Tuesday, April 5, 2016

LDM 29 Maret 2016



PESAN DARI PERAWAN MARIA TERKUDUS
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARÍA
29 MARCH 2016





Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

Aku memanggilmu secara terus menerus agar selalu waspada; masing-masing dari kamu adalah bagian dari umat manusia, sebagai makhluk yang mandiri yang memiliki kehendak bebas dan sekaligus menjadi pembawa dari EGO MANUSIA.

Anak-anak yang terkasih,


EGO MANUSIA HANYA BISA DIKALAHKAN DENGAN KEHENDAK ILAHI, BUKAN DENGAN BERKELANA MELALUI JALAN-JALAN YANG SALAH UNTUK MENCARI APA YANG SEBENARNYA SUDAH KAU MILIKI DIDALAM DIRIMU.


Anak-anak, janganlah mencari Puteraku diluar dirimu. Dia tinggal didalam dirimu masing-masing. Kebenaran itu ada didalam dirimu. Dengarkanlah Dia dan janganlah menderita lagi.

Kekasih, Puteraku terus memperhatikan betapa umat manusia menghabiskan segala sesuatu yang diberikan Allah Bapa kepada mereka, dan manusia, sebagai pemangsa, telah menghabiskan semua sumber daya yang diberikan kepadanya demi keberadaannya secara sehat dan terberkati. 
Manusia bersatu dengan orang-orang lainnya dengan tujuan yang sama untuk bisa tetap berdiri tegak sambil mengesampingkan suara hati nurani, melupakan kewajiban moral dan spirituil untuk memulihkan semua yang telah dipinjamnya dari Ciptaan (alam), namun yang dia pergunakan secara royal seolah itu adalah miliknya sendiri, tanpa mau membaharui apa yang perlu diperbaharui demi kelangsungan keberadaan manusia di bumi.

Sebagai Ibu, aku melihat Ciptaan (alam) dicemarkan secara terus menerus dan tanpa belas kasih, dengan berbagai bahan kimia, dimana para ahli sebenarnya telah mengetahui apa yang tidak cocok bagi Alam ini atau bagi binatang, terlebih bagi manusia. Ketika semua ini  terjadi, Alam terus melanjutkan pertumbuhannya, meski hal itu cacat karena adanya proses pencemaran.

ANAK-ANAK, PENDERITAANMU BERAKAR DIDALAM TINDAKANMU YANG TIDAK SEPERTI APA YANG DIMASUDKAN UNTUK KAU LAKUKAN, DIMANA KAMU SECARA KEJAM TELAH MENYALAH-GUNAKAN SEGALA SESUATU YANG KAU TERIMA DARI TANGAN BAPA YANG KEKAL, DAN KAMU TELAH MEMANFAATKAN, TANPA RASA BELAS KASIH, SEGALA SESUATU YANG DICIPTAKAN.

Karena sikap agresiv manusia yang terus menerus terhadap Kebaikan Ilahi dengan melalui penyalah-gunaan ilmu pengetahuan, maka Bumi ini menderita kekerasan secara menetap karena berbagai bahan kimia beracun yang disebar-luaskan oleh udara, hingga merubah pertumbuhan yang normal dari Alam, binatang, serta manusia, yang secara sengaja memang diracuni. Ciptaan telah mengalami mutasi secara menyeluruh karena ilmu pengetahuan yang tak mengenal belas kasih. Bahan makanan tidak lagi memberi nutrisi, sebaliknya ia merasuki organisme manusia dengan segala macam racun, kepada apa Ciptaan ini sengaja dihadapkan.

ADALAH MANUSIA YANG MENYERANG DIRINYA SENDIRI,
YANG MEMBUAT DIRINYA SAKIT.

Anak-anak yang terkasih, Bumi ini menderita karena tindakan yang mengerikan dari manusia yang menguasainya dan mencemarinya dengan percobaan nuklir di laut, di udara, dan di tanah yang sama, serta dengan bahan sampah yang tersisa dari pengujian bahan radioaktiv, bahan-bahan yang dikubur di padang gurun dan di tanah-tanah di negara-negara miskin, dengan memberi mereka ganti rugi berupa makanan dan uang, namun negara-negara itu menerima timbunan bahan-bahan yang akhirnya mencemari organisme manusia dan tak dapat dipulihkan lagi.

