
Aku tidak meninggalkan kamu. Tetapi perlu sekali bagimu untuk
berseru kepada Puteraku. Adalah perlu bagimu untuk memeriksa dan mempertimbangkan
keadaan dirimu, tanpa penutup matamu, dan meminta pengampunan kepada Puteraku
atas segala penentangan yang kau lakukan. Dan aku akan menyelimuti kamu dengan
mantelku, dan didalam mantel keibuanku ini kamu akan menemukan penghiburan dan
kekuatan untuk melanjutkan perjalananmu, karena saat ini rasa sakit bersalin
itu sudah mencapai tahap terakhirnya...
Dari mantelku yang terbuka untuk menyelimuti seluruh umat manusia,
Puteraku akan mengirimkan pertolonganNya, Pertolongan Ilahi, yaitu KehendakNya,
seperti pada masa yang lalu Dia mengirimkan hal itu kepada para nabiNya.
Saat ini, angkatan ini tidak menyadari segala sesuatu yang
diciptakan oleh Tangan Bapa, karena ia tidak menyerupai Kebaikan dan Kasih
Ilahi. Namun Kerahiman Puteraku akan mengirimkan SabdaNya, dan sekali lagi ia
akan ditolak juga... Namun Puteraku, didalam KerahimanNya yang tak terhingga
besarnya, akan mengirimkan dari RumahNya, pertolongan bagi seluruh umatNya
melalui UtusanNya.
Umat manusia, apa yang kau ketahui mengenai Puteraku jika kamu
tidak mengenal Kitab Suci?
Umat manusia, apa yang kau ketahui tentang Puteraku jika kamu
tidak mengasihinya, jika kamu tidak menyelami Dia?
Umat manusia, bagaimana kamu bisa berseru kepada Dia yang kau
tolak?
Namun Dia, Dia yang kau tolak itu, mengasihi kamu dengan tanpa
batas...
Dan ketika kamu berseru kepadaNya dengan tulus, dari dalam hatimu,
Dia akan mendengarkan kamu dan Dia akan membaharui kamu, membersihkan kamu, dan
memelukmu. Namun untuk itu kamu harus bersikap rendah hati dan mengenal Dia,
dan memanggilNya ‘Bapa’.
Adalah perlu bagimu untuk meminta pertolonganNya dan siap untuk
tidak menentang Dia lagi.
Begitu besar angin bertiup kepada manusia saat ini. Angin
peperangan, angin kebencian, angin penyakit, angin kelangkaan berbagai bahan,
angin kesedihan, angin kematian... Mungkinkah semua ini dikirim oleh Puteraku?
TIDAK. Ini semua adalah angin yang diciptakan oleh manusia sendiri karena
ketidak-peduliannya, karena tidak adanya kasih, karena kejahatannya sendiri.
Karena kejahatannya sendiri : bukan karena Puteraku meletakkannya didalam hati
manusia, namun karena manusia menolak Puteraku, maka setan mengambil alih
tempatNya didalam hati manusia, tempat yang seharusnya bagi Puteraku, dan setan
mengendalikan manusia.
Anak-anakku yang terkasih,
Janganlah goyah. Teruslah berdoa Rosario Kudus. Kamu menarik
perhatianku. Pandanganku segera tertuju kepada mereka yang berseru kepadaku
dalam setiap doa Salam Maria, karena sebagai Bunda dari Sabda, didalam Rahim
Keibuanku aku melindungi setiap makhluk manusia dan aku menangis air mata darah
bagi mereka yang berlari menjauh, yang menolak peranan Keibuanku, namun lebih
dari semuanya, bagi mereka yang menolak Kasih Puteraku.
Umat manusia, berdoalah, berdoalah yang tekun bagi Rusia, ia akan
terbangun dan menyebarkan penderitaan dimana-mana dan kepada seluruh umat
manusia.
Umat manusia, berdoalah, berdoalah yang tekun, agar kamu bisa
menahan jeratan setan yang semakin banyak di dunia.
