Tuesday, August 25, 2015

Pesan kepada Luz de Maria, 11 Desember 2014


PESAN DARI PERAWAN MARIA TERBERKATI
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA 
LUZ DE MARÍA
DIBERIKAN DI MEXICO, BASILIKA OUR LADY OF GUADALUPE
11 DESEMBER 2014

Aku memberkati kamu semua. Kamu semua adalah anak-anakku... tanpa kecuali, tanpa batas dan tak terhingga. Aku mengasihi kamu semua dan aku melindungi kamu dengan Mantel Keibuanku.

Kekasihku,

Dari sini, dari Rumahku di Tepeyac, aku memberkati seluruh umat manusia yang kuperhatikan dengan rasa sedih, karena mereka berjalan tanpa arah tujuan, dengan keadaan tergesa-gesa menuju peristiwa-peristiwa tanpa menyadari apa yang sedang terjadi...

Anak-anak yang paling kukasih,

Aku dimahkotai sebagai Ratu Amerika, namun aku berharap mahkota ada pada setiap orang dari kamu, jika kamu mau menyerahkan diri dan mempersembahkan dirimu kepada Puteraku.

Umat yang terkasih, warga Mexico,

Aku memanggilmu untuk tetap berada didalam Kasih Puteraku. Anak-anakku yang sejati tidaklah mengangkat tangan mereka untuk menyerang saudara-saudaranya. Persembahkanlah penderitaanmu demi pertobatan seluruh umat manusia. Tetaplah tenang. Saat ini ditengah hingar bingar kehidupan ini telah menceburkan hati manusia kedalam pertengkaran dengan sesamanya, terus menerus.

Jadilah saksi dari damai Puteraku...
Jadilah suara yang sangat dirindukan olehku... suara yang naik tinggi menyerukan pertobatan bagi setiap orang...

Anak-anak, aku sangat mengasihi kamu. Aku memberkati dengan segenap Hatiku yang bersinar laksana cahaya mentari dan menaruh didalam dirimu masing-masing terang yang sangat kau perlukan saat ini untuk mencegahmu terlibat dalam kekerasan, karena tidak adanya suara hati nurani manusia, akibat dari pemisahanmu dari Puteraku dan tidak adanya kerendahan hati.

Manusia didalam keinginannya akan pengetahuan, meski tidak sepenuhnya demi kebaikan, terpaksa harus bersaing dengan Puteraku dan aku, dan sebagai seorang Ibu aku memangglmu agar kamu waspada, berpikir dengan nalar bahwa kamu adalah makhluk Allah yang terbatas, dan kamu tak bisa lebih tinggi dari pada Tuan dari Ciptaan. Namun sebaliknya kamu melawan Karunia Kehidupan dengan menciptakan permusuhan diantara orang-orang, dan permusuhan itu berubah menjadi kekerasan, dan kekerasan menjadi perang.

Kekasihku,

Dari rumahku di Tepeyac ini, dari tempat kudusku, dengan mantelku aku melindungi seluruh ciptaan, dan dengan bintang-bintang terlukis dalam mantel itu, aku menerangi jiwa-jiwa yang mempersembahkan dirinya kepada Puteraku dan mengasihi Ibu ini, sebagai Pengantara dan Pembela seluruh umat manusia.

Sekali lagi aku mengundangmu untuk bersiap-siap...

Betapa banyaknya anak-anakku yang mengira bahwa karena penggenapan dari peringatan-peringatan dari Surga itu bukan pada tingkat global, di saat yang dialami manusia kini, maka mereka bisa terus hidup tenggelam didalam dosa. Tetapi anak-anakku, harinya tidaklah cukup, ia tidaklah cukup. Kamu hidup tanpa memandang kedalam batinmu bahkan untuk sesaat sekalipun, pada segala sesuatu yang sedang berkembang didalam hati masing-masing negara.

Kekasihku,

Dahulu aku telah memanggilmu agar memperhatikan dunia ekonomi. Dan pada saat ini, pada saat ekonomi berada pada titik keruntuhannya, panggilanku kepada umat manusia semakin berlipat ganda agar mereka berdoa dan mempersembahkan secara sukarela bagi orang-orang yang mendasarkan hidupnya kepada allah uang, yang di hadapan perekonomian yang sedang jatuh, mereka akan merasa musnah, dan mereka akan kehilangan hidup mereka karena kehendak bebasnya sendiri, karena mereka itu lemah atau imannya tidak berdasarkan kepada Kuasa Ilahi.

