Wednesday, July 29, 2015

Pesan kepada Luz de Maria, 23 Februari 2015


PESAN DARI PERAWAN MARIA TERSUCI
KEPADA PUTERINYA YANG TERKASIH  
LUZ DE MARÍA
DI TEMPAT PENAMPAKAN PERAWAN GUADAUPE, MÉXICO
23 FEBRUARI 2015


Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda

Berdiri di kaki salib, aku menerima dari Puteraku
seluruh umat manusia, tanpa kecuali
semuanya adalah anak-anakku, dan aku mengasihi mereka semua.

Aku datang kepada setiap orang, laksana burung merpati pos, dengan membawa sebuah pesan Kasih. Adalah manusia yang memutuskan untuk mengasihi aku atau tidak.

Dan disini, dari Tepeyac ini, sekali lagi aku menebarkan mantelku atas seluruh umat manusia. Aku mengundangmu untuk mengambil jalan pertobatan.

Sebagai murid pertama dari Puteraku, aku datang dan menebarkan mantelku kepada semua murid yang setia saat ini, agar dengan iman yang diperbaharui dan dengan menjadi semakin tekun dalam kehidupan rohani, maka setiap orang akan berusaha dengan sukarela untuk memanggul salibnya dan mengikuti jalan yang dirancang oleh Puteraku bagi setiap dan semua anak-anakNya.

Puteraku mengasihi semuanya secara sama dan aku juga mengasihi semuanya secara sama. Aku menantikan semua orang dengan Hatiku terbuka.

Anak-anak yang terkasih,

Bersikaplah rendah hati dan sederhana. Bukanlah kamu yang berkata kepada Puteraku kapan saatnya untuk menjelaskan SabdaNya dan kapan tidak melakukan hal itu.

Cukuplah sudah bagi umat manusia untuk berkelana dan tersesat.
Angkatan ini telah sangat menentang Puteraku dan sangat melukai Hatiku.

Saudara-saudaramu menderita demi nama Puteraku, dan mereka yang berada disini, di hadapanku saat ini, memandang kepadaku sementara mereka merasakan kehidupan yang nyaman dan damai di sekitarmu. Namun ada beberapa pria, wanita, dan anak-anak, seperti kamu, yang menderita karena iman akan Sabda Puteraku dan karena mereka mengasihi Dia lebih besar dari pada hidup mereka sendiri.

Aku melihat begitu banyak anak-anakku, terutama mereka yang berada di hadapanku, dengan membawa hati yang kosong tanpa berpikir, bahkan untuk sesaat sekalipun, mengenai mereka yang memanggul salib Puteraku dan dengan begitu mereka menyatukan diri dengan Kehendak Bapa.
Begitu banyak keputus-asaan pada diri manusia!
Begitu banyak penderitaan mendekati umat manusia secara luas.
Begitu banaknya yang tak memiliki suara hati nurani.

Kamu berada satu langkah saja dari meletusnya perang karena pencarian manusia yang sia-sia akan kemuliaan dan keinginan berlebihan akan kekuasaan.

Begitu banyak para politisi dan para ahli telah memperingatkan akan terjaidnya perang. Dan kamu mendengarkan mereka, tetapi bukan mendengarkan aku. Aku telah mengatakan permulaan dari Kesesakan Besar ini bagi umat manusia serta adanya potensi kehancuran oleh senjata nuklir yang ada di tangan banyak negara saat ini...

Luz de María : Bunda Maria, mengijinkan aku untuk melihat bagaimana sebuah bom nuklir kecil dijatuhkan di daratan dan sebuah gelombang angin badai terbentuk karenanya, yang kemudian membentuk angin pusar dengan kecepatan yang besar namun hampir tak terasakan. Sebuah bola api muncul dan membentuk sebuah cendawan yang naik ke atmosfir. Segala sesuatu dilanda oleh meluasnya gelombang dari ledakan bom itu. Kemudian suasana hening. Aku melihat banyak sekali orang yang segera terjatuh dan mati. Yang lain-lainnya mengalami luka-luka seperti luka bakar serius. Aku melihat orang-orang berjuang mengatasi hawa panas membakar, yang bersama-sama dengan akibat lainnya, membunuh banyak sekali orang. Aku melihat bahwa sistem komunikasi tidak berfungsi. Api meluas ke seluruh wilayah.

