Monday, September 14, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 2, Bab 49)





BAB 49


Kebajikan Kemiskinan


Kristus :

AnakKu, jika kamu dengan tulus ingin maju dalam kesempurnaan dirimu, bebaskanlah hatimu dari segala keterikatan duniawi. Lakukanlah hal itu pertama-tama dengan membuang segala sesuatu yang bisa menarik keinginanmu menuju perbuatan dosa. Lalu, naiklah menuju kebajikan yang lebih tinggi dan laksanakan hidup miskin yang suci.

2. Kebajikan kemiskinan adalah sebuah keinginan untuk meninggalkan lebih banyak hal dalam hidupmu hingga kamu memiliki ikatan yang makin sedikit terhadap hal-hal duniawi yang bisa memisahkan kamu dariKu. Kebajikan ini berusaha meninggalkan segala hal yang tidak perlu bagi kehidupanmu.

3. Benarlah, kamu tak bisa meninggalkan semuanya di dunia ini. Kamu harus makan, bekerja, beristirahat dan mempersiapkan masa depanmu. Namun, jika kebajikan kemiskinan memenuhi jiwamu, kamu akan melakukan semua itu lebih sempurna lagi. Intensimu adalah melakukan semua itu seperti yang telah Kulakukan semasa hidupKu di dunia dulu, sehingga kamu menjadi berhasil bukan hanya selama di dunia ini saja, tetapi juga di Surga.

4. Kebajikan suci ini akan menolongmu menggunakan segala hal demi kepentinganKu. Kamu akan berusaha menggunakan barang-barang ini untuk menyenangkan Aku. Kamu akan melihat semua itu sebagai sarana untuk semakin mendekati Aku dalam kehidupanmu. Ia akan menolongmu berpikir tanpa prasangka karena kamu semakin sedikit menginginkan hal-hal duniawi.

5. Kebajikan kemiskinan akan membuatmu bijaksana dalam menggunakan apa saja yang kau butuhkan. Ia akan membebaskan keinginanmu dari kesenangan duniawi dan membawa keinginanmu menuju kepadaKu selalu. Secara perlahan-lahan kamu menjadi tuan atas jiwamu sendiri, bebas dari kekacauan pikiran yang tidak pantas serta keterikatan duniawi yang tak masuk akal.


Renungan :

Menjadi miskin secara rohani bukan berarti tak memiliki apa-apa. Ia hanya berarti bebas dari keterikatan duniawi. Orang yang miskin seperti ini tidak menginginkan sesuatu yang bisa menuntunnya menuju dosa. Lebih lagi, dia ingin persahabatan dengan Allah begitu besar sehingga dia mengindari sebanyak mungkin persaingan dalam dirinya. Didalam kesediaannya untuk lebih dekat dengan Allah, dia memalingkan wajahnya dari sebanyak mungkin benda-benda duniawi. Dengan melakukan hal ini dia bisa berpikir lebih mudah tentang Allah, berbicara denganNya lebih sering, dan menyenangkan Dia lebih sempurna lagi.


Doa :

"Terberkatilah yang miskin didalam roh, karena milik merekalah Kerajaan Surga". Ini adalah sabdaMu, Yesusku. Engkau telah mengatakannya sejak lama, namun hal itu masih berlaku hingga saat ini. Betapa sedikitnya yang takut akan kalimat itu, dan semakin sedikit pula yang melaksanakannya ! Kami mengaku diri kami bijaksana, namun betapa seringnya kami gagal menempatkan Engkau sebagai yang pertama dalam idupku. Dengan kata-kata kami mengakui bahwa Engkau adalah milikku yang paling berharga, namun kami tak pernah berpikir bagaimana membatasi kesenangan duniawi kami, agar bisa memberiMu perhatian dan pelayanan yang lebih baik lagi. Aku sudah bosan menjalani kehidupanku yang tak bernalar ini. Hari ini aku akan mulai mencoba untuk semakin sedikit lagi terikat kepada barang-barang duniawi, sehingga perhatianku tidak beralih dari padaMu. Penuhilah pikiranku dengan DiriMu. Arahkanlah ujubku kepadaMu saja, sehingga akhirnya aku bisa hidup hanya untuk memujiMu, menghormatiMu dan memuliakan Engkau. Amin.