Monday, August 24, 2015

Pesan kepada Luz de Maria, 18 Desember 2014


PESAN DARI PERAWAN MARIA TERBERKATI
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA 
LUZ DE MARÍA
18 DESEMBER 2014


Anak-anak terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

Mantelku melindungi kamu masing-masing, setiap orang dari kamu.
Seperti halnya mantelku menyelimuti kubah langit, maka dengan cara yang sama ia menyelimuti setiap orang dari anak-anakku.

Kekasihku,

Janganlah takut, aku adalah Ibu dari seluruh umat manusia, pembela dan pertahanan bagi setiap anak-anakku. Aku tidak melihat setiap orang secara berbeda, aku menyimpan setiap orang didalam hatiku, terutama mereka yang enolak aku sebagai Ibu. Mereka adalah orang-orang yang paling kucari, yang lebih kubutuhkan dan yang lebih dirindukan oleh Hatiku.

Tanganku menandai jakan yang harus kau lalui agar kamu tidak tersesat, dan musnah didalam dosa.

Di saat ini, hirarki Gereja haruslah menyatakan dengan benar Sabda dari Puteraku tanpa menafsirkannya sendiri, dengan menyebut dosa adalah dosa, serta memerintahkan dan meningkatkan pengetahuan dari anak-anak kecilku agar mereka tidak sampai terjatuh didalam lembah dosa dari tempat mana mereka tak akan bisa keluar lagi.

Ketika menyatakan bahwa perbuatan dosa itu bukanlah dosa, maka percabulan telah disebarkan serta ketidak-patuhan kepada Sabda Puteraku dilakukan, dan hal ini sangat melukai Hati Ilahi, dimana semua itu bagaikan pedang baru yang menusuk Hatiku yang sedang menderita ini. 

Anak-anak kesayanganku (imam-imam) harus memutuskan – Sekarang! Demi keselamatan jiwa-jiwa, karena hal itu adalah misi dan penunjukkan mereka yang disampaikan oleh Puteraku kepada mereka : untuk menyelamatkan jiwa-jiwa. Menyebut sebagai dosa terhadap apa yang memang berdosa akan memuliakan anak-anak kesayanganku.

Neraka itu telah penuh. Dan diantara jiwa-jiwa yang menderita disana, aku melihat dengan sedih adanya mereka yang mewartakan Sabda Puteraku dengan setengah-setengah. Untuk bisa mewartakan Sabda Puteraku maka anak-anakKu yang istimewa itu haruslah mempertahankan iman mereka tetap kuat, yaitu iman yang sama yang telah menarik mereka untuk pertama kalinya dulu, iman yang mereka akui ketika membaktikan hidupnya sepenuhnya bagi Puteraku.

Gereja Puteraku haruslah kudus seperti Puteraku yang kudus adanya.

Kekudusan tidaklah diperloleh melalui kalimat-kalimat yang penuh keraguan...

Kekudusan tidaklah diperoleh dengan keraguan ataupun menyamarkan dosa...

Kekudusan hanya bisa diperoleh melalui Kerahiman Ilahi, namun melalui jalan berduri kekudusan itu akan berlangsung selamanya dan bukan sekedar khayalan belaka.

Saat-saat ini adalah sangat menentukan bagi anak-anakku untuk mencermati :

Perintah yang kau terima...
Sabda yang akan membuka suara hati nuranimu...
Panggilan kepada pengetahuan atas apa yang sedang terjadi di sekitar umat manusia dan panggilan yang membangunkan bagimu untuk bertindak benar, dimana semuanya ini selaras dengan Kehendak Puteraku, yang ingin agar umatNya kudus dengan melalui keputusan dan keyakinan mereka sendiri, demi kasih dan dengan iman. Dan dengan iman yang utuh dan kuat maka umat dari Puteraku haruslah dituntun melewati segala sesuatu yang terjadi atas umat manusia sehingga mereka selalu dalam keadaan waspada.

Semua panggilan-panggilanku masih juga dipertanyakan oleh mereka yang tidak ingin menerima kenyataan bahwa Ibu ini sedang memperingatkan anak-anaknya. 

Aku, dengan mematuhi perintah dari Puteraku, menjelaskan dalam setiap panggilan-panggilanku tentang berbagai titik dimana musuh dari jiwa menyerang anak-anakku. Namun kenyataan ini tidaklah dilihat dari sudut pandang yang sama, dan hal ini membuat mereka yang tidak ingin agar umat dari Puteraku sadar akan apa yang sedang terjadi, berkali-kali menyalahkan Sabda yang kusampaikan melalui saranaku yang terkasih.

Sarana-saranaku diserang... begitu besar ketidak-pedulian manusia! Apa yang dilakukan oleh sarana-saranaku itu adalah sejalan dengan kepatuhan kepada Kehendak Puteraku. Namun yang terjadi, mereka justru diserang karena menjadi juru bicara dari Kehendak Puteraku.