Anak-anak, kamu telah memperpendek jarak menuju akhir yang mematikan, ke arah mana kamu sedang menuju.

SEGALA SESUATU YANG TELAH KAU RUBAH, TELAH MERUBAH MANUSIA, BEGITU BESARNYA HAL ITU TERJADI HINGGA BAWAH SADAR MANUSIA TAK BISA LAGI MENOLAK APA YANG DIKETAHUINYA, LEBIH DAHULU, BISA MENIMBULKAN KEBURUKAN YANG LEBIH BESAR LAGI PADA MANUSIA.

Bumi menjadi sunyi senyap karena tidak adanya makhluk manusia yang memiliki suara hati nurani dan yang tidak merasa takut jika dirinya terasing. Kemerosotan moral yang sedemikian besarnya telah menyebabkan penyebar-luasan pencemaran oleh laut atas seluruh Bumi. Ciptaan bertengkar melawan kematian, manusia bukan lagi menjadi sekutu manusia, air terus menerus ingin memurnikan Bumi, manusia tak mampu mengendalikan cuaca di seluruh dunia saat ini. Kekeringan memerintah bukan saja di Bumi, tetapi juga didalam hati umat manusia.

Setiap orang adalah merupakan cerminan dari apa yang ada didalam hatinya, begitu juga dengan apa yang dilakukannya:

Jika makhluk bersifat duniawi, maka apa yang dilakukannya selalu bersifat duniawi...
Jika makhluk cenderung mendekat kepada Allah, maka apa yang dilakukannya juga mengarah kepada hal-hal yang spirituil...

KARENA ALASAN INILAH MAKA AKU MEMINTA KEPADA ANAK-ANAK KESAYANGANKU, IMAM-IMAM, AGAR MENUNTUN KAWANAN PUTERAKU DI SEPANJANG JALAN YANG BENAR, dengan memberi mereka sebuah kepemimpinan yang bijaksana agar memiliki kejelasan bagaimana mendekati dan hidup didalam Kehendak Ilahi, yang dilakukan dengan melalui doa... 

Tritunggal Kudus memerintahkan kepada manusia agar mengasihi Allah Tritunggal. Anak-anak kesayanganku, imam-imam: ajarilah manusia bagaimana mengasihi Allah dan Tuhan mereka, bagaimana bertindak agar tidak menentangNya, bagaimana mendekati Allah dengan Kebijaksanaan dari Roh Kudus, sehingga Dia akan tinggal didalam jiwa dari umat Puteraku, sehingga manusia akan menyatu denganNya dan menjadi satu kesatuan...

INI ADALAH SAAT DARI SEGALA SAAT KETIKA MANUSIA HARUS BERJALAN BERSAMA PENGETAHUAN AKAN ALLAH untuk mempertahankan kejelasan serta tujuan hidupnya, agar dia tidak tenggelam didalam lumpur, tetapi berdiri diatas Batu Karang yang kokoh.

Janganlah memberi makanan cair kepada anak-anak Puteraku, berilah mereka Pengetahuan, kemampuan untuk merenungkan Dia yang menciptakan mereka, mengasihi mereka, dan yang ingin menempatkan mereka didalam HatiNya.

Ajarilah mereka Pengetahuan Sejati: bagaimana mengenali dosa, bagaimana bisa maju di jalan spirituil, agar bisa terbang, bukan dengan sayap seperti burung, tetapi dengan roh, untuk mendapatkan Harta Yang Kekal, dan layak menerima Kerahiman Ilahi.

Puteraku tidaklah tinggal diam di Surga. Tetapi Dia terus berusaha mencari anak-anakNya.

