BAB 42
Tanpa Rasa Cinta Diri Bersama Allah
KRISTUS berkata :
AnakKu, janganlah kamu terlalu mengharapkan penghiburan rohani ataupun rasa senang melalui doa-doa dan karya baikmu. Layanilah Aku hanya demi DiriKu saja. Biarlah segala baktimu itu hanya tergantung pada kata-kataKu saja, dan bukan karena rasa senang yang Kuberikan kepadamu. Jika aku memberikan penghiburan dan kebahagiaan untuk setiap tindakan baikmu, maka akan banyak orang yang mau mengikuti perintah-perintahKu hanya demi memperoleh hadiah itu.
2. Selama kamu masih hidup di dunia ini, kamu akan terus digodai oleh rasa cinta diri yang buta yang berasal dari kelemahan manusiawimu. Seringlah berpaling kepadaKu dan biarlah Aku membimbing segala kesukaanmu. Aku ingin agar kesukaanmu itu masuk akal dan sesuai aturan. Tempatkan DiriKu diatas semua orang dan segala barang ciptaan.
3. Aku ini lebih besar dari pada segala karyaKu. Aku adalah Milikmu yang terbesar ! Carilah Aku diatas segalanya. Perhatikanlah apa yang Kuinginkan dalam hidupmu. Apa yang harus Kuterima darimu ? Apakah Aku berhak untuk mendapatkan sesuatu darimu ? Bisakah kamu menarik napas sekali lagi atau melangkahkan kakimu sekali saja tanpa bantuan dan ijin dariKu ? Bisakah kamu tetap hidup tanpa bantuanKu ? Hanya dengan menyadari semuanya ini setiap saat, kamu bisa memberiKu pelayanan yang kau hutang dariKu.
4. Penghiburan rohani hanyalah anugerah sementara saja untuk memberanikan orang yang berniat untuk melayani Aku. Anugerah ini bukanlah atas permintaan seorangpun, dan juga tidak diberikan kepada orang yang sengaja mencarinya demi kepentingannya sendiri. Orang demikian adalah seperti seseorang yang mencari kebahagiaan didalam kesenangan-kesenangan, kepuasan-kepuasan serta puji-pujian dari dunia ini. Sebuah ingatan yang keluar dari hati yang terbuka serta menyadari akan ketidaklayakan dirinya, akan membantumu dalam berdoa dan berbuat baik tanpa mengharapkan penghiburan rohani sebagai imbalan.
RENUNGAN :
Yesus memang benar. Aku memang tidak seharusnya menerima karuniaNya sekecil apapun. Aku telah berhutang kepadaNya begitu banyak hingga aku harus berbahagia bila dapat melaksanakan KehendakNya, tanpa harus mengharapkan karunia berikutnya. Dia tidak berhutang apa-apa kepadaku, sebaliknya akulah yang berhutang banyak kepadaNya. Jika Dia membiarkan aku dalam kesedihan dan penderitaan, Dia bukannya bersikap kurang adil terhadapku, karena semua apa yang kumiliki ini adalah milikNya.
DOA :
Tuhan, aku tahu bahwa Engkau tidak akan memperlakukan aku seburuk yang seharusnya kuterima, sepanjang diriku selalu berusaha memperbaiki hidupku setiap hari. KemurahanMu adalah berlebihan. Setiap keinginan suci dan perbuatan baik dariku akan memperoleh imbalan hingga seratus kali lebih besar. Engkau tidak akan membiarkan aku dalam penderitaan dan kesusahan lebih lama dari pada yang perlu untuk kebaikanku. Aku hanya berhak menerima sedikit saja, namun aku membutuhkan Engkau dan mengharapkan pertolonganMu. Biarlah aku mengikuti kebijaksanaanMu dan Kehendak suciMu dengan cara hanya mencari DiriMu saja serta memburu karunaiMu sejauh Engkau mengijinkannya. Amin.