Anak-anak, penderitaan yang akan terjadi secara tiba-tiba atas umat manusia akan sangat memberatkan. Hal itu begitu besarnya hingga aku menempatkan Mantel Kudusku, bukan terima kasih mencegahnya, melainkan untuk sedikit mengurangi dan meringankan siksaan yang kau undang sendiri atas dirimu, ketika kamu menjadi peserta dari keinginan dan kesesatan setan.

Setiap orang dari kamu diselamatkan oleh Darah dari Putera Ilahiku di kayu salib, namun umat manusia tidak menanggapi seperti yang seharusnya...

Di saat ini, dimana kita sedang mendekati perayaan hari kelahiran Puteraku, ditengah segala keributan, minuman keras, nafsu-nafsu rendahan, obat-obat terlarang, serta musik hingar bingar yang digunakan untuk menentang Puteraku dan aku, semuanya itu bersamaan dengan  tidak adanya suara hati nurani dan kekuatan untuk menolak segala sesuatu yang dinyatakan di hadapanmu, dan yang terus menerus menjauhkan kamu dari kebaikan, maka semua itu semakin mempercepat penderitaan umat manusia di tangan si pembohong bengis itu.

Kekasihku,

Aku melihat kamu semakin maju didalam peradaban, namun kamu kurang gizi secara spirituil. Kamu menolak apa yang seharusnya tidak kau tolak, menerima apa yang semestinya tidak kau terima, dengan melalui sikap tidak peduli dalam beberapa kasus, dan kebodohan serta pemberontakan dalam sebagian besar kasus.

Kamu masih belum mengerti bahwa kamu bukan hanya terdiri atas tubuh jasmani, tetapi kamu memiliki jiwa dan roh yang mengarah vertikal dimana tubuh tak bisa melakukannya. Namun hal ini nampak sebagai sesuatu yang utopia bagi angkatan ini, dan itulah sebabnya kamu mengabaikan panggilan-panggilanku serta menolak Puteraku dan Kasih IlahiNya untuk terus berjalan dengan kehendak bebasmu di jalan dimana kamu akan terjatuh berkali-kali.

Anak-anak terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

Kasihku ini tak terhingga besarnya, aku menerima kamu sebagai seorang Ibu dan Guru, dan bersama-sama dengan pasukan Surgawiku aku tak akan beristirahat hingga aku bisa menyelamatkan mereka yang mengijinkan aku untuk melakukannya.

Ada sebuah bayangan gelap di dekat bumi ini... ia akan bergerak dari saat negara ke negara lainnya, dari satu orang ke orang lainnya, dan tak akan ada tempat di dunia ini yang bisa terluput darinya.

Kekasihku, kamu harus berubah dan kasihilah Puteraku lebih dari segala hal lainnya.

Sarana-saranaku adalah hanya sarana, mereka bukanlah Allah, mereka itu makhluk seperti kamu. Didalam rencana keselamatan Puteraku telah memanggilmu untuk menjadi juru bicara dari Kehendak Ilahi, dan hal ini hendaknya kau laksanakan sepenuhnya, karena saatnya telah semakin habis.

Anak-anak yang terkasih, berdoalah bagi China. Sebuah kemalangan akan terjadi pada bangsa ini.
Kekasihku, kasihku kepadamu begitu besarnya... Aku tak akan meninggalkan kamu sendirian.
Aku memberkati kamu dalam Nama Bapa, Putera dan Roh Kudus.

Bunda Maria



Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.



Komentar-komentar sarana (visiuner)



Saudara-saudari,

Bunda kita meminta kita untuk mencermati setiap saat dan bertindak dengan benar agar kita tidak menentang Kekasih kita.

Kristus, sebagai contoh seorang ibu, adalah benar-benar berbakti kepada manusia, karena Dia sangat mengasihi manusia. Seperti seorang ibu yang tersenyum kepada anaknya, hal itu adalah berasal dari rasa kasih kepada anaknya, dan itulah kasih yang terjadi dari ibu kepada anak. Kedua saling mengasihi dan hidup dalam suasana saling berbakti.  

Saudara-saudara, dibalik sifat manusiawi, disana ada Roh Kudus, Kekal, dan kita sebagai manusia tidak bisa membangun relasi yang erat denganNyaketika kita menolak kebaikan dan menyambut kejahatan. Itulah mengapa St.Paulus, setelah membuka kesalahan orang Yahudi dan kaum berhala, pada bab 3 ayat 10 dari suratnya kepada umat di Roma, berkata :

“… seperti ada tertulis : Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.”

Kita bisa melihat bahwa kita semua membutuhkan Kasih Ilahi dan kita harus menjauhi dosa.
Itulah sebabnya kita berdoa kepada Bunda kita agar melimpahi kita dengan apa yang kita perlukan, untuk mempertahankan kita tetap berada di jalan  Kehendak Ilahi, atau jika tidak, kita akan terpisah dari Kehidupan Kekal.


Amin.