Saturday, September 12, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 2, Bab 47)





BAB 47


Kerendahan Hati Dalam Tindakan


Kristus :

AnakKu, tak ada yang lebih menyenangkan Aku dari pada melihat dirimu benar-benar rendah hati dalam hidupmu. Orang yang rendah hati akan merasa damai jika ada orang lain mempersalahkan dirinya. Perhatiannya terpaku kepadaKu sehingga dia sadar akan kehadiranKu seperti halnya dia sadar akan kehadiran orang-orang disekitarnya. Dia tak bisa melupakan ketergantungannya yang total kepadaKu. Dia sangat terkesan oleh kehampaan dirinya hingga dia memerangi segala bentuk kesombongan dalam dirinya. Akibat dari kebencian terhadap kesombongan ini, dia menolak untuk membela hak-haknya untuk hal-hal yang tidak penting.

2. Orang akan merasa benci terhadap seseorang yang mencari puji-pujian dirinya diatas mereka, namun tak seorangpun yang membenci orang yang merasa kecil dimatanya sendiri. Orang yang rendah hati tidak mencari penghargaan. Dia bersedia untuk menjadi yang terakhir, sementara orang lain hingga cemas ingin menjadi yang pertama. Dia tidak mempedulikan pendapat orang lain terhadap dirinya, namun dalam segala hal dia bersedia menyenangkan Aku. Dia tidak tertarik kepada penghormatan, reputasi atau puji-pujian manusia. Dia tahu bahwa Aku menilainya tanpa salah dan dia hanya berusaha mencari persetujuanKu.

3. Orang yang benar-benar rendah hati tidak takut jika orang lain tahu atau menunjukkan kesalahannya. Dia menggunakan penghinaan ini untuk membuktikan kepada dirinya bahwa dia tidak menginginkan kemuliaan duniawi, tetapi hanya menginginkan perbaikan dirinya demi kepentinganKu.

4. Jangan membandingkan dirimu dengan orang yang nampaknya lebih rendah darimu, tetapi sering-seringlah merefleksikan kemurahan hatiKu kepadamu. Ingatlah akan hutang terima kasihmu yang amat besar kepadaKu. Kerendahan hati akan menyadarkan kamu bahwa tanpa DiriKu kamu tak berarti apa-apa. Kebajikan ini akan mendorongmu maju menuju kurban pribadi yang lebih besar demi kepentinganKu.


Renungan :

Orang yang merasa dirinya kecil, adalah besar di mata Allah, karena dia adalah manusia kebenaran. Dia tidak mau menganggap penting atas segala kepuasan, keuntungan dan kemuliaan duniawi, karena dia hanya melihat Allah sebagai kebaikannya yang pertama dan tertinggi. Semakin rendah dia menghargai dirinya, semakin tinggi dia naik menuju Allah. Seseorang yang hanya mencari yang baik bagi dirinya sendiri saja, berarti telah menghalangi turunnya rahmat Allah yang diperlukan baginya untuk naik menuju kesempurnaan sejati. Segala kesempurnaan dimulai dengan ketulusan menghadapi kenyataan. Itulah kerendahan hati.


Doa :

Bapa surgawiku, Allah kebenaran, Engkau mengungkapkan rahasiaMu kepada orang yang sederhana. Engkau mengundangnya menuju persahabatan yang lebih akrab dan lebih tinggi denganMu. Biarlah aku mengabaikan segala kepura-puraan dan kemunafikan, dan bantulah aku untuk menjadi rendah hati terhadapMu, terhadap orang lain dan terhadap diriku sendiri. Aku tak boleh menyembunyikan kebenaran dari diriku. Aku ingin mengakuinya dalam tindakanku, meskipun hal itu tidak menyenangkan. Hanya dengan begitu aku akan menerima damai dan kebahagiaanMu. Pikiran akan kematian dan penghakiman akhir tidak akan menakutkan diriku karena rasa kasih akan kebenaran dalam diriku akan menjadi jaminan penyelamatanku. Biarlah aku menerima keadaan diriku yang sebenarnya dan mulai hari ini memperbaiki diriku sesuai dengan rencana kudusMu. Aku akan merendahkan diriku sendiri sesering mungkin, hingga aku tak akan lupa atas ketergantungan diriku secara total kepadaMu. Aku akan menerima penghinaan sebagai kesempatan untuk mengatasi kesombonganku yang bodoh ini. Jika datang puji-pujian dan penghormatan kepadaku, aku akan meneruskannya kepadaMu, Pancuran dari segala keberhasilan. Kemuliaanku yang terbesar terletak didalam menjalani kehidupan yang benar, bebas dari penipuan diri dan kesombongan yang bodoh. Amin.