Puteraku bukanlah Dia yang suka membalas dendam, yang memusnahkan anak-anakNya untuk menghukum mereka. Dia memberi kebebasan kepada anak-anakNya untuk memilih, sehingga manusia sendiri yang akan memutuskan jalan mana yang akan dilaluinya. TETAPI, BAGAIMANA MUNGKIN MANUSIA BISA MENCARI PENCIPTANYA TANPA MEMPEROLEH AJARAN-AJARAN YANG BENAR?

Manusia selalu mempersalahkan Puteraku atas segala sesuatu yang terjadi pada mereka, sambil mereka mengabaikan tanggung jawab dari tindakannya sendiri. Namun bagaimana mereka bisa menyadari tanggung jawabnya jika mereka diberitahu bahwa tak ada hukuman atas dosa?

Segala sesuatu yang dimiliki oleh manusia adalah sebuah hadiah yang berasal dari Surga. Namun bagaimana manusia akan berkata kepada keturunannya ketika saat ini dia mengabaikan Hukum Allah, dia mengabaikan adanya penderitaan setelah kematian, serta adanya Kehidupan kekal?

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

BELUMLAH TERLAMBAT UNTUK MENYATU DENGAN PUTERAKU...
DENGAN HATI YANG TERBUKA DAN SELALU HAUS, MINTALAH ROH KUDUS AGAR MENUNTUNMU...

Berserulah di padang gurun ini, agar para Pendamping Perjalananmu mengurangi keinginanmu akan dunia yang berdosa ini, serta menanamkan dalam hatimu keinginan untuk berjumpa dengan Puteraku...

Anak-anak yang terkasih, begitu dekatnya peristiwa-peristiwa besar itu, seperti misalnya gempa bumi – dengan mengeluarkan tenaga yang saat ini bisa dikeluarkan dari dalam perut bumi, dan permukaannya bukan hanya akan menggerakkan air, tetapi juga mempengaruhi manusia, hingga memaksa makhluk harus bersatu dengan Penciptanya, BERSATU DENGAN CARA YANG BENAR, BUKAN SETURUT CARA BERPIKIR BEBAS DARI SETIAP ORANG.

Didalam bawah sadarnya manusia bisa menyadari betapa dekatnya peristiwa-peristiwa alam itu untuk terjadi serta peristiwa-peristiwa dari Alam Semesta ini, serta segala sesuatu yang mempengaruhi hati nurani manusia.

JANGANLAH PUTUS ASA. CARILAH SAJA PENDAMPING YANG TAK AKAN MENGECEWAKAN KAMU: PENDAMPING DARI KEHENDAK ILAHI, DAN DARI IBU INI YANG MENGASIHI KAMU.

Binatang-binatang yang menghuni bumi ini telah kehilangan arah, mereka berebut berlarian kesana kemari sementara Bumi ini bergetar didalam perutnya, dan manusia membiarkan segala sesuatu untuk terjadi tanpa mau merenungkannya.

Kemarahan setan telah menguasai makhluk manusia, hingga didalam saat kegilaan mereka, mereka menempatkan dirinya untuk melawan Karunia Kehidupan, dan tidak bersedia menerima Puteraku dengan sungguh, sambil terus menerus menolak dan menghujat Dia.

ANAK-ANAKKU, BERUSAHALAH UNTUK MENJADI LEBIH BAIK, UNTUK BERTINDAK DENGAN BENAR, DAN TANPA HENTI MENCARI KASIH DAN KEBENARAN ILAHI.

Perang tidaklah menunggu saat yang tepat. Adalah manusia, didalam kegilaannya yang tak terkendali untuk berebut harta milik, dialah yang memutuskan kapan penderitaan umat manusia dimulai.

Aku tetap ada di hadapanmu untuk menghibur kamu, dan menuntun kamu di sepanjang jalan yang baik dan aku mengantarai kamu di hadapan Puteraku ketika, kamu menyesal dengan sungguh, kamu datang kepadaku untuk meminta pengantaraanku.

AKU TIDAK AKAN MENINGGALKAN KAMU, ANAK-ANAKKU. DI HADAPAN SEGALA PENENTANGAN, KAMU BISA MENEMUKAN AKU, IBU, YANG MENGASIHI KAMU.

