Thursday, July 16, 2015

Pesan Bunda Maria kepada Luz de Maria, 15 April 2015


PESAN DARI PERAWAN MARIA TERKUDUS
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA, LUZ DE MARÍA
15 APRIL 2015

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

Terimalah damai yang memancar dari dalam Hatiku ini bagi kamu masing-masing, anak-anakku.

Kekasih,

Betapa jauhnya angkatan sekarang ini menyimpang dari keinginan Kehendak Ilahi !

Manusia telah menurun, dan semakin menurun saja...

Kehidupan sebagai orang kudus dan kehidupan seperti yang diajarkan oleh Perintah-perintah Allah adalah sebuah masa lalu bagi manusia yang hidup sekarang ini.

Bersyukur kepada Allah atas setiap karunia yang diterima juga menjadi sebuah masa lalu, dimana hal itu menjadi sesuatu yang memalukan bagi sementara orang saat ini.

Manusia telah menciptakan alah-allah yang aneh, asing, berhala-berhala palsu, dan kemudian membaktikan dirinya untuk mengumpulkan kekayaan sehingga hati manusia menjauhi Kebenaran dan Allah Yang Hidup.

Mandat dari Puteraku ‘Lakukanlah ini sebagai peringatan akan Daku’, telah kehilangan makna. Hal yang sama juga terjadi atas Kebesaran atau Kemuliaan, Berkat serta kekhidmatan (Solemnity) dengan apa anak-anakku semestinya menyambut Penyerahan Diri dari Puteraku di atas meja altar dimana Tubuh dan Darah Puteraku, yang merupakan Keajaiban Kasih Ilahi Yang Maha Agung, hadir dan menjadi Makanan bagi umatNya.

Saat ini Ekaristi dipandang remeh, diterima dengan tanpa persiapan sebelumnya, tanpa menyadari bahwa menerima Ekaristi dalam keadaan dosa berat bisa mendatangkan hukuman bagi penerimanya, jika orang itu dalam keadaan sehat ingatan.

Pada saat-saat mendatang ini, betapa menyesalnya makhluk manusia yang menyepelekan Ekaristi.

Anak-anak terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

Jika kamu tidak berhenti dalam kesalahanmu, kamu akan terjatuh kedalam lembah... kamu tidak berpikir bahwa segala sesuatu yang menghubungkan Puteraku dengan manusia perlahan-lahan telah dihilangkan dan menganggapnya sebagai hal yang normal atau sebagai sebuah evolusi di saat kamu bertindak itu. Setan telah bertindak secara licik sekali untuk mencegah umat dari Puteraku menyadari apa yang memisahkan mereka dari Allah mereka.

Anak-anak,

Kamu butuh keberanian untuk bangkit dari kejatuhanmu...
Kamu butuh kerendahan hati untuk bisa terus berjalan di jalan Puteraku ...
Setelah muncul berbagai perbedaan diantara saudara-saudara, kamu membutukan kebijaksanaan untuk mengatasi segala kebodohan itu...

Kamu membutuhkan Iman bukan untuk keluar dari dalam perahu yang oleng.

Inilah jalan yang dilalui oleh para murid Puteraku : memberi kesaksian dan menyerahkan pipi yang lainnya, dan mereka telah memberikan jalan bagimu, untuk saat ini.

Setan telah berkembang dengan kecerdikan yang besar untuk membangun toko serba ada yang menguasai umat manusia saat ini. Menguasai, ya. Menguasai dengan menjadikan makhluk manusia mengabaikan Puteraku, dan menerima setan sebagai allah mereka, tunduk kepada penyalah-gunaan oleh setan untuk menyakiti Puteraku dan Ibu ini dimana ia paling menyakitkan : memusnahkan manusia untuk menghinakan Karunia Kehidupan. Inilah pembalasan setan pada Keselamatan yang diupayakan oleh Puteraku bagi umatNya dengan cara menyerahkan DiriNya di kayu salib.

Setan telah berkembang, namun anak-anakku tidak. Anak-anakku tertidur pulas. Mereka tidak bisa menerima esensi dari ajaran-ajaran Puteraku agar mereka bisa semakin dekat denganNya dan menyatu dengan Dia didalam Keilahian.