Umat manusia, berdoalah yang tekun, ini masih belum terlambat.
Berdoalah selalu betapapun keadaannya baik maupun tidak, bumi ini sedang retak.
Umat manusia, kamulah yang memutuskan apakah kamu akan musnah atau
diselamatkan. Kamu dikehendaki bagi keselamatan, namun kehendak bebasmu memilih
salibmu.
Aku datang kepadamu, dan aku akan terus menyampakan perkataanku
kepada mereka yang ingin menerimanya, sebagai anak-anakku yang sejati, mereka
yang ingin mematuhi Hukum Puteraku dan memperoleh Kehidupan Kekal.
Dan bagi mereka yang tidak mengasihi aku, aku berkata : Percayalah
bahwa Jantungku berdenyut bagimu.
Aku memberkati kamu. Aku mengasihi kamu.
Bunda Maria
HAIL MARY MOST PURE,
CONCEIVED WITHOUT SIN.
HAIL MARY MOST PURE, CONCEIVED WITHOUT SIN.
HAIL MARY MOST PURE, CONCEIVED WITHOUT SIN.
HAIL MARY MOST PURE, CONCEIVED WITHOUT SIN.
HAIL MARY MOST PURE, CONCEIVED WITHOUT SIN.
(1) The warnings of the Holy
Mother regarding the contamination of the seas with radioactivity—among other
things—is happening in an alarming way since the accident at the Fukushima
nuclear power plant in 2011, besides all the nuclear tests done in the past
when several world powers carried out nuclear tests on the seabed, especially
in the French Polynesia, the North Pacific atolls, and the Marshall Islands,
among other places. Nuclear energy.
(2) The Calls of the Holy
Mother regarding communism started almost 100 years ago precisely in Fatima in
1917, on the same year when communism was established in Russia.
(3) In the face of an
ignorant and unprepared humanity, the Holy Mother reminds us and warns us about
the fulfillment of a Biblical Prophecy: The emergence and dominion of the
antichrist that is already on Earth.
THE INSTRUMENT’S
COMMENTS
Komentar-komentar sarana
(visiuner)
Saudara-saudari,
Kita adalah anak-anak kesayangan Sang Pencipta. Kita diberkati
oleh Kasih Ilahi dan oleh semua yang telah diciptakan oleh Tangan Bapa.
Begitu banyak kebahagiaan yang ingin disampaikan kepada umat
manusia secara umum...
Dan ...
Manusia telah menghancurkan banyak dari apa yang diberikan Bapa
kepadanya, dimulai dari hidupnya sendiri hingga suara hati nuraninya.
Dengan menumpulkan suara hati nurani, manusia telah kehilangan
kuasa atas kebaikan, dan menjadi mangsa bagi kejahatan. Dengan demikian
tindakannya telah menyimpang dari tujuan utama penciptaannya : untuk mengenal
Allah, mengasihi dan demi kebaikan.
Saudara-saudara, perasaan adalah bagian dari makhluk manusia. Ia
memberi manusia hati dari daging, yang berasal dari suara hati nurani yang
benar...
Kita adalah anak-anak yang dikasihi oleh Tritunggal Kudus dan
Bunda Kudus kita. Bagaimana sebaiknya kita bersikap?
Bunda Kita, Peziatah
Kekal disamping Puteranya, menangis air mata darah ketika dia menyadari bahwa
dirinya tidak didengarkan oleh anak-anaknya di dunia. dia mencucurkan air mata,
dan Darah dari Putera Ilahinya menyertai tangisnya.
Bagaimana bisa kita
tidak bersedih di hadapan penampilan yang seperti ini? Bunda kita berkata
:”Sakit bersalin. Akhir dari masa sakit bersalin itu sudah dekat...”
Kita sedang hidup di saat-saat yang amat menentukan, ketika kita
tak bisa berkata ‘ya’ kepada dua tuan sekaligus. Kita menjadi milik Kristus dan
bukan milik orang lain atau ideologi lain.