Kamu, kekasihku,

Janganlah kamu goyah untuk sesaat sekalipun, janganlah bimbang dan ragu. Kamu tahu bahwa Puteraku tidaklah berjanji secara sia-sia dan Dia telah berjanji untuk menolong dari RumahNya kepada semua orang yang setia, dan aku sebagai Ibu dari seluruh umat manusia, pada Tilma (mantel)ku, aku akan mempertahankan kamu semua, semuanya.

Kamu, anak-anak yang terkasih, pandanglah ke arah langit, janganlah lupa bahwa Tangan Puteraku akan menjatuhi bumi ini dengan PengadilanNya yang dahsyat. Namun dalam semua saat, dengan KerahimanNya yang tak terhingga, Puteraku akan meniupkan Napas IlahiNya kepada seluruh umat manusia dan makhluk manusia akan menerima pertolongan yang dibawa oleh Puteraku tanpa menunda-nunda lagi, karena mereka layak menerimanya.

Saat-saat yang menyakitkan sedang tiba didalam Gereja Puteraku. Teruslah mempertahankan imanmu tetap kuat dan percaya kepadaku. Puteraku telah menyebutku sebagai Pembela GerejaNya dan aku, sebagai Ratu Amerika, menyambut setiap orang.

Anak-anak yang terkasih,

Temukanlah keheningan batin itu. Bahwa damai yang kau cari diluar dirimu itu berasal dari rutinitas sehari-hari yang merubahmu didalam makhluk yang lemah, tenggelam dalam tindakan berulang-ulang dari saudara-saudaramu, tanpa memperhitungkan segala akibatnya.

Aku berharap agar setiap orang memperhatikan panggilanku, dan pada tanggal 12 Desember jam 3 sore, daraskanlah doa Kerahiman Ilahi, berdoalah kaplet Kerahiman Ilahi, dan setelah itu berdoalah Rosario Kudus. Persembahkanlah doa itu kepada Ibu ini maka aku akan melimpahkan berkat kepada seluruh umat manusia, terutama mereka yang ingin menerima rahmat yang akan kulimpahkan ini.

Anak-anak, ini adalah saat-saat yang sangat mendesak, kamu hidup di saat terakhir. Datanglah mendekati Puteraku dan makanlah dari rezeki Ilahi. Kekuatanmu akan berlipat ganda jika kamu sadar bahwa Puteraku tetap hidup dan tinggal didalam Perjamuan Ekaristi.

Aku terus memperhatikan seluruh umat manusia dan seluruh pasukanku dari atas juga memperhatikan umat manusia. Mereka melhat betapa kamu menolak Puteraku dan Ajaran-ajaranNya, dan mereka melihat betapa kamu mencemoohkan aku dan mengabaikan aku. Aku meminta kepadamu untuk meluangkan sesaat dari waktumu dan merenungkan akan menjadi apa dirimu jika Puteraku tidak tinggal pada masing-masing dari anak-anakNya.

Kekasih,

Kamu yang ingin menjadi yang terakhir berikanlah tempat yang pertama kepada saudara-saudaramu... Jika kamu semakin dekat dengan Puteraku, maka kamu tak akan menghinakan saudara-saudaramu...
Kamu yang tidak menghakimi saudara-saudaramu, sadar bahwa Puteraku adalah satu-satunya yang memberikan penghakiman...
Kamu yang berdoa didepan Tabernakel...
Kamu yang berdoa dan berkata bahwa dirimu setia...

Jadilah orang yang dalam setiap saat selalu berada di tempat yang terakhir. Janganlah menghakimi. Saat-saat sekarang ini amatlah sulit. Musuh manusia sedang menguasai pikiran manusia. Jadilah rendah hati dan terimalah panggilan-panggilanku.

Aku, sebagai Ibu dari semua orang, mengajakmu untuk berdoa bagi warga Mexico agar damai memerintah disana dan agar anak-anakku tidak mengangkat tangan mereka untuk melawan Karunia Kehidupan sesamanya.
Aku mengundangmu untuk berdoa bagi Inggris, ia akan menangis di hadapan tindakan terorisme.