Kekasih,

Kelicikan setan selalu berhasil merebut jiwa-jiwa di hadapan masyarakat yang secara menetap berbakti kepada tehnologi yang menguasai pikiran manusia dengan petualangan-petualangan palsu dan khayal, sebagai pembawa dari pengendali pikiran untuk mendorong manusia agar menyatu dengan pemain pertunjukkan yang dihadirkan kepada mereka. Dengan demikian mereka telah melaksanakan tujuan mereka : menciptakan angkatan kekerasan yang bertentangan dengan Puteraku, yang haus akan balas dendam dan kematian, dan di hadapan semua itu mereka tak akan bisa berhenti, karena mereka telah dilatih hingga didalam kamar-kamar rumah mereka sendiri, hingga kamar-kamar itu menjadi kamp-kamp pelatihan bagi kekerasan dan kematian.
Keluarga-keluarga menjadi sasaran bagi setan, dan setan telah berhasil melaksanakannya : perpecahan keluarga-keluarga, kepalsuan dan kebohongan, kekerasan... dan semua ini dimasukkan kedalam rumah oleh orang tua mereka sendiri dengan melalui tehnologi yang tak terkendali dan hal ini kemudian menghasilkan pemusnahan besar atas pikiran anak-anak mereka serta pikiran orang tua itu sendiri. 

Manusia hidup di lingkungan yang kejam. Apa yang bersifat duniawi telah menang atas apa yang bersifat kebaikan, kebenaran, belas kasih, nilai-nilai luhur, kehidupan, kasih akan sesama, dan banyak lagi lainnya...

Kekasih,

Aku tidak mencari seseorang untuk dipersalahkan. Aku mengacu kepada mereka yang telah bersifat permisiv, dan tidak bisa mengendalikan sesuatu yang kecil. Kaum muda telah menyerahkan dirinya kepada tangan setan untuk melaksanakan apa yang diilhamkan didalam pikiran mereka dengan melalui penyalah-gunaan tehnologi.

Anak-anak, manusia membangun sesuatu bukannya tanpa tujuan. Dan tujuan dari tehnologi, terutama yang digunakan oleh orang yang sedikit jumlahnya, yang telah berkembang pada semua usia saat ini, telah merasuki pikiran manusia dan menggantikan kebaikan dengan kejahatan.

Dengan Ratapan Ilahiah, Puteraku telah mengutus aku untuk menemui umatNya, dalam berbagai penampakan, melalui sarana-saranaNya. Namun penampakan-penampakanku dan panggilan-pangglanku tidak didengar. Melalui panggilan-panggilan itu aku memperingatkan manusia akan berbagai hal. Sarana-sarana dari Puteraku dibungkam dan diserang oleh saudara-saudara mereka sendiri untuk membuat mereka diam.

Anak-anak dari Hati Keibuanku,

Kamu tak akan bisa membungkam suara Puteraku saat ini, karena pertempuran itu adalah melawan setan yang telah merasuki pikiran manusia untuk menguasai kemanusiaan dan menyesatkannya melalui berbagai ketakutan.

Kekasih,

Manusia tanpa hati nurani akan berkembang menjadi kejahatan, yang disuapkan oleh setan kepada mereka untuk mempersiapkan tempat kediaman antikris di dunia. Tak ada sesuatu yang aman, anak-anak. Bangunlah. Mereka yang membunuh sesamanya bukanlah satu-satunya yang mengijinkan setan untuk memiliki diri mereka dan menguasai mereka. Beberapa dari saudara-saudaramu juga mengalami keadaan dimana pikiran mereka sudah dipenuhi dengan kejahatan yang berasal dari media massa yang sudah menyelimuti bumi ini, dengan tujuan untuk merasuki dan menyesatkan anak-anakku dari Kebenaran, Moralitas, dan segala relasi spirituil dengan Puteraku.

Selamatkanlah jiwamu, anak-anak.

Perlihatkanlah dirimu di hadapan Puteraku, dan mintalah KerahimanNya, agar kamu tidak dihukum. Bertobatlah sebelum malam hari tiba.

Berdoalah, kekasihku, sebuah asteroid sedang tiba tanpa kelihatan. Secara tidak langsung ia akan menimbulkan tragedi besar di dunia.
Berdoalah, anak-anakku, bagi Jepang. Ratap tangis itu belum berhenti.
Berdoalah, anak-anakKu, bagi Chili. Ia akan menderita.

