Wednesday, September 16, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 2, Bab 51)





BAB 51


Kebutuhan Kesabaran Sehari-hari


Kristus :

AnakKu, meskipun kamu merencanakan segala hal dengan sangat hati-hati, kamu masih menemukan kesempatan-kesempatan untuk bertindak sabar karena kegagalan rencana-rencanamu tadi. Kamu tak bisa menghilangkan hal-hal yang tak terduga, tak bisa diramalkan, tak terhindarkan. Dalam banyak hal, senjata dan sarana penyembuh yang terbaik adalah kesabaran yang cerdik terhadap orang lain dan dirimu sendiri.

2. Setiap orang memiliki cobaan dan gangguan hidup sendiri-sendiri. Kadang-kadang berupa penyakit fisik dan rasa tidak enak. Pada saat yang lain, berupa penderitaan batin atau rohani, berupa gangguan, kekecewaan, atau kecemasan. Kadang-kadang kamu merasa bahwa Aku telah meninggalkan kamu. Kemudian kamu harus menanggung salah pengertian dari orang lain, salah paham, atau kehendak jelek dari tetanggamu. Kenyataannya, ada saja saat-saat dimana kamu menjadi beban atau gangguan bagi dirimu sendiri.

3. Setiap orang akan senang untuk bebas dari godaan ini, namun hal itu tidak bisa. Itu semua adalah bagian dari hidupmu. Kemanapun kamu menoleh, kamu selalu menemukan salibKu, dalam berbagai macam bentuknya. Kesabaran akan menolongmu untuk menanggung salib itu dengan mudah. Kebajikan ini akan membuat jiwamu tetap damai, hingga kamu bisa tetap berjalan kearah Surga meskipun dalam masa-masa cobaan.


Renungan :

Aku melihat jelas betapa hebatnya kebajikan kesabaran itu. Ia merupakan kunci menuju damai, kebahagiaan, didalam saat-saat penderitaan dan gangguan hidup. Aku tak perlu terkejut, membenci, kecewa atau sedih, jika sesuatu tidak menyenangkan aku. Kemanapun aku pergi, aku selalu membawa serta salah satu dari beban dan gangguan hidupku yang terbesar, yaitu diriku sendiri, dengan segala keinginan-keinginanku yang tak bernalar dan tak berbatas. Melalui kebajikan kesabaran, aku bisa memperoleh milikku yang lebih besar lagi. Aku akan lebih mudah melihat cara bagaimana menghadapi cobaan hidupku.


Doa :

Yesusku, Raja kemuliaan sejati, Engkau telah menanggung penderitaan dan cobaan hidup demi kasihMu kepadaku. Engkau menerima mahkota penghinaan dan kesengsaraan demi dosa-dosaku. Bisakah aku mengharapkan, atau menginginkan, kehidupan yang mudah, dengan segala sesuatu berjalan sesuai keinginanku ? Ketika aku tahu bahwa Engkau memilih penderitaan demi kepentinganku, kekecewaan, kebencian, rasa tidak berterima kasih, direndahkan, diperlakukan tidak adil, dan masih lebih banyak lagi, bisakah aku menginginkan kehidupan yang selalu berhasil dan persahabatan yang selalu menyenangkan ? Tidak, Tuhan. Jika aku benar-benar mengasihiMu, aku akan ingin merasakan salibMu dalam hidupku. Ajarilah aku untuk bersabar menerima sakit hati, kesukaran, kekecewaan, yang datang kepadaku. Buatlah aku lebih menyerupai Engkau dalam kehidupan seperti yang Kau alami. Tak ada kemuliaan yang lebih besar yang layak bagi seorangpun. Amin.