Monday, September 28, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 3, Bab 2)





BAB 2


Persatuan Dengan Allah Melalui Doa


Kristus :

AnakKu, jika orang berjalan didalam suatu barisan, mereka akan berusaha melakukan langkah yang sama, irama gerak kaki yang sama. Mereka berusaha membentuk satu kesatuan gerak dengan yang lainnya. Namun, jika barisan itu sudah bubar, masing-masing peserta akan melakukan tingkah lakunya sendiri-sendiri. Tak ada dua orang yang melakukan langkah yang persis sama. Sesuai dengan bentuk tubuhnya, posturnya, perkembangan atletis tubuhnya dan sebagainya, setiap orang memiliki cara berjalan sendiri-sendiri. Begitu juga halnya dengan berdoa.

2. Didalam doa bersama, semua orang mendaraskan kata-kata yang sama, menyatakan perasaan yang sama, dan berusaha mengeluarkan nada suara serta tempo yang sama untuk membentuk sebuah doa kelompok. Didalam doa-doa pribadi mereka, tak ada dua buah doa yang persis sama. Masing-masing memiliki sentuhan sendiri-sendiri dalam berhubungan denganKu. Untuk itulah, berbagai-bagai cara berdoa telah dikembangkan didalam sejarah Gereja.

3. Beberapa orang ada yang senang berdoa melalui buku-buku doa; beberapa lainnya senang merenungkan sabdaKu dan menerapkannya dalam kehidupan mereka; lainnya lagi dengan menggunakan imajinasi mereka, membayangkan Aku yang sedang berdialog dengan mereka; beberapa lainnya senang berkontemplasi atas peristiwa-peristiwa kehidupanKu dulu dan membayangkan seandainya mereka menjadi bagian dari peristiwa itu. Ada orang-orang yang senang mendoakan para pendosa, yang lain lagi memeriksa segala kehidupan mereka untuk mencari dimana mereka bisa menyenangkan Aku lebih banyak; lainnya lagi lebih senang duduk atau berlutut dengan membayangkan kehadiranKu serta menikmati kedekatanKu.

4. Berdoa adalah meninggikan pikiran dan keinginanmu menuju kepadaKu. Didalam berdoa, kamu berdiri dihadapanKu dengan penuh hormat, rasa terima kasih, rasa sedih, dan dengan keinginan tertentu. Berdoa berarti menghormati kekuatan kebaikanKu yang tak terbatas ini, berterima kasih atas pemberianKu yang tak terhingga, menunjukkan rasa sedih atas dosa-dosamu dan dosa orang lain, dan keinginan untuk menerima kerahimanKu, bantuanKu serta persahabatan denganKu.

5. Beberapa orang mengalami kesulitan yang lebih besar dari pada orang lain dalam melakukan penyatuan batin denganKu. Masing-masing orang menggunakan cara sendiri-sendiri untuk mencapai DiriKu. Beberapa orang hanya butuh berpikir sebentar saja, sedang yang lain membutuhkan posisi tubuh tertentu untuk mencapai DiriKu. Yang lain lagi tergantung pada tempat dimana mereka berdoa. Karena itu, kamu bisa melihat bagaimana tiap-tiap orang menjumpai Aku dengan caranya sendiri-sendiri. Namun, doa itu sendiri adalah sama semua. Itu merupakan persatuan denganKu didalam pikiran dan keinginan. Apapun yang dilakukan seseorang untuk mencapai tahap ini, hal itu hanyalah merupakan tahap awal saja dari berdoa.


Renungan :

Dengan menjadi orang yang penuh doa, berarti aku membiarkan Allah ikut berbagi rasa dalam kehidupanku. Dia dan aku akan hidup dan bekerja bersama. Aku akan memberikan keinginan baik dan Dia memberikan kekuatan. Didalam berdoa, aku menyatukan pikiran dan keinginanku dengan Allah. Berdoa adalah berbicara secara akrab dengan Allah. Pada beberapa saat, hal itu seperti menoleh sesaat kepada seorang sahabat kita, sebuah pandangan yang disertai pemahaman dan kasih. Berdoa tidak tergantung kepada tempat dan waktu. Aku bisa meninggikan pikiran dan keinginanku kepada Allah pada setiap saat, siang maupun malam, apakah aku sedang bermain atau bekerja, sedang sendirian atau ditengah-tengah kerumunan orang. Aku bisa berbicara lebih banyak kepada Allah hanya dengan cara mengarahkan pikiranku kepadaNya dari pada yang bisa kukatakan kepada seorang sahabat dalam tempo satu jam. Dia sendiri tahu tentang diriku secara sempurna, Dia tahu keinginanku, perasaan dan pikiranku yang paling kecil sekalipun.

Allah begitu mengasihi aku sehingga Dia selalu ingin mendengar aku berbicara kepadaNya. Dