PESAN DARI PERAWAN MARIA TERKUDUS
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA, LUZ DE MARÍA
15 APRIL 2015
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak
Bernoda,
Terimalah damai yang memancar dari dalam Hatiku
ini bagi kamu masing-masing, anak-anakku.
Kekasih,
Betapa jauhnya angkatan sekarang ini menyimpang
dari keinginan Kehendak Ilahi !
Manusia telah menurun, dan semakin menurun
saja...
Kehidupan sebagai orang kudus dan kehidupan
seperti yang diajarkan oleh Perintah-perintah Allah adalah sebuah masa lalu
bagi manusia yang hidup sekarang ini.
Bersyukur kepada Allah atas setiap karunia yang
diterima juga menjadi sebuah masa lalu, dimana hal itu menjadi sesuatu yang
memalukan bagi sementara orang saat ini.
Manusia telah menciptakan alah-allah yang aneh,
asing, berhala-berhala palsu, dan kemudian membaktikan dirinya untuk
mengumpulkan kekayaan sehingga hati manusia menjauhi Kebenaran dan Allah Yang
Hidup.
Mandat dari Puteraku ‘Lakukanlah ini sebagai
peringatan akan Daku’, telah kehilangan makna. Hal yang sama juga terjadi atas
Kebesaran atau Kemuliaan, Berkat serta kekhidmatan (Solemnity) dengan apa
anak-anakku semestinya menyambut Penyerahan Diri dari Puteraku di atas meja
altar dimana Tubuh dan Darah Puteraku, yang merupakan Keajaiban Kasih Ilahi
Yang Maha Agung, hadir dan menjadi Makanan bagi umatNya.
Saat ini Ekaristi dipandang remeh, diterima
dengan tanpa persiapan sebelumnya, tanpa menyadari bahwa menerima Ekaristi
dalam keadaan dosa berat bisa mendatangkan hukuman bagi penerimanya, jika orang
itu dalam keadaan sehat ingatan.
Pada saat-saat mendatang ini, betapa menyesalnya
makhluk manusia yang menyepelekan Ekaristi.
Anak-anak terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,
Jika kamu tidak berhenti dalam kesalahanmu, kamu
akan terjatuh kedalam lembah... kamu tidak berpikir bahwa segala sesuatu yang
menghubungkan Puteraku dengan manusia perlahan-lahan telah dihilangkan dan
menganggapnya sebagai hal yang normal atau sebagai sebuah evolusi di saat kamu
bertindak itu. Setan telah bertindak secara licik sekali untuk mencegah umat
dari Puteraku menyadari apa yang memisahkan mereka dari Allah mereka.
Anak-anak,
Kamu butuh keberanian untuk bangkit dari
kejatuhanmu...
Kamu butuh kerendahan hati untuk bisa terus
berjalan di jalan Puteraku ...
Setelah muncul berbagai perbedaan diantara
saudara-saudara, kamu membutukan kebijaksanaan untuk mengatasi segala kebodohan
itu...
Kamu membutuhkan Iman bukan untuk keluar dari
dalam perahu yang oleng.
Inilah jalan yang dilalui oleh para murid
Puteraku : memberi kesaksian dan menyerahkan pipi yang lainnya, dan mereka
telah memberikan jalan bagimu, untuk saat ini.
Setan telah berkembang dengan kecerdikan yang
besar untuk membangun toko serba ada yang menguasai umat manusia saat ini.
Menguasai, ya. Menguasai dengan menjadikan makhluk manusia mengabaikan
Puteraku, dan menerima setan sebagai allah mereka, tunduk kepada
penyalah-gunaan oleh setan untuk menyakiti Puteraku dan Ibu ini dimana ia
paling menyakitkan : memusnahkan manusia untuk menghinakan Karunia Kehidupan.
Inilah pembalasan setan pada Keselamatan yang diupayakan oleh Puteraku bagi
umatNya dengan cara menyerahkan DiriNya di kayu salib.
Setan telah berkembang, namun anak-anakku tidak.
Anak-anakku tertidur pulas. Mereka tidak bisa menerima esensi dari
ajaran-ajaran Puteraku agar mereka bisa semakin dekat denganNya dan menyatu
dengan Dia didalam Keilahian.
