PESAN
DARI PERAWAN MARIA TERSUCI
KEPADA
PUTERINYA YANG TERKASIH
LUZ DE
MARÍA
DI TEMPAT PENAMPAKAN PERAWAN GUADAUPE, MÉXICO
23 FEBRUARI 2015
DI TEMPAT PENAMPAKAN PERAWAN GUADAUPE, MÉXICO
23 FEBRUARI 2015
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak
Bernoda
Berdiri di kaki
salib, aku menerima dari Puteraku
seluruh umat
manusia, tanpa kecuali
semuanya adalah
anak-anakku, dan aku mengasihi mereka semua.
Aku datang kepada setiap orang, laksana burung
merpati pos, dengan membawa sebuah pesan Kasih. Adalah manusia yang memutuskan
untuk mengasihi aku atau tidak.
Dan disini, dari
Tepeyac ini, sekali lagi aku menebarkan mantelku atas seluruh umat manusia. Aku
mengundangmu untuk mengambil jalan pertobatan.
Sebagai murid pertama dari Puteraku, aku
datang dan menebarkan mantelku kepada semua murid yang setia saat ini, agar
dengan iman yang diperbaharui dan dengan menjadi semakin tekun dalam kehidupan
rohani, maka setiap orang akan berusaha dengan sukarela untuk memanggul
salibnya dan mengikuti jalan yang dirancang oleh Puteraku bagi setiap dan semua
anak-anakNya.
Puteraku mengasihi semuanya secara sama dan
aku juga mengasihi semuanya secara sama. Aku menantikan semua orang dengan
Hatiku terbuka.
Anak-anak yang terkasih,
Bersikaplah rendah hati dan sederhana.
Bukanlah kamu yang berkata kepada Puteraku kapan saatnya untuk menjelaskan
SabdaNya dan kapan tidak melakukan hal itu.
Cukuplah sudah bagi
umat manusia untuk berkelana dan tersesat.
Angkatan ini telah
sangat menentang Puteraku dan sangat melukai Hatiku.
Saudara-saudaramu menderita demi nama
Puteraku, dan mereka yang berada disini, di hadapanku saat ini, memandang
kepadaku sementara mereka merasakan kehidupan yang nyaman dan damai di
sekitarmu. Namun ada beberapa pria, wanita, dan anak-anak, seperti kamu, yang
menderita karena iman akan Sabda Puteraku dan karena mereka mengasihi Dia lebih
besar dari pada hidup mereka sendiri.
Aku melihat begitu banyak anak-anakku,
terutama mereka yang berada di hadapanku, dengan membawa hati yang kosong tanpa
berpikir, bahkan untuk sesaat sekalipun, mengenai mereka yang memanggul salib
Puteraku dan dengan begitu mereka menyatukan diri dengan Kehendak Bapa.
Begitu banyak keputus-asaan pada diri manusia!
Begitu banyak penderitaan mendekati umat
manusia secara luas.
Begitu banaknya yang tak memiliki suara hati
nurani.
Kamu berada satu
langkah saja dari meletusnya perang karena pencarian manusia yang sia-sia akan
kemuliaan dan keinginan berlebihan akan kekuasaan.
Begitu banyak para politisi dan para ahli
telah memperingatkan akan terjaidnya perang. Dan kamu mendengarkan mereka,
tetapi bukan mendengarkan aku. Aku telah mengatakan permulaan dari Kesesakan
Besar ini bagi umat manusia serta adanya potensi kehancuran oleh senjata nuklir
yang ada di tangan banyak negara saat ini...
Luz de María : Bunda
Maria, mengijinkan aku untuk melihat bagaimana sebuah bom nuklir kecil
dijatuhkan di daratan dan sebuah gelombang angin badai terbentuk karenanya,
yang kemudian membentuk angin pusar dengan kecepatan yang besar namun hampir
tak terasakan. Sebuah bola api muncul dan membentuk sebuah cendawan yang naik
ke atmosfir. Segala sesuatu dilanda oleh meluasnya gelombang dari ledakan bom
itu. Kemudian suasana hening. Aku melihat banyak sekali orang yang segera
terjatuh dan mati. Yang lain-lainnya mengalami luka-luka seperti luka bakar
serius. Aku melihat orang-orang berjuang mengatasi hawa panas membakar, yang
bersama-sama dengan akibat lainnya, membunuh banyak sekali orang. Aku melihat
bahwa sistem komunikasi tidak berfungsi. Api meluas ke seluruh wilayah.