Kekasihku,

Aku tidak membenci satupun dari anak-anakku, bahkan mereka yang tidak mengasihi aku karena mereka adalah anak-anakku, dan itulah sebabnya aku terus menerus memanggil mereka.

Aku memberkati kamu, terutama pada saat hari pesta bagi Ibu ini, yang akan melindungi kamu setiap saat, karena kamu adalah harta yang memahkotai Ibu yang sederhana ini, yang mengasihi kamu secara tak terhingga.

Semoga berkatku melimpahi kamu masing-masing dan kamu yang menyadari akan panggilan-panggilanku. Bagikanlah berkatku ini kepada saudara-saudaramu. Jagalah damai Puteraku tetap ada didalam hatimu.

Aku memberkati kamu.

Bunda Maria, Bunda Guadalupe

Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.



Komentar-komentar sarana (visiuner)



Saudara-saudari,

Bunda Perawan Maria Terberkati hadir kepadaku sebagai Bunda Guadalupe.

Bunda Maria hadir dengan diiringi hembusan angin sepoi yang menerpa wajahku. Ketika dia hadir, dia melimpahi aku dengan kasih yang sangat besar.

Dengan pandangan yang tajam menusuk jiwaku. Suaranya sangat merdu, karena suara itu berasal dari kasihnya yang tak terhingga. Bunda Maria, tanpa berkata apa-apa, berbicara kepadaku melalui pandangan matanya, dan dia mengarahkan perkataannya kepada seluruh umat manusia.

Kecantikan Bunda Maria merupakan cerminan karya agung dari tangan Pemahat IIahi yang sempurna. Pipinya, sedikit diwarnai oleh kulitnya yang mirip buah zaitun, nampak semakin bercahaya disamping cahaya bintang gemintang yang menempel pada kain mantelnya, yang kulihat bukannya dilukis, tetapi memang bintang itu terbentuk di permukaan mantel itu secara sempurna, nampak timbul, ditempatkan pada mantelnya dengan benang sutera yang lembut dan transparan seperti awan-awan di musim panas. Aku membandingkannya dengan sutera, namun bukan sutera seperti yang kita kenal selama ini, karena benang itu sangat transparan, lembut, hingga ia bergerak gemulai meski tanpa ditiup angin. Bagian pinggir mantelnya memiliki sulaman emas, tentunya ia ditenun oleh para malaikat, yang mengerjakan karya rajutan luar biasa seperti itu, dengan rambut Bunda Maria nampak hitam tak tertutup. Dia nampak berpakaian warna pink yang sangat indah, sangat pas sekali dengan bagian atas perutnya nampak indah. Bunda Maria memakai salib pada lehernya. Aku memandangnya dengan sangat terpukau,karena dia nampak begitu nyata, hidup...Mengapa dia tampil seperti itu, karena dia adalah Ibu dari Tuhan kita!

Aku terkejut demi melihat konstelasi bintang-bintang pada mantelnya, karena aku ingat pada malam-malam hari di langit ketika aku melihatnya dari jauh, dan saat ini, bintang gemintang itu berada begitu dekat denganku, hingga aku bisa merasakan ruangan langit berada di atasku.

Matanya nampak bercahaya jernih sekali dengan dua buah cahaya yang seolah mengundangku untuk masuk pada setiap kedipannya, dalam setiap gerakan dan terutama kedua mata itu seolah mengajakku untuk mengikutinya sebagai puterinya yang setia.

Bibirnya nampak lembut sekali, mulai sedikit terbuka dan aku merasakan hatiku bersukacita atas setiap ucapan Keibuannya hingga aku tidak merasa ragu untuk mendekat, ia memancarkan kelembutan dan kebaikan... aku tak bisa menemukan kata yang tepat untuk menjelaskan apa yang dirasakan oleh jiwaku : Bunda Maria adalah Kasih.

Pada kakinya, ada suatu bentukan kecil yang mengelilingi pakaiannya, duduk pada bentukan bulan seperempat, yang disangga oleh malaikat.

Setelah Bunda Maria mengijinkan aku menyaksikan detil penampilannya itu, dia mulai berkata dengan penuh kasih, kelembutan, yang terpancar dari penampilannya yang penuh berkat, dimana dia menyampaikan perhatiannya yang besar kepada anak-anaknya.


Amin.