Bunda Maria berkata lagi :

Energi atom adalah ancaman terbesar bagi angkatan ini. Manusia tidak tahu bagaimana mengendalikan dirinya, dan energi nuklir berada di tangan manusia.

Kamu sedang menantikan perkembangan komunisme sebagai sebuah tanda, namun saat ini ada banyak negara komunis dan orang-orang tidak sadar akan hal ini! Namun para penguasa dengan ide-ide komunis merubah orang-orang tak berdosa menjadi para pengikut dari sumber siksaan besar ini.

Anak-anak, janganlah menunggu lagi. Ketika bulan berwarna darah lagi, berlututlah kamu karena kamu akan berada selangkah lagi dari ratapan besar angkatan ini.

Dari sebuah negeri kecil yang tak diperhitungkan, dia yang akan memimpin dan memanipulasi kekuatan-kekuatan besar telah muncul. Beginilah setan bekerja : secara rahasia, agar tidak diketahui, pada sesuatu yang kecil, agar tidak nampak sebagai ancaman; pada sesuatu yang tak diperhitungkan, agar tidak ada waktu bagi manusia untuk mengambil kesimpulan. 

Anak-anakku
Aku telah memanggilmu berkali-kali, namun kamu tidak patuh!
Aku telah mencari-cari kamu, namun kamu menolak aku!
Aku telah banyak berbicara kepadamu, namun kamu mengabaikan perkataanku!

Berdoalah, anak-anakku, berdoalah bagi Colombia, ia akan diguncnag dengan keras.
Darah tak berdosa telah dicucurkan di negara itu.
Berdoalah, anak-anakku, berdoalah bagi Jepang. Saat ini ia merupakan siksaan yang tak kelihatan yang secara perlahan menyelimuti semua orang. Jepang akan gemetar sekali lagi, dan apa yang ditabur manusia disana pelan-pelan akan menyebar dan mencemari sebagian besar samudera.

Anak-anakku yang terkasih,

Bag bagi Venezuela, orang-orang yang kukasihi disana akan dimurnikan, dan darah anak-anakku akan dicucurkan.

Anak-anak, anak-anak yang terkasih,

Berdoalah bagi Argentina, ia akan menderita oleh orang yang sama.

Anak-anakku,

Janganlah mengabaikan ajakanku untuk berdoa.
Kamu harus berdoa untuk menguatkan iman, dan didalam doa kamu akan menemukan penghiburan ditengah segala tantangan serta Kesesakan Besar yang akan segera tiba.

Cuaca akan mencambuk seluruh bumi. Dimana ada matahari, kini disana kedinginan. Dan dimana ada hawa dingin, ini disana kepanasan.

Anak-anakku,

Tutuplah matamu, merenunglah kamu semua didalam batinmu, dengan satu hati, sebagai saudara dan anak-anak dari Bapa yang sama, berserulah kepada Puteraku agar KerajaanNya ditegakkan lagi di dunia.

Dengan rendah hati dan penuh penyesalan, nantikanlah saat untuk diperiksa.

Setiap orang hendaknya memandang ke atas.

Puteraku tidak akan meninggalkan umatNya sendirian. Dia mempersiapkan penolongNya untuk mendorong dan membantu umat manusia yang akan menjadi mangsa dari cengkeraman setan, ditipu oleh belalai-belalai yang akan memperlihatkan wajah dari si pembohong itu. Dia akan merebut Tahta Puteraku di dunia.

Sebagai saudara, semua anak-anak dari Bapa dan Ibu yang sama ini, daraskanlah doa-doa yang tekun. Bersiaplah untuk menerima Tubuh dan Darah Puteraku. Bertindaklah selaras dengan Perintah-perintah Allah.
Aku menebarkan mantelku kepada seluruh umat manusia dan menyambut semua orang yang datang kepadaku dan aku akan mengantarai mereka di hadapan Puteraku.
Terimalah berkat keibuanku. Denyutan Jantungku karena kasihku kepadamu, menyebar ke seluruh umat manusia.
Aku memberkati kamu, terimalah Damaiku, dan terialah berkat Keibuanku.