Bunda Maria berkata lagi :
Energi atom adalah ancaman terbesar bagi
angkatan ini. Manusia tidak tahu bagaimana mengendalikan dirinya, dan energi
nuklir berada di tangan manusia.
Kamu sedang menantikan perkembangan komunisme
sebagai sebuah tanda, namun saat ini ada banyak negara komunis dan orang-orang
tidak sadar akan hal ini! Namun para penguasa dengan ide-ide komunis merubah
orang-orang tak berdosa menjadi para pengikut dari sumber siksaan besar ini.
Anak-anak, janganlah
menunggu lagi. Ketika bulan berwarna darah lagi, berlututlah kamu karena kamu
akan berada selangkah lagi dari ratapan besar angkatan ini.
Dari sebuah negeri kecil yang tak
diperhitungkan, dia yang akan memimpin dan memanipulasi kekuatan-kekuatan besar
telah muncul. Beginilah setan bekerja : secara rahasia, agar tidak diketahui,
pada sesuatu yang kecil, agar tidak nampak sebagai ancaman; pada sesuatu yang
tak diperhitungkan, agar tidak ada waktu bagi manusia untuk mengambil
kesimpulan.
Anak-anakku
Aku telah memanggilmu berkali-kali, namun kamu
tidak patuh!
Aku telah mencari-cari kamu, namun kamu menolak aku!
Aku telah banyak berbicara kepadamu, namun kamu mengabaikan perkataanku!
Aku telah mencari-cari kamu, namun kamu menolak aku!
Aku telah banyak berbicara kepadamu, namun kamu mengabaikan perkataanku!
Berdoalah,
anak-anakku, berdoalah bagi Colombia, ia akan diguncnag dengan keras.
Darah tak berdosa telah dicucurkan di negara itu.
Berdoalah, anak-anakku, berdoalah bagi Jepang. Saat ini ia merupakan siksaan yang tak kelihatan yang secara perlahan menyelimuti semua orang. Jepang akan gemetar sekali lagi, dan apa yang ditabur manusia disana pelan-pelan akan menyebar dan mencemari sebagian besar samudera.
Darah tak berdosa telah dicucurkan di negara itu.
Berdoalah, anak-anakku, berdoalah bagi Jepang. Saat ini ia merupakan siksaan yang tak kelihatan yang secara perlahan menyelimuti semua orang. Jepang akan gemetar sekali lagi, dan apa yang ditabur manusia disana pelan-pelan akan menyebar dan mencemari sebagian besar samudera.
Anak-anakku yang terkasih,
Bag bagi Venezuela,
orang-orang yang kukasihi disana akan dimurnikan, dan darah anak-anakku akan
dicucurkan.
Anak-anak, anak-anak yang terkasih,
Berdoalah bagi
Argentina, ia akan menderita oleh orang yang sama.
Anak-anakku,
Janganlah
mengabaikan ajakanku untuk berdoa.
Kamu harus berdoa
untuk menguatkan iman, dan didalam doa kamu akan menemukan penghiburan ditengah
segala tantangan serta Kesesakan Besar yang akan segera tiba.
Cuaca akan mencambuk seluruh bumi. Dimana ada
matahari, kini disana kedinginan. Dan dimana ada hawa dingin, ini disana
kepanasan.
Anak-anakku,
Tutuplah matamu,
merenunglah kamu semua didalam batinmu, dengan satu hati, sebagai saudara dan
anak-anak dari Bapa yang sama, berserulah kepada Puteraku agar KerajaanNya
ditegakkan lagi di dunia.
Dengan rendah hati dan penuh penyesalan,
nantikanlah saat untuk diperiksa.
Setiap orang hendaknya memandang ke atas.
Puteraku tidak akan
meninggalkan umatNya sendirian. Dia mempersiapkan penolongNya untuk mendorong
dan membantu umat manusia yang akan menjadi mangsa dari cengkeraman setan,
ditipu oleh belalai-belalai yang akan memperlihatkan wajah dari si pembohong
itu. Dia akan merebut Tahta Puteraku di dunia.
Sebagai saudara, semua anak-anak dari Bapa dan
Ibu yang sama ini, daraskanlah doa-doa yang tekun. Bersiaplah untuk menerima
Tubuh dan Darah Puteraku. Bertindaklah selaras dengan Perintah-perintah Allah.
Aku menebarkan mantelku kepada seluruh umat
manusia dan menyambut semua orang yang datang kepadaku dan aku akan mengantarai
mereka di hadapan Puteraku.