Kekasihku,

Tolaklah setan. Janganlah mengabaikan Ekaristi. Janganlah mengabaikan doa karena ia memberimu kekuatan untuk melaksanakan permintaanku untuk mewartakan kepada saudara-saudaramu.

Berdoalah Rosario Kudus. Aku mendengarkan.

Kuasailah dan perintahlah dirimu, ketahuilah dan kenalilah perbuatan setan dan peringatkanlah saudara-saudaramu.

Anak-anak, setan telah mengutuk umat manusia hingga mati dengan melalui kekuatan-kekuatan besar yang mencemari makanan. Dan anak-anakku, tanpa menyadarinya, telah menderita karenanya.

Anak-anak,

Aku mengasihi kamu. Aku memperingatkan kamu. Bukan untuk membuatmu takut kepadaku, tetapi karena seorang Ibu memperingatkan mereka yang menjadi miliknya dan tidak akan membiarkan mereka sendirian di jalan.

Aku ada bersamamu. Janganlah takut akan peringatan-peringatanku, takutlah jika kamu kehilangan kehidupan kekalmu.

Aku memberkati kamu, anak-anak, aku tetap tinggal bersama anak-anakku. Pasukanku, tetap setia kepada umat dari Puteraku, tetap mengawasi kamu.

Aku mengasihi kamu.

Bunda Maria


Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.


Komentar-komentar sarana (visiuner)


Saudara-saudari,

Dengan lemah lembut Bunda kita menjelaskan kepada kita realitas dari apa yang sedang terjadi di dunia saat ini.

Kita tak bisa tetap bersikap tidak peduli.

Dengan doa-doa kita, kita harus membawa informasi itu dan menyampaikannya kepada saudara-saudara kita segala sesuatu yang sedang terjadi. Kita sedang menghadapi kekejaman yang berdarah terhadap umat Allah. Bukankah ini sebuah tanda bahwa Bunda kita telah menyatakan kepada kita tentang saat Kesesakan itu?

Makanan yang telah dirubah secara genetis adalah menjadi sasaran bagi mereka yang merencanakan pengurangan jumlah penduduk dunia.

Air bukan lagi menjadi sumber daya alam yang diberikan Allah kepada manusia. Saat ini dan pada beberapa negara tertentu, kita bisa melihat orang-orang yang dipersalahkan jika menyimpan air hujan di rumah.

Komunisme telah menguasai mayoritas negara-negara kecil agar mereka memiliki kekuasaan lebih besar dengan menggunakan negara-negara ini sebagai satelit mereka dari mana mereka bisa bertindak. Namun masih juga kita bisa melihat beberapa penguasa membuat perjanjian dengan komunisme.

Saudara-saudara,
Marilah kita berdoa. Ya. Janganlah kita menjauhi Kebaikan Tertinggi. Marilah kita menjadi umat yang selalu belajar dari segala hal yang terjadi, sehingga kita tidak akan menyangkal apa yang tak bisa disangkal.

Pesan-pesan bawah sadar dan video game telah memperbudak umat manusia dan mempersiapkan manusia bagi tindak kekerasan. Bukankah ini adalah tipuan dari setan?

Bunda Maria mengatakan kepada kita bahwa manusia telah menyerahkan dirinya kepada setan. Dan makhluk yang telah dikuasai oleh setan, keinginannya adalah membalas dendam kepada orang-orang yang tak berdosa. Umat Allah telah dianiaya pada waktu yang lalu, dan saat ini kita tahu bahwa penganiayaan itu bukan hanya terjadi di Timur Tengah saja.

Janganlah kita menyangkal apa yang kita saksikan dengan kesedihan besar. Marilah kita saling melindungi satu sama lain. Marilah kita bersatu sebagai saudara didalam Iman, saling memperingatkan satu sama lain, janganlah kita berdiam diri saja.

Saudara-saudara, Bunda Maria mengasihi kita. Marilah kita mendekatinya.

Amin.

Luke 22:19 New Revised Standard Version Catholic Edition
Isaiah 56:10 New Revised Standard Version Catholic Edition