Bunda Maria


Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.



Komentar-komentar sarana (visiuner)

 
Saudara-saudari,


Bunda Kudus menyampaikan sesuatu yang penting yang dihadapi oleh umat manusia

Itulah sebabnya dia menuntun anak-anaknya agar merenungkan, dengan penuh kasih dan kerinduan, beberapa masalah yang ditekankan olehnya, bukan saja agar hidup sejalan dengan Perintah-perintah Allah, tetapi juga pentingnya menjalankan ajaran agama. Praktek ini menuntun kita untuk menjadi lebih dari sekedar umat Kristiani yang biasa-biasa saja. Ia mensyaratkan pengertian bahwa seorang Kristiani sejati adalah orang yang selalu berusaha menjaga kedekatan dengan Allah dan membangun relasi sebagaimana anak dengan bapak. Bukan hanya untuk pamer, tetapi karena didasari oleh kepercayaan yang kuat dan kerinduan dari jiwa.

Praktek spirituil yang diajarkan oleh Bunda Maria ini akan menghasilan manusia yang peka, hati dan indera yang peka, yang ikut serta didalam persaudaraan kasih, seperti yang harus dimiliki oleh para murid dari Bunda Maria, bukannya melihat segala kejadian dari kejauhan saja, hingga jiwa-jiwa kita tidak merasa tersentuh sama sekali. Seorang yang peka yang hidup dan bertindak didalam Kehendak Allah akan ikut serta didalam dan merasakan semangat kurban penderitaan, penindasan, terorisme, kelaparan, penyakit, penganiayaan, yang dialami oleh saudara-saudara kita, bukan saja sebagai anak-anak dari Allah yang sama, tetapi juga sebagai sesama manusia.

Manusia belum pernah mengalami bahaya sebesar yang ada saat ini. Alasannya adalah karena energi nuklir yang ada saat ini jauh lebih besar dari pada saat-saat sebelumnya. Ia diperbanyak oleh kesombongan manusia serta penghinaan terhadap kehidupan ini. Mereka memproduksi senjata yang amat mematikan itu dimana hanya sedikit saja orang yang bisa membayangkan akibatnya. Kita ahu bahwa ada lebih dari 20.000 bom nuklir tersebar lima benua. Kita tahu bahwa manusia sangat bersedia menggunakannya karena mereka telah melakukannya, dua kali, dan membunuh ribuan orang tak bersalah. Surga selalu memperingatkan manusia akan cambuk ini yang bisa melecut karena penyebab yang sepele saja. Hanya dengan sebuah keputusan buruk yang kecil saja sudah cukup untuk menciptakan sebuah pembantaian yang mengejutkan umat manusia. Hal ini bersama dengan berbagai wabah penyakit yang dihasilkan didalam berbagai laboratorium akan digunakan sebagai senjata pemusnah massal.

Bunda Kudus kita memanggil umat manusia tanpa kecuali, saat ini, ketika masalahnya tergantung kepada kita , apakah kita meniru umat di Ninive dulu yang bertobat dan kemudian diselamatkan, atau menuruti kehendak bebas yang sesat melalui kejahatan mereka.

Saudara-saudari didalam Kristus,

Selama masa Puasa dan kurban ‘ego’ manusia ini, persembahkanlah hal itu sebagai hadiah yang menyenangkan kepada Tritunggal Kudus. Namun saat ini persembahakn itu harus dilakukan bersama dengan kesadaran yang lebih dalam akan hal-hal yang bisa dilakukan oleh manusia. Kita musti membangunkan saudara-saudara kita. Namun dan untuk itu kita musti memiliki pengetahuan yang besar atas apa yang sedang terjadi untuk kita sampaikan kepada mereka, dan bukan mengulangi apa yang kita abaikan.

Janganlah kita menunggu hingga penggenapan peringatan-peringatan Surgawi itu terjadi secara mengejutkan. Marilah kita bersiap-siap.

“Blessed are those who mourn, for they shall be comforted.” 

Matthew 5:4, Revised Standard Version Catholic Edition (RSVCE)