Kekasih,
Kelicikan setan selalu berhasil merebut jiwa-jiwa
di hadapan masyarakat yang secara menetap berbakti kepada tehnologi yang
menguasai pikiran manusia dengan petualangan-petualangan palsu dan khayal,
sebagai pembawa dari pengendali pikiran untuk mendorong manusia agar menyatu
dengan pemain pertunjukkan yang dihadirkan kepada mereka. Dengan demikian
mereka telah melaksanakan tujuan mereka : menciptakan angkatan kekerasan yang
bertentangan dengan Puteraku, yang haus akan balas dendam dan kematian, dan di
hadapan semua itu mereka tak akan bisa berhenti, karena mereka telah dilatih
hingga didalam kamar-kamar rumah mereka sendiri, hingga kamar-kamar itu menjadi
kamp-kamp pelatihan bagi kekerasan dan kematian.
Keluarga-keluarga menjadi sasaran bagi setan, dan
setan telah berhasil melaksanakannya : perpecahan keluarga-keluarga, kepalsuan
dan kebohongan, kekerasan... dan semua ini dimasukkan kedalam rumah oleh orang
tua mereka sendiri dengan melalui tehnologi yang tak terkendali dan hal ini
kemudian menghasilkan pemusnahan besar atas pikiran anak-anak mereka serta
pikiran orang tua itu sendiri.
Manusia hidup di lingkungan yang kejam. Apa yang
bersifat duniawi telah menang atas apa yang bersifat kebaikan, kebenaran, belas
kasih, nilai-nilai luhur, kehidupan, kasih akan sesama, dan banyak lagi
lainnya...
Kekasih,
Aku tidak mencari seseorang untuk dipersalahkan.
Aku mengacu kepada mereka yang telah bersifat permisiv, dan tidak bisa
mengendalikan sesuatu yang kecil. Kaum muda telah menyerahkan dirinya kepada
tangan setan untuk melaksanakan apa yang diilhamkan didalam pikiran mereka
dengan melalui penyalah-gunaan tehnologi.
Anak-anak, manusia membangun sesuatu bukannya
tanpa tujuan. Dan tujuan dari tehnologi, terutama yang digunakan oleh orang
yang sedikit jumlahnya, yang telah berkembang pada semua usia saat ini, telah
merasuki pikiran manusia dan menggantikan kebaikan dengan kejahatan.
Dengan Ratapan Ilahiah, Puteraku telah mengutus
aku untuk menemui umatNya, dalam berbagai penampakan, melalui sarana-saranaNya.
Namun penampakan-penampakanku dan panggilan-pangglanku tidak didengar. Melalui
panggilan-panggilan itu aku memperingatkan manusia akan berbagai hal.
Sarana-sarana dari Puteraku dibungkam dan diserang oleh saudara-saudara mereka
sendiri untuk membuat mereka diam.
Anak-anak dari Hati Keibuanku,
Kamu tak akan bisa membungkam suara Puteraku saat
ini, karena pertempuran itu adalah melawan setan yang telah merasuki pikiran
manusia untuk menguasai kemanusiaan dan menyesatkannya melalui berbagai
ketakutan.
Kekasih,
Manusia tanpa hati nurani akan berkembang menjadi
kejahatan, yang disuapkan oleh setan kepada mereka untuk mempersiapkan tempat
kediaman antikris di dunia. Tak ada sesuatu yang aman, anak-anak. Bangunlah.
Mereka yang membunuh sesamanya bukanlah satu-satunya yang mengijinkan setan
untuk memiliki diri mereka dan menguasai mereka. Beberapa dari
saudara-saudaramu juga mengalami keadaan dimana pikiran mereka sudah dipenuhi
dengan kejahatan yang berasal dari media massa yang sudah menyelimuti bumi ini,
dengan tujuan untuk merasuki dan menyesatkan anak-anakku dari Kebenaran,
Moralitas, dan segala relasi spirituil dengan Puteraku.
Selamatkanlah jiwamu, anak-anak.
Perlihatkanlah dirimu di hadapan Puteraku, dan mintalah
KerahimanNya, agar kamu tidak dihukum. Bertobatlah sebelum malam hari tiba.
Berdoalah, kekasihku, sebuah asteroid sedang tiba
tanpa kelihatan. Secara tidak langsung ia akan menimbulkan tragedi besar di dunia.
