Friday, January 1, 2016

Pesan Holy Love, 1 Januari 2016



Pesan Holy Love, 1 Januari 2016
Pesta Maria Bunda Allah

Bunda Maria hadir dengan pakaian berwarna putih dan keemasan.
Dia berkata :”Terpujilah Yesus.”

“Anak-anak yang terkasih, hari ini aku datang untuk berbicara kepada Sisa Umat Beriman. Jumlahmu semakin sedikit saja. Jika kamu belajar tentang ajaran iman, aku membawamu di tanganku. Kini kamu menjadi semakin matang, namun kamu tak pernah berdiri dengan kemampuanmu sendiri – selalu dengan melalui dukunganku.”

“Selama kehidupan Yesus di dunia dulu, kami sebagai sebuah keluarga dipersatukan didalam Kehendak Allah. Kami tidak sampai hidup menyimpang hanya karena opini-opini orang lain atau karena adanya bahaya karena kami percaya atas apa yang kami lakukan. Kami merasa yakin bahwa Allah menuntun kami, dan hanya itu saja yang penting bagi kami. Anak-anak kecil yang terkasih, kamupun hendaknya diyakinkan oleh hal yang sama. Percayalah akan Kerahiman Allah di tahun ini yang dipersembahkan bagi KerahimanNya. Namun janganlah kamu menerima definisi ulang mengenai dosa ataupun percaya bahwa Kerahiman meniadakan dosa. Kerahiman itu mengampuni dosa tetapi si pendosa haruslah memperbaiki kehidupannya.”   

“Anak-anak yang terkasih, seringkali para pemimpin tidak berkata atau tidak melakukan sesuatu dimana hal ini membingungkan pengikut mereka. Kamu tidak akan menjadi bingung jika kamu tetap berakar kuat didalam ajaran-ajaran iman. Jika kamu seorang Katolik, pertahankanlah kehidupan sacramental didalam hatimu dan hargailah sakramen-sakramen. Tetaplah dekat dengan Allah, kamu masing-masing, dengan banyak membaca Kitab Suci. Janganlah kamu mencari pengakuan dari orang lain, karena hal itu tidak akan ada. Sebaliknya, akan ada banyak orang yang tidak setuju dan tidak mengakui sikap kesetiaanmu itu.”

“Jika Holy Love berakar kuat didalam hatimu, maka kamu akan berani. Karena itu kuatkanlah perjalananmu melalui Kamar-kamar dari Persekutuan Hati Kami. Sementara kamu melakukan hal itu, aku menggandeng tanganmu dan menuntun kamu.”