Wednesday, July 22, 2015

Pesan Bunda Maria kepada Luz de Maria, 28 Maret 2015

PESAN DARI PERAWAN MARIA TERKUDUS 
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA,
LUZ DE MARÍA
28 MARET 2015


Anak-anak terkasih,

Umat manusia terus menolak Rencana Kerahiman bagi Keselamatan

Aku melihat jiwa-jiwa akan menghadapi pemurnian karena manusia menolak untuk waspada akan hal-hal ke arah mana aku memanggilmu, dengan tujuan agar kecerdasan mengarahkan hati yang membatu agar bertindak dan berbuat hal yang benar.

Anak-anak, kamu menghembuskan kemalasan dan ketidak-pedulian spirituil dan dari saat ke saat hal ini menjadi kelumpuhan atas keinginan dan kebutuhan akan Allah. Dengan menjadi bingung oleh berbagai gelombang ideologi, manusia menerima segala sesuatu yang mencapai dirinya sementara dia mencari segala sesuatu yang bisa memberinya kemampuan untuk mengendalikan lingkungan sekitarnya.

Puteraku memilih dua belas orang. Dia mengajari mereka untuk mengasii Bapa Yang Kekal, dan Dia mengajari mereka untuk berdoa kepadaNya dan menyembah Dia. Dia mengajarkan kepada mereka tentang Bapa sehingga dengan melalui pengetahuan itu dia bisa mengalami kedekatan dengan Bapa. Umat manusia tidak mengasihi karena kasih tidak dikenal sebagaimana seharusnya. Kasih dipandang sebagai sebuah tradisi saja, dan tradisi tidaklah bisa diterima oleh angkatan ini.

Seperti telah disampaikan, bencana besar dan keji sudah dekat di hadapan sebuah kasih yang bukan kasih sejati... Bencana-bencana datang mengenai tubuh dan jiwa. Mereka yang tak berdosa dicampakkan hingga ke tanah, mereka yang selama berabad-abad berusaha menghindari menjadi komplotan dan kaki tangan manusia, yang tak dikenal, yang kini membunuh dengan tak kenal ampun. Tanah bergetar di seluruh planet, dan meskipun manusia tahu penyebabnya, namun dia tidak peduli dan bahkan tidak percaya hal itu terjadi. Maka peristiwa Peringatan itu nanti akan terlambat bagi mereka yang tidak siap sebelumnya.

Api akan jatuh dari langit di hadapan manusia yang telah merubah uang menjadi emas, hingga mereka kehilangan kepekaan dan perasaannya. Bencana itu akan mulai di suatu pagi hari dimana manusia sedang merasa dirinya akan menjadi gila, logam akan melebur seperti lilin oleh api. Saat-saat ketika Iman akan mempertahankan mereka yang rendah hati dan sederhana, dan mereka yang berkuasa akan menjadi seperti pengemis.

Energi nuklir akan mencambuk manusia dan kemudian Panggilan-panggilanku akan dikenali.

Anak-anak yang terkasih,
Berdoalah bagi Swiss, ia akan berguncang dan membuat manusia gemetar.
Berdoalah, anak-anak, berdoalah, bagi Israel, ia akan menderita.
Berdoalah, anak-anak, Bumi akan disentuh oleh asteroid. Berdoalah.
Berdoalah, anak-anak, berdoalah. Paus akan diambil secara tiba-tiba ketika ia tidak berada di Roma.

Kekasihku,

Janganlah menolak Panggilan-panggilanku. Kembalinya manusia kepada Allah sangatlah urgen dan tak boleh ditolak. Segala sesuatu yang bersifat duniawi akan musnah. Manusia akan merasa dirinya seperti sedang sekarat.

Panggilan ini bersifat spirituil agar manusia mendekati Puteraku. Umat manusia tidak bersyukur atas Kasih dari Roh Kudus kepada manusia. Maka kamu akan menyaksikan datangnya penyakit, penderitaan dan kesedihan.

Bagi kamu semua matahari akan menjadi kekuatan yang keras melawan manusia.

Ukuran yang kau kenakan akan menjadi ukuran yang akan diterapkan kepadamu. * Anak-anakku harus bisa menahan diri, kamu akan merasa kesepian karena peringatan-peringatanku kau abaikan. Mereka yang berpegang teguh kepada tradisi akan dikenali, karena modernisme akan menguasai Perintah-perintah Allah dan Sabda Puteraku. Pada akhirnya nanti kamu akan melihat Kebenaran dari segala sesuatunya seperti yang telah kusampaikan kepadamu. Kamu akan berseru memohon kepada Surga namun janganlah lupa bahwa Kerahiman Puteraku saat itu menjadi PengadilanNya.

Janganlah menolak benda-benda Sakramental. Semua itu adalah sebagai sarana. Janganlah mengabaikan Panggilan-panggilanku. Ia merupakan anak tangga menuju jalan spirituil. 

