Tuesday, September 1, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.2, Bab 36)





BAB 36


Ikut Merasakan Penderitaan Kristus


Kristus :

AnakKu, segera setelah seseorang memutuskan untuk datang mendekati Aku dalam kehidupannya, dia akan menemui banyak kesulitan yang sebelumnya tidak ada atau belum diketahui.

2. Pertama-tama sifat manusiawinya akan memberontak oleh hambatan itu. Perasaan-perasaannya dan keinginan-keinginannya yang tak bernalar akan berusaha mengatasi kesulitan itu.

3. Yang kedua, dia akan menerima kebencian dan bahkan penentangan dari orang-orang disekitarnya. Beberapa orang akan mencurigai jalan hidupnya itu jika mereka tahu bahwa dia berusaha hidup lebih baik dari pada sebelumnya. Yang lain lagi akan membenci dia karena dia telah mengingatkan mereka tentang apa yang seharusnya mereka lakukan.

4. Akhirnya, setan akan menggunakan penentangan-penentangan dari dalam dan dari luar ini untuk menggodai pengikutKu. Setan menjadi takut akan kebaikan yang akan dipertunjukkan oleh para pengikutKu dalam berusaha menunjukkan niatan baiknya.

5. Semakin kamu berusaha menyerahkan dirimu kepadaKu dalam kehidupanmu, semakin berat hidupmu itu. Aku mengatakan hal ini kepadamu agar kamu bisa mengharapkan cobaan-cobaan dan kesulitan-kesulitan ini.

6. Tetapi tak ada kesulitan yang bisa menakutkan kamu jika kamu telah belajar mengambil kekuatan dari penderitaan dan kematianKu. PenderitaanKu akan mengajari kamu sebuah kebijaksanaan yang lebih cerdik dari pada segala tipuan setan serta segala penentangan dari dunia ini. Sementara kamu merenungkan penderitaanKu, Aku akan memberimu kekuatan adikodrati dalam pikiran dan keinginanmu. Kamu akan mengatasi segala godaan.

7. Didalam PenderitaanKu kamu akan melihat lebih jelas akan kasihKu kepadamu. Kamu akan tahu betapa Aku menanggung seluruh siksaan itu demi kepentinganmu. Kamu akan mengerti kebijaksanaanKu lebih dalam lagi jika kamu menyaksikan kekuatan yang sama yang menentang Aku, dan kini menentang dirimu, dalam upayamu mengikuti Aku lebih dekat lagi.

8. Aku mengijinkan perasaan-perasaanKu menguasai DiriKu didalam doa-doaKu hingga Aku berkeringat darah, di Taman Zaitun dulu, dan lagi didalam kesendirianKu diatas kayu salib. Didalam PenderitaanKu, Aku merasakan kekecewaan yang pahit karena kehilangan umatKu, rasa tak mengenal terima kasih atas sekian banyak perbuatan baikKu, iri hati dari manusia duniawi, kesalah-pahaman karena rasa cinta-diri yang berlebihan, penolakan terhadapKu dari orang-orang yang sombong dan ambisius, pengingkaran dari orang-orang yang penakut, dan masih tak terbilang lagi kesalahan-kesalahan manusia, dimana sebenarnya Aku menginginkan kesetiaan.

9. Setan berusaha memanfaatkan segala cara yang mungkin untuk membuat agar saat-saat terakhirKu di kayu salib, tak tertanggungkan olehKu. Senua nusuh-musuhKu, baik dari malaikat yang durhaka ataupun dari manusia, mendapati bahwa DiriKu kuat menanggung segala penentangan mereka. Dendam kesumat terbesar yang mereka arahkan kepadaKu adalah bertujuan untuk mengeluarkan seluruh rahmat adikodrati yang akan menyelamatkan dunia.

10. Jangan takut. Aku tak akan mengijinkan dirimu dicobai hingga diluar kemampuanmu. Sementara Aku mengalahkan dunia, kamupun akan mengalahkannya juga. Didalam PenderitaanKu, Aku memperoleh rahmat yang kau butuhkan untuk mengalahkan godaan-godaanmu. Percayalah kepadaKu. Aku tak akan mengecewakan kamu disaat kamu membutuhkan.


Renungan :

Dengan merenungkan penderitaan Yesus, aku akan memperoleh pengetahuan dan kekuatan yang lebih besar lagi yang bisa menolongku mengatasi godaan hidupku. Kekuatan yang menentang aku sekarang adalah sama dengan kekuatan yang menentang Dia dalam PenderitaanNya dulu, yaitu kekuatan setan. Ini adalah kekuatan yang diperoleh manusia ketika dia berdosa. Untuk mengatasinya, aku bukan saja harus merasakan penderitaan Kristus, tetapi juga kemenanganNya atas dosa.


Doa :

Rajaku yang menderita dan disalibkan, bolehkah aku mengharapkan kehidupan yang mudah sementara Engkau sendiri menjalani kehidupan yang demikian berat ? Tidak ! Aku ingin seperti Engkau sejauh aku bisa dalam kehidupanku ini. Biarlah aku memilih bekerja, berdoa, dan menderita seperti Engkau. Hak istimewa terbesar yang bisa kuperoleh adalah hidup seperti kehidupanMu dulu. Engkau memilih dan menanggung setiap penderitaan dan kesulitan hidup demi kepentinganku. Biarlah aku memilih untuk bekerja dan menderita demi kepentinganMu. Aku akan sering merenungkan tentang penderitaan yang Kau alami demi aku. Sementara aku melakukan hal itu, tolonglah aku agar tumbuh keinginanku untuk menderita lebih banyak bagiMu dalam hidupku. Amin.