Kita adalah makhluk yang bisa berdoa, dan menemukan Allah didalam
Ekaristi, Roti Kehidupan. Kita percaya akan Sabda Ilahi didalam Kitab Suci,
yang dijelaskan kepada angkatan ini melalui sarana-sarana yang setia, namun
kita tak bisa mengasihi Allah, mengasihi HukumNya, dan pada saat yang sama
menyebut diri kita sebagai pendukung berbagai ideologi yang bertentangan dengan
kasih akan sesama.
Saudara-saudara, kita tak bisa mendukung komunisme sambil
mengasihi Kristus, sama seperti kita tak bisa mendukung gerakan extrim kanan
sambil mengasihi Kristus. Sesuatu yang extrim adalah buruk : kesamaan,
keadilan, kebenaran, hanya milik satu Pemilik saja : Kristus. Kristus adalah
Yang Benar diantara segala yang benar. Dan kita harus berpegangan kepadaNya
jika kita ingin sungguh melayani Dia. Bunda kita memperingatkan mengenai adanya
belalai-belali antikris. Dia memperingatkan kita sehingga didalam keheningan
kita akan memberi kesempatan kepada Roh Kudus untuk menuntun kita dan
mengilhami kita, sehingga jiwa kita akan terbang menuju Kristus secara bebas
dan tanpa paksaan.
Kita masing-masing memiliki sebuah peranan yang khusus didalam
Misi Agung yang diserahkan Kristus kepada setiap orang. Marilah kita mewartakan
dan bertanggung-jawab atas Misi itu, karena ‘dari dia yang diberi banyak,
banyak pula yang diminta darinya.’
Hanya ada satu jalan saja menuju Keselamatan dan itu adalah
Kristus. Bunda kita mengulurkan tangannya kepada kita untuk menuntun kita menuju
Puteranya. Dia adalah seperti the generalissimo dari seluruh pasukan Surgawi.
Kuasa ini diberikan kepadanya oleh Bapa, dan tak seorangpun bisa mengambil
kuasa itu darinya hingga dia menuntun dan membawa seluruh umat Allah ke ‘tanah
yang dialiri susu dan madu.’
Dari Kerahiman mereka mengirim Pertolongan Ilahi. Inilah yang
selalu dilakukan setiap saat dan terutama pada saat inipun hal itu tidak
berbeda. Umat manusia membutuhkan ‘mata orang buta untuk dicelikkan dan telinga
orang tuli untuk dibuka.’ Umat manusia membutuhkan hati yang lunak dan bisa
menolong mendapatkan kebijaksanaan, bukan agar terjatuh kedalam cengkeraman
setan.
Saudara-saudara, janganlah lupa bahwa sebentar lagi adalah
peringatan 100 tahun penampakan Fatima. Di Fatima itulah Bunda kita
memperingatkan kita agar komunisme tidak sampai menang dan menyebarkan
kesesatannya ke seluruh dunia.
Namun apa yang terjadi saat ini? Dimanakah kesalahannya?
Bunda Maria tidak dipatuhi. Mau kemana kita?
Jika kita adalah umat Kristiani, bagaimana bisa kita tidak
mendukung apa yang dikatakan oleh Bunda kita di Fatima? Karena itu adalah
kejahatan besar bagi umat manusia.
Amin
Note:
Selama penampakan Perawan Maria Terkudus kepada Luz de Maria, sebuah lukisan Bunda Guadalupe di kamarnya nampak menangis air mata minyak, dan kemudian air mata berwarna merah, diduga adalah darah. Suatu aroma tertentu tercium disitu menyertai peristiwa itu. Hal ini menjadikan dan meyakinkan bahwa panggilan-panggilan dari Bunda Kudus kita semakin nyata di hadapan berbagai peristiwa yang terjadi saat ini.
Anak-anak yang terkasih,
umat manusia :
Lihatlah aku sebagai
Bunda umat manusia. Begitulah aku tetap seperti itu.
Air mataku membasahi
wajahku, seperti halnya ketidak-murnian dan kejahatan mengalirkan darah di atas
bumi.