Anak-anak, janganlah lupa bahwa Puteraku ada pada mereka yang menjadi milikNya, dan Dia mengasihi umatNya, hingga Dia mengutus Malaikat KasihNya untuk menjaga jalan dari umatNya ketika mereka melewati cawan pembakar dan dianiaya. Milikilah Iman. Janganlah takut.

Berdoalah, anak-anakku, bagi Gereja Puteraku.
Berdoalah, anak-anakku, bagi Costa Rica. Ia akan menderita.
Berdoalah, anak-anakku, bagi Hungaria. Ia akan dicambuk.
Berdoalah, anak-anakku. Pencemaran besar akan dilakukan.

Tujuan hidup manusia adalah Kemuliaan Kekal. Ambisi setan adalah untuk mencuri jiwa-jiwa dan membuatnya menjadi bagian dari pasukannya, dan menuntun mereka untuk menganiaya  anak-anak sejati dari Puteraku.

ANAK-ANAK, BERJAGA-JAGALAH SELALU. TETAPLAH WASPADA. BERDOALAH MERENUNGKAN PERSATUAN DENGAN KEILAHIAN. JANGANLAH LUPA BAHWA AKU ADALAH BINTANG PAGI YANG MENUNTUN ANAK-ANAKKU, DAN KEGELAPAN TAK AKAN PERNAH BISA MEREDUPKAN TERANGKU.


Aku memberkati kamu.


Bunda Maria

Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.

Komentar-komentar sarana (visiuner)


Saudara-saudari,

Kehadiran Ilahi dalam segala ciptaan bukanlah buatan manusia. Kristus selalu hadir didalam setiap anak-anakNya. Seperti yang dikatakan oleh Bunda kita, kita tidak membutuhkan yang lebih banyak kecuali telinga, hati, mata, mulut, untuk bisa berjalan didalam Iman dan memohon pertolongan Ilahi.

Saat ini terasa semakin berat. Kepadatan udara – yang tercemar bukan saja secara fisik, tetapi juga dengan kejahatan manusia – dimana perbuatan dan tingkah laku manusia telah menyerang sesamanya, dimana hal ini menuntun manusia bukan untuk mengetahui bagaimana menghadapi serangan-serangan ini.

Saudara-saudara, marilah kita mengangkat hati kita dengan kerinduan, keinginan dan kasih yang berkobar kepada Tritunggal Kudus. Jangan biarkan sikap tidak peduli menjauhkan kita dari jalan yang benar menuju Kehidupan Kekal. Ingatlah selalu bahwa kita harus memandang Bapa Yang Kekal dengan ‘rasa takut dan gemetar’ seperti dikatakan didalam Fil. 2:12 karena kita berjalan bukan dengan tujuan untuk mengecewakan Dia.

Kita tahu bahwa kita berada di saat kejahatan besar. Manusia, dengan kehausannya yang tak pernah henti berusaha untuk menguasai saudara-saudaranya, melakukan tindakan yang paling menyakitkan Kristus, yaitu berbuat kejahatan terhadap sesamanya.

Perselisihan, penyalah-gunaan Ciptaan (alam), telah menimbulkan kekacauan di hadapan Allah yang merupakan Keteraturan itu sendiri. Hal ini membuat Bumi terus berguncang, seperti telah dikatakan oleh Bunda kita, dan manusia yang menerima dan terpengaruh oleh segala sesuatu di bumi dan diluar bumi, selalu merasa kebingungan dan kacau. Namun ketegangan ini seharusnya tidak melumpuhkan manusia. Sebaliknya, hendaknya manusia selalu waspada dan mendekati Dia yang merupakan Satu-satunya yang menyelamatkan anak-anakNya.

Saudara-saudara, marilah kita mengenal Kristus. Marilah kita mendekati Dia. Dia tidak berada jauh. Dia ada disini, didalam diri setiap orang, menunggu untuk diijinkan masuk dan bersatu dengan makhluk manusia hingga manusia hidup didalam Dia selamanya.

Amen.

Note: The Bible used is the New Revised Standard Version Catholic Edition