Berdoalah, anak-anakku, bagi Jepang. Ratap tangis
itu belum berhenti.
Berdoalah, anak-anakKu, bagi Chili. Ia akan menderita.
Kekasihku,
Tolaklah setan. Janganlah mengabaikan Ekaristi. Janganlah
mengabaikan doa karena ia memberimu kekuatan untuk melaksanakan permintaanku untuk
mewartakan kepada saudara-saudaramu.
Berdoalah Rosario Kudus. Aku mendengarkan.
Kuasailah dan perintahlah dirimu, ketahuilah dan kenalilah
perbuatan setan dan peringatkanlah saudara-saudaramu.
Anak-anak, setan telah mengutuk umat manusia hingga
mati dengan melalui kekuatan-kekuatan besar yang mencemari makanan. Dan anak-anakku,
tanpa menyadarinya, telah menderita karenanya.
Anak-anak,
Aku mengasihi kamu. Aku memperingatkan kamu. Bukan
untuk membuatmu takut kepadaku, tetapi karena seorang Ibu memperingatkan mereka
yang menjadi miliknya dan tidak akan membiarkan mereka sendirian di jalan.
Aku ada bersamamu. Janganlah takut akan peringatan-peringatanku,
takutlah jika kamu kehilangan kehidupan kekalmu.
Aku memberkati kamu, anak-anak, aku tetap tinggal
bersama anak-anakku. Pasukanku, tetap setia kepada umat dari Puteraku, tetap mengawasi
kamu.
Aku mengasihi kamu.
Bunda Maria
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Komentar-komentar sarana (visiuner)
Saudara-saudari,
Dengan lemah lembut Bunda kita menjelaskan kepada
kita realitas dari apa yang sedang terjadi di dunia saat ini.
Kita tak bisa tetap bersikap tidak peduli.
Dengan doa-doa kita, kita harus membawa informasi
itu dan menyampaikannya kepada saudara-saudara kita segala sesuatu yang sedang
terjadi. Kita sedang menghadapi kekejaman yang berdarah terhadap umat Allah. Bukankah
ini sebuah tanda bahwa Bunda kita telah menyatakan kepada kita tentang saat
Kesesakan itu?
Makanan yang telah dirubah secara genetis adalah menjadi
sasaran bagi mereka yang merencanakan pengurangan jumlah penduduk dunia.
Air bukan lagi menjadi sumber daya alam yang diberikan
Allah kepada manusia. Saat ini dan pada beberapa negara tertentu, kita bisa melihat
orang-orang yang dipersalahkan jika menyimpan air hujan di rumah.
Komunisme telah menguasai mayoritas negara-negara
kecil agar mereka memiliki kekuasaan lebih besar dengan menggunakan
negara-negara ini sebagai satelit mereka dari mana mereka bisa bertindak. Namun
masih juga kita bisa melihat beberapa penguasa membuat perjanjian dengan komunisme.
Saudara-saudara,
Marilah kita berdoa. Ya. Janganlah kita menjauhi Kebaikan
Tertinggi. Marilah kita menjadi umat yang selalu belajar dari segala hal yang terjadi,
sehingga kita tidak akan menyangkal apa yang tak bisa disangkal.
Pesan-pesan bawah sadar dan video game telah
memperbudak umat manusia dan mempersiapkan manusia bagi tindak kekerasan. Bukankah
ini adalah tipuan dari setan?
Bunda Maria mengatakan kepada kita bahwa manusia telah
menyerahkan dirinya kepada setan. Dan makhluk yang telah dikuasai oleh setan, keinginannya
adalah membalas dendam kepada orang-orang yang tak berdosa. Umat Allah telah
dianiaya pada waktu yang lalu, dan saat ini kita tahu bahwa penganiayaan itu
bukan hanya terjadi di Timur Tengah saja.
Janganlah kita menyangkal apa yang kita saksikan dengan
kesedihan besar. Marilah kita saling melindungi satu sama lain. Marilah kita
bersatu sebagai saudara didalam Iman, saling memperingatkan satu sama lain,
janganlah kita berdiam diri saja.
Saudara-saudara, Bunda Maria mengasihi kita. Marilah
kita mendekatinya.
Amin.
Luke 22:19 New Revised Standard Version Catholic
Edition
Isaiah 56:10 New Revised Standard Version
Catholic Edition