Saturday, September 26, 2009

Makananku Sehari-hari (Buku 3)





BUKU TIGA

PENYATUAN DENGAN KRISTUS

Bagian ke satu : Haus akan penyatuan yang akrab.

Bagian ke dua : Penyatuan melalui Ekaristi Kudus.

Bagian ke tiga : Penyatuan sepanjang hari.

BUKU TIGA

Penyatuan Dengan Kristus

Bagian Satu : Haus Akan Penyatuan Yang Akrab.

  1. Persatuan dengan Allah.
  2. Persatuan dengan Allah melalui doa.
  3. Keakraban dengan Allah.
  4. Menyingkirkan halangan.
  5. Pilihan yang penting.
  6. Datang lebih dekat.

Bagian Dua : Penyatuan Melalui Ekaristi Kudus

  1. Undangan kasih dari Kristus
  2. Pengaruh dari sering menerima Komuni Kudus
  3. Sikap setengah hati terhadap Komuni Kudus.
  4. Persiapan menerima Komuni Kudus
  5. Persiapan yang tekun.
  6. Komuni Rohani.
  7. Kunjungan kepada Sakramen Terberkati.
  8. Arti dari penyerahan diri.
  9. Kurban pribadi melalui Misa.

Bagian Tiga : Penyatuan Sepanjang Hari.

  1. Melihat adanya tangan Allah dalam segala hal.
  2. Berterima-kasih kepada Allah.
  3. Damai dan bahagia didalam Allah sendiri.
  4. Melihat kearah Surga.
  5. Sifat dari kasih.
  6. Mengasihi Allah diatas semua makhluk.
  7. Kasih yang mampu merubah.
  8. Kepenuhan kasih.
  9. Ujian bagi kasih sejati.
  10. Kemurahan hati terhadap Kristus
  11. Keinginan yang murni untuk meraih Surga.

B U K U T I G A

Penyatuan Dengan Kristus

Para pengikut Kristus yang setia akan dimurnikan dari segala kesalahan yang berat dan dari hampir semua kesalahan yang ringan. Mereka telah membuktikan bahwa dirinya memiliki kesetiaan, yang tidak didasari oleh rasa cinta-diri, kepada Raja Ilahinya, dan mereka merindukan persatuan yang semakin akrab dengan Allah. Didalam upaya mereka untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, dia berusaha untuk menggunakan semua karunia dari Roh Kudus dengan sebaik-baiknya.

Disaat yang tepat, Allah akan memberi imbalan atas kemurahan hati ini dengan meninggikan jiwa tersebut menuju tingkatan rohani yang tertinggi, yaitu melalui jalan penyatuan. Orang yang mencapai tahap kesempurnaan rohani seperti ini, pikirannya akan mudah, dan semakin sering, berpaling kepada Allah. Dia selalu waspada akan kedekatan Allah terhadap dirinya. Keinginannya yang utama dari segala kegiatannya adalah memberikan dirinya lebih banyak bagi Allah, dengan segala bentuk kurban pribadi, sepanjang tugasnya sehari-hari mengijinkan. Didalam kebahagiaan penyerahan diri ini, maka segala kepentingan dirinya akan diabaikan.

Dengan pengaruh karunia rohani dari Roh Kudus, maka hidup ini menjadi amat sederhana. Pengikut Kristus yang baik telah mencapai puncak dari kesempurnaan rohani. Kini dia hidup bukan hanya bagi Allah saja, bukan hanya bersama Dia saja, melainkan didalam Dia. Jiwa itu akan menikmati persahabatan adikodrati yang tak bisa dibayangkan oleh manusia duniawi. Ditengah-tengah cobaan dan kesulitan hidup sehari-hari, pengikut-pengikut Kristus yang murah hati akan menemukan damai dan kebahagiaan yang mencerminkan keadaan di Surga nanti.