BAB 29
Konflik Pribadi Manusia
KRISTUS berkata :
AnakKu, ketika Aku menciptakan laki-laki dan perempuan yang pertama dulu, Aku memberi mereka banyak anugerah agar kehidupan mereka di dunia menjadi mudah serta damai. Mereka terbebas dari rasa sakit, bekerja, kematian. Mereka bisa segera mengetahui jawaban atas segala masalah yang datang pada mereka. Mereka bisa mengendalikan selera serta keinginan-keinginan badan dan jiwa mereka. Diatas segala anugerah ini, mereka juga diberi berkat untuk menjalani kehidupan adi kodrati. Dengan tinggal didalam jiwa mereka, Aku memberikan lebih dari pada sekedar terang alami pada pikiran mereka, tetapi juga kekuatan yang berlebih kepada kehendak mereka.
2. Tidak satupun dari karunia berlebih ini menjadi milik manusia. Aku memberikan semua itu lebih dari karunia yang diperlukan bagi kehidupan manusia biasa, bersama-sama dengan kekuatan badan dan jiwa manusia yang wajar. Di setiap saat, Aku bisa menarik kembali karunia berlebih ini, dan manusia masih memiliki kemampuan alamiah yang menjadi miliknya sendiri. Dan Aku memberikan kebebasan kepada Adam untuk memutuskan apakah dia dan keturunannya akan melestarikan karunia berlebih ini untuk seterusnya atau tidak. Sebagai orang yang mewakili umat manusia, Adam memiliki kepandaian dan tindakan bebas, suatu tindakan untuk taat kepada KehendakKu. Melalui tindakan ini dia akan mengakui kebenaran tertinggi dari keberadaan dirinya, yaitu bahwa dia adalah suatu makhluk yang tergantung kepadaKu, Penciptanya.
3. Didalam melanggar perintahKu, di Taman Firdaus dulu, Adam telah menolak untuk mengakui kebenaran tertinggi ini. Tindakan keluar yang berupa makan buah terlarang hanyalah merupakan sebuah tindakan kecil saja, namun sikap memberontak yang ada didalam dirinya dengan cara melawan KehendakKu, adalah merupakan persoalan yang lebih penting. Adam ingin menjadi sama dengan DiriKu, seperti yang telah dilakukan oleh malaikat yang durhaka di Surga. Sebagai akibat dari pembangkangan Adam, Aku menarik kembali karunia berlebih itu. Manusia kini tidak memiliki karunia berlebih itu lagi, kecuali kalau dia memperoleh rahmat karunia khusus yang memungkinkannya untuk bisa masuk Surga.
4. Manusia sekarang harus menanggung suatu konflik pribadi, sebuah kebingungan yang wajar harus dia alami. Nafsu-nafsu binatang kini selalu mengikuti keinginan-keinginan mereka tanpa memperdulikan pertimbangan baik serta kehendak bebasnya. Meskipun seseorang ingin mengikuti kepandaian dan keinginan baiknya, dia harus berjuang untuk mengendalikan nafsu-nafsu dan keinginannya yang buta. Dia tidak lagi menerima pengetahuan, melainkan dia harus belajar untuk memperolehnya dan berjuang untuk menjawab masalah-masalah hidupnya sehari-hari melalui kerja keras dan percobaan hidup.
5. Begitu seringnya konflik pribadi ini menimbulkan kebingungan pada pikiran manusia serta keinginannya. Namun akal budi manusia masih bisa memisahkan antara yang baik dan tidak baik, masih bisa mengenali apa yang benar dan yang salah. Demi menyelamatkan kamu dari rasa bingung yang berlebihan, Aku telah memberikan kepadamu GerejaKu untuk menuntun pikiranmu serta menguatkan kehendakmu.
6. Selama kamu masih memiliki tubuh fisik diatas bumi ini, kamu tak bisa bebas dari bahaya dosa. Kamupun tak bisa bebas dari rasa sedih dan kelelahan. Namun kamu tetap harus melakukan yang terbaik yang kamu bisa, dengan kesabaran dan dengan tujuan yang jelas, tanpa terpengaruh oleh adanya kegagalan yang terjadi. Segera semua kekacauan ini akan berakhir. Lalu kehidupanmu di bumi akan melebur menjadi sebuah kehidupan sempurna yang telah Kujanjikan kepada mereka yang setia menjaga perintah-perintahKu.
RENUNGAN :
Adam telah mewariskan sebuah sifat manusia asli yang dia miliki kepada keturunannya, sebuah sifat yang diperlemah oleh ketidaksetiaannya sendiri. Sebagian besar kelemahan manusia terletak disini, yaitu setelah Dosa Asal terjadi, sifat binatang dari manusia telah merusakkan kekuatan dan nafsu-nafsu normalnya dan tidak lagi bisa dikendalikan oleh penalaran dan kehendak bebasnya. Namun, Tuhan telah memberikan rahmatNya kepada kita untuk mengatasi kelemahan ini. Dengan menggunakan rahmat Allah, manusia bisa menghindari dosa-dosa sehingga manusia bisa menjadi penguasa atas kehidupannya sendiri.
DOA :
Tuhanku, aku senang sekali karena hukum-hukumMu telah membimbing aku dalam menempuh kehidupan ini. Dengan bantuanMu, aku akan bisa mengatasi kejahatan dalam hidupku serta menghindari sejauh mungkin segala godaan yang akan menghadang jalanku. Memang benar, kadang-kadang aku terjatuh kedalam dosa, menuruti perasaan-perasaanku dan bukan pikiran sehatku.Aku menginginkan yang baik saja, namun aku tak mampu mendapatkannya. Berkali-kali aku mencanangkan sebuah niatan baik dalam hidupku, namun karena kelemahanku, aku segera terjatuh lagi dan menyerah kalah. Kadang-kadang aku juga tahu apa yang harus kuperbuat, namun aku tak mampu bangkit untuk melakukannya. Namun dengan bantuanMu, aku akan segera bertindak, aku ingin melaksanakan semua yang aku bisa agar aku hidup setia pada KehendakMu yang kudus itu. Amin.