Sunday, September 13, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 2, Bab 48)





BAB 48


Penghinaan Diri


Kristus :

AnakKu, jika kamu telah berhasil mengembangkan sifat kerendahan hati hingga menjadi besar, Aku akan terus menuntunmu menuju kebajikan yang lebih tinggi lagi, yaitu kebajikan penghinaan diri. Ini adalah kebajikan yang memberi inspirasi kepada pengikut-pengikutKu untuk menghindari segala bentuk penghargaan, puji-pujian dan penghormatan. Didalam penghargaan mereka yang dalam terhadapKu, mereka berusaha mencari posisi paling akhir diantara sesamanya, lebih suka diabaikan dan bahkan diperlakukan secara keliru oleh orang lain.

2. Melalui kerendahan hati, pengikutKu yang setia semakin mengenal Aku lebih baik lagi. Sementara dia semakin menghargai kebaikanKu yang tak terbatas ini, dia berusaha menunjukkan kasihnya kepadaKu lebih besar lagi. Dia sadar bahwa Aku selalu memberinya karunia semakin banyak, baik yang alamiah maupun yang adikodrati. Kenyataan ini membangkitkan keinginan dalam dirinya untuk mempersembahkan dirinya lebih penuh lagi kepadaKu.

3. Kerinduan ini menuntun dia menuju berbagai bentuk pengurbanan diri. Dia berusaha mengurangi penghargaan orang lain serta puji-pujian, karena dia ingin menghindari segala imbalan duniawi atas kebaikan yang dia lakukan. Dia ingin berbuat lebih banyak hanya bagiKu saja. Didalam memberikan contoh yang baik, dia ingin melakukannya dengan penampilan yang biasa saja.

4. Didalam keinginannya untuk menyerahkan keseluruhan dirinya kepadaKu, pengikutKu yang melakukan penghinaan diri, lebih suka diperintah dari pada memerintah, melayani dari pada dilayani, dipimpin dari pada memimpin, memuji dari pada dipuji. Didalam cara hidupnya yang sederhana, dia berusaha menyaingi kemurahanKu dengan rasa terima kasihnya. Dia berusaha mempersembahkan kurban pribadinya sebagai balasan atas kasihKu yang tak terbatas. Semua ini dia lakukan dengan merendahkan dirinya sendiri sebanyak mungkin. Tentu saja, tindakan merendahkan dirinya sendiri ini tidak bisa mencegah usahanya untuk melakukan upaya yang terbaik dalam tugasnya sehari-hari.

5. Aku telah melakukan tindakan penghinaan diri ini sepanjang hidupKu. Aku memilih kandang yang dingin dan sepi sebagai tempat kelahiranKu, sebuah kota kecil dan tak dikenal sebagai rumahKu, sebuah usaha yang biasa-biasa saja sebagai pekerjaanKu. Aku berdiri diantara para pendosa yang bertobat, yang berbaris menunggu pembaptisan dari Yohanes. HidupKu dan pekerjaanKu dihinakan oleh banyak orang. Tidak peduli berapa besarnya kamu merendahkan dirimu sendiri, kamu tak akan bisa menyamai penghinaan diri dari PenderitaanKu dan kematianKu, atau bahkan penghinaan diri dari Ekaristi Kudus, dimana Aku tinggal dalam rupa roti dan anggur.

6. Tirulah Aku didalam kebajikan penghinaan diri yang besar ini. Para kudusKu tak bisa melakukan tindakan itu hingga cukup untuk memuaskan kasih mereka kepadaKu. Meskipun mereka dihina dan menerima salah pengertian dari orang lain, mereka tetap senang karena sadar bahwa hidupnya adalah demi Aku. Dia bersedia mengumpulkan sebanyak mungkin kasih suci selama kehidupannya di dunia ini. Dia melakukannya dengan tindakan penghinaan diri, kebajikan yang menyingkirkan segala kesombongan dan penipuan diri.


Renungan :

Jika aku sering merenungkan tentang kemurahan Allah yang tak terbatas kepadaku, kerahimanNya yang amat besar terhadapku, dan pengurbanan diri Yesus demi aku, maka aku akan berusaha untuk melaksanakan penghinaan diri. Bukan saja aku harus menghindari puji-pujian, penghargaan dan penghormatan, tetapi aku juga harus menginginkan untuk dihinakan dan disalahkan. Keinginan ini muncul dari kesadaran betapa banyaknya aku berhutang kepada Allah dan betapa sedikitnya yang kuberikan kepadaNya sejauh ini. Aku akan melupakan rasa takut ditertawakan dan dihinakan yang kini kualami karena aku terlalu kagum dengan kebesaran dan kebaikan Allah.


Doa :

Yesusku, Penyelamatku yang menghinakan diriNya, berilah aku kebajikan ini, dengan mana Engkau telah membuktikan kasihMu kepadaku yang begitu besar. Semua para kudus melaksanakan penghinaan diri ini karena mereka menghargai kebaikan dan kasihMu. Aku ingin melakukan penghargaan dan penghormatan kepadaMu seperti mereka. Didalam tekad mereka untuk melayani Engkau tanpa rasa sombong atau penipuan diri, mereka melaksanakan kebajikan penghinaan diri yang besar ini. Penuhilah pikiranku dengan penglihatan akan kebaikanMu, dan keinginanku dengan sebuah kerinduan untuk memuaskan kasihMu yang besar itu. Aku ingin mengosongkan diriku dari rasa cinta diri melalui penghinaan diri demi kasih kepadaMu. Amin.