BAB 51
Macam-macam Godaan
KRISTUS berkata :
AnakKu, beberapa orang ada yang harus menanggung godaan atau cobaan yang cukup berat agar dia bisa berada dekat denganKu. Beberapa orang yang lain harus berperang melawan godaan yang besar sekali untuk bisa sampai kepada kehidupan yang baik. Ada lagi yang terus dihantui oleh berbagai macam godaan disepanjang hidupnya.
2. Beberapa orang ada yang mengalami cobaan yang ringan-ringan saja untuk bisa hidup selaras dengan kebijaksanaan dan keadilanKu. Aku memiliki pertimbangan sendiri bagi keadaan dan nasib baik yang dialami tiap orang, dan Aku merencanakan semuanya tadi adalah demi penyelamatan mereka yang mengasihi hukumKu.
3. Beberapa orang ada yang terbebas dari godaan berat, namun mereka sering dikalahkan oleh cobaan kecil saja dalam hidupnya. Aku mengijinkan hal ini terjadi agar orang tersebut menjadi rendah hati. Dengan menyadari kelemahan mereka, maka mereka tidak akan terlalu percaya kepada kekuatan mereka sendiri hingga akhirnya bisa jatuh kedalam dosa besar.
4. Jika kamu mengalami cobaan, janganlah takut ataupun kecewa. Mohonlah pertolonganKu dan lakukan apa yang kamu bisa untuk mengatasi cobaan itu. Ingatlah akan kata-kata ini :"Allah itu setia dan tidak akan membiarkan kamu dicobai diluar batas kemampuanmu, tetapi melalui cobaan itu Dia juga memberimu jalan keluar agar kamu mampu menanggungnya".
RENUNGAN :
Semoga aku tidak terlalu berpikir egosentris dengan mengira diriku saja yang mengalami cobaan. Tidak ada yang lebih buruk dari pada menjumpai seseorang yang merasa dirinya mengalami cobaan jauh lebih besar dari pada semua orang lainnya. Setiap orang memiliki salib sendiri-sendiri dan beberapa orang bisa saja menderita lebih besar dari pada diriku ini. Namun kesabaran dan ketabahan dalam menghadapi cobaan hidup ini bukanlah satu-satunya tujuan umat Kristiani. Pengikut Kristus yang sejati memiliki alasan yang lebih tinggi lagi didalam memerangi cobaan hidupnya. Alasan ini bersifat adikodrati. Dia berharap untuk bisa menghindari neraka, atau tinggal di Api Pencucian dalam waktu yang lama. Dia ingin melaksanakan perbaikan atas dosa-dosanya dahulu melalui usaha-usahanya sekarang ini. Dia ingin menyenangkan Allah dengan cara mengalahkan dosa-dosanya serta meningkatkan kebajikan dirinya. Dia juga berusaha menolong jiwa-jiwa di Api Pencucian. Dengan penuh semangat dia berusaha untuk memperoleh rahmat karunia khusus bagi dirinya atau bagi orang lain di dunia ini. Bahkan dia mungkin berusaha untuk menjamin dan meningkatkan kemuliaannya di Surga. Akhirnya, dia bisa menemukan tujuan hidupnya yang tertinggi, yaitu memberikan kepada Allah sebuah bukti kasih yang tidak dibebani oleh rasa cinta diri, dengan sukarela mau menanggung cobaan hidupnya karena semua tadi merupakan bagian dari rencana Allah yang amat bijaksana.
DOA :
Yesusku, biarlah aku melaksanakan yang terbaik dalam hidupku ini, didalam kesetiaanku kepadaMu, Rajaku. Aku tidak akan mengeluh ataupun mengasihi diriku sendiri. Dengan pertolonganMu aku ingin menghadapi segala tugasku dan segala cobaan hidupku serta melaksanakannya seperti yang Kau kehendaki. Cobaan hidup sehari-hari bisa membuatku menjadi kudus. Aku tidak akan mencari kesulitan, Tuhan, namun aku akan melaksanakan yang terbaik dalam menghadapi setiap kewajiban dan cobaan demi kepentinganMu. Semoga aku bisa bekerja, beristirahat, bermain dan menderita sesuai dengan keinginanMu atas diriku. Amin.