Thursday, August 6, 2015

Pesan Holy Love 5 Agustus 2015 (dari Bunda Maria)

Pesan Holy Love 5  Agustus 2015 (dari Bunda Maria)
Feast of Dedication of Basilica of St. Mary Major - Blessed Mother's True Birthday

Bunda Maria hadir sebagai Bunda Rahmat.

Dia berkata :”Terpujilah Yesus.”

“Cure yang baik hati (Cure de Ars) kemarin telah berbicara kepadamu mengenai kwalitas seorang imam yang baik. Ada sesuatu yang tidak dikatakannya kepadamu yang lebih menyedihkan.”

“Setiap hari ada imam-imam, uskup-uskup atau kardinal-kardinal yang terpeleset kedalam kemusnahan mereka. Sebagian besar mereka kehilangan jiwa-jiwa mereka karena apa yang tidak mereka lakukan. Mereka tidak memberikan kepemimpinan spirituil yang baik kepada kawanannya. Oh ya, ada sedikit, tidak banyak, para paus yang berada di dunia orang mati, dan dengan alasan yang sama pula. Pesan ini akan ditertawakan oleh para pemimpin Gereja. Tetapi mengapa? Mereka, dari antara semua orang, perlu disempurnakan dalam hal kesucian pribadi mereka agar bisa menuntun orang lain dalam masalah ini. Aku tidak akan menjadi seorang Ibu yang mengasihi jika aku membiarkan para pemimpin religius berpikir bahwa hidup bakti mereka bisa menyelamatkan jiwa mereka. Adalah tanggung jawab mereka terhadap hidup bakti itu yang akan menyelamatkan ataupun mengutuk jiwa mereka. Tak seorangpun boleh percaya bahwa dirinya tidak akan dipersalahkan.”

Bunda Maria berhenti sejenak dan aku (Maureen) ingin memberi ucapan selamat ulang tahun kepada Bunda Maria. Kemudian penampilan Bunda Maria berubah menjadi warna emas dan putih. Dia mengangguk dan berkata :”terima kasih.”

“Hari ini aku ingin merayakan seluruh kehidupan dari sejak pembuahan hingga saat kematian alami mereka. Karena tidak adanya rasa hormat manusia terhadap kehidupan hingga mereka menghancurkan keindahan tak berdosa dari dunia ini seperti yang telah kau ketahui. Semua tehnologi yang digunakan Allah untuk menerangi manusia tidaklah dimanfaatkan untuk membangun relasi yang lebih erat dengan Penciptanya. Sebaliknya, ia disebut sebagai upaya manusia sendiri yang terpisah dari Allah. Dan yang luar biasa, tehnologi yang sama ini telah menuntun kepada dosa-dosa jenis baru.”

“Sebagai Ibumu, aku menggunakan kesempatan di saat ulang tahunku ini untuk memperingatkan dan menegur masyarakat yang sedang terjatuh ini serta sebuah kepemimpinan yang berantakan agar bertobat dan kembali kepada Kehendak Allah. Pilihlah untuk menyenangkan Allah, bukan dirimu sendiri. Jika semua orang mau melakukan hal ini, seperti di Ninive dulu, maka Penghakiman Allah masih bisa ditunda. Dalam kenyataannya, Penghakiman Allah telah berteriak meminta penggenapannya.”

Read Jonah 3:1-10+
Datanglah firman TUHAN kepada Yunus untuk kedua kalinya, demikian: "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu." Bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung. Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu. Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Iapun tidak jadi melakukannya.

+-Scripture verses asked to be read by Our Lady of Grace.
-Scripture taken from the Ignatius Bible.