Sebuah titah dari Surga akan menjadi balsam bagi mereka yang tinggal didalam Kehendak Bapa. Janganlah menunggu, bertindaklah sebagai umat Kristiani di masa yang lalu. Saat ini kamu harus membagikan Kabar Gembira: Kedatangan Yang Kedua dari Puteraku.

Sebelum permulaan dari Pekan Suci, berdamailah dengan Puteraku. Jangan biarkan setan membawamu dan memiliki kamu dan menjadikan kamu sebagai sarananya.

Bersikaplah lebih spirituil. Jalanilah kehidupan ini dengan kesungguhan dan ketulusan hati, seolah itu merupakan kesempatan terakhirmu untuk memperoleh keselamatan...
Bersikaplah lebih spirituil, jangan keduniawian...
Bersikaplah tulus dengan dirimu sendiri, jangan menipu dirimu...
Jadilah anak-anak sejati dari Puteraku.

Manusia tidak menyadari bahwa dirinya berada dalam realitas yang tidak baik dari kehidupannya, karena ikatan itu menggelapkan mata manusia dan kebutaan mencapai hati dan mengeraskannya. Penalaran disumbat, kecerdasan ditindas oleh kuasa jahat yang menguasainya.

Aku membawamu dalam perlindungan dari Rahimku agar setan tak bisa melihatmu.

Anak-anak yang terkasih,

Kebaikan akan menang jika manusia patuh, dan mematikan ngengat yang merusak roh.

Aku tetap ada di hadapanmu tanpa meninggalkan kamu, bahkan untuk sesaatpun juga. Saat ini pasukanku melindungi kamu dengan cara yang khusus.

Mereka yang tetap sertia kepada Puteraku tidak akan disiksa.
Kebenaran tak akan bisa dimusnahkan dari bumi ini.
Aku mengasihimu, anak-anakku. Teruslah bersama-sama didalam persatuan. Kekuatan spirituil itu lebih kuat dari pada kekuatan manusiawi.

Aku memberkati kamu.
Bunda Maria

(*) Matthew 7:2. New Revised Standard Version Catholic Edition


Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.



Komentar-komentar sarana (visiuner)

Saudara-saudari,

Kita berada pada permulaan Pekan Suci. Marikah kita menjalaninya seolah itu adalah yang terakhir.

Surga memberi kita kesempatan untuk mempersiapkan diri bagi peristiwa-peristiwa mendatang yang akan kita hadapi, karena kita adalah bagian dari umat manusia.

Bumi bergetar karena sikap barbar dari manusia dan air meluap hingga ke daratan hingga menimbulkan mematikan.

Bunda Maria memperingatkan kita sekali lagi. Pandangannya tidaklah melewatkan bahkan manusia yang tidak ingin bersikap lebih spirituil agar berada lebih dekat dengan Penciptanya. Kita semua dipanggil untuk mengasihi Kristus, namun kita bisa mengasihiNya jika kita mengenalNya.

Tidaklah mustahil untuk mengendalikan kenikmatan yang menarik manusia laksana magnet. Semua itu hendaknya lebih dikendalikan lagi pada hari-hari peringatan ini.

Marilah kita merenungkan, mengingat, berharap, dan marilah kita berkata kepada Kristus bahwa Dia selalu menjadi Raja didalam diri kita.

Aku mengudangmu untuk bersatu denganku didalam doa:

Rajaku yang terkasih,
Jika ada yang ingin belajar tentang kasih, biarlah dia menatap MataMu.
Disitu mereka akan menemukan jawabnya.
Seperti orang kudus dari segala orang kudus,
Engkau berjalan lewat dengan jaya ditengah seruan ‘Hosana’ yang berkumandang.

Sang Ibu telah melahirkan Engkau.
Dia memelukMu dalam lengannya.
Dan hari ini dia menyerahkan Engkau kepada manusia.
Yang Kau kasihi dengan Kasih Bapa.

PemisahanMu dari DiriMu sendiri, Tuhan,
Telah berhasil menawan jiwa-jiwa yang datang kepadaMu.
Engkau tidak mengenal kesia-siaan ataupun kecongkakan manusia.
Karena meskipun menjadi manusia, namun Engkau tetaplah Allah diatas segalanya

Janganlah takut puteri Zion.
Pandanglah, Rajamu sedang tiba.
Duduk diatas pelana keledai.
Dia datang untuk menghapus dosa-dosamu.
Hari ini adalah hari yang mulia.
Sang Raja telah tiba.

Lapangkan jalan, lapangkan jalan.
Dia yang akan menyelamatkan kita, sedang tiba.
Dalam perjalananNya mencari jiwa-jiwa.
Untuk memahkotai mereka dengan kasih.

Hossana, terberkatilah Dia yang datang dalam Nama Tuhan.


Amin.