Terimalah berkat keibuanku. Denyutan Jantungku
karena kasihku kepadamu, menyebar ke seluruh umat manusia.
Aku memberkati kamu, terimalah Damaiku, dan
terialah berkat Keibuanku.
Bunda Maria
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni,
yang dikandung tanpa dosa.
Komentar-komentar sarana (visiuner)
Saudara-saudari,
Bunda Kudus menyampaikan sesuatu yang penting
yang dihadapi oleh umat manusia
Itulah sebabnya dia menuntun anak-anaknya agar
merenungkan, dengan penuh kasih dan kerinduan, beberapa masalah yang ditekankan
olehnya, bukan saja agar hidup sejalan dengan Perintah-perintah Allah, tetapi
juga pentingnya menjalankan ajaran agama. Praktek ini menuntun kita untuk
menjadi lebih dari sekedar umat Kristiani yang biasa-biasa saja. Ia
mensyaratkan pengertian bahwa seorang Kristiani sejati adalah orang yang selalu
berusaha menjaga kedekatan dengan Allah dan membangun relasi sebagaimana anak dengan
bapak. Bukan hanya untuk pamer, tetapi karena didasari oleh kepercayaan yang kuat
dan kerinduan dari jiwa.
Praktek spirituil yang diajarkan oleh Bunda
Maria ini akan menghasilan manusia yang peka, hati dan indera yang peka, yang ikut
serta didalam persaudaraan kasih, seperti yang harus dimiliki oleh para murid dari
Bunda Maria, bukannya melihat segala kejadian dari kejauhan saja, hingga jiwa-jiwa
kita tidak merasa tersentuh sama sekali. Seorang yang peka yang hidup dan bertindak
didalam Kehendak Allah akan ikut serta didalam dan merasakan semangat kurban penderitaan,
penindasan, terorisme, kelaparan, penyakit, penganiayaan, yang dialami oleh saudara-saudara
kita, bukan saja sebagai anak-anak dari Allah yang sama, tetapi juga sebagai sesama
manusia.
Manusia belum pernah mengalami bahaya sebesar yang
ada saat ini. Alasannya adalah karena energi nuklir yang ada saat ini jauh lebih
besar dari pada saat-saat sebelumnya. Ia diperbanyak oleh kesombongan manusia serta
penghinaan terhadap kehidupan ini. Mereka memproduksi senjata yang amat
mematikan itu dimana hanya sedikit saja orang yang bisa membayangkan akibatnya.
Kita ahu bahwa ada lebih dari 20.000 bom nuklir tersebar lima benua. Kita tahu bahwa
manusia sangat bersedia menggunakannya karena mereka telah melakukannya, dua
kali, dan membunuh ribuan orang tak bersalah. Surga selalu memperingatkan manusia
akan cambuk ini yang bisa melecut karena penyebab yang sepele saja. Hanya dengan
sebuah keputusan buruk yang kecil saja sudah cukup untuk menciptakan sebuah
pembantaian yang mengejutkan umat manusia. Hal ini bersama dengan berbagai
wabah penyakit yang dihasilkan didalam berbagai laboratorium akan digunakan sebagai
senjata pemusnah massal.
Bunda Kudus kita memanggil umat manusia tanpa kecuali,
saat ini, ketika masalahnya tergantung kepada kita , apakah kita meniru umat di
Ninive dulu yang bertobat dan kemudian diselamatkan, atau menuruti kehendak bebas
yang sesat melalui kejahatan mereka.
Saudara-saudari didalam Kristus,
Selama masa Puasa dan kurban ‘ego’ manusia ini,
persembahkanlah hal itu sebagai hadiah yang menyenangkan kepada Tritunggal
Kudus. Namun saat ini persembahakn itu harus dilakukan bersama dengan kesadaran
yang lebih dalam akan hal-hal yang bisa dilakukan oleh manusia. Kita musti
membangunkan saudara-saudara kita. Namun dan untuk itu kita musti memiliki
pengetahuan yang besar atas apa yang sedang terjadi untuk kita sampaikan kepada
mereka, dan bukan mengulangi apa yang kita abaikan.
Janganlah kita menunggu hingga penggenapan peringatan-peringatan
Surgawi itu terjadi secara mengejutkan. Marilah kita bersiap-siap.
“Blessed are those who mourn, for they shall
be comforted.”
Matthew 5:4, Revised Standard Version Catholic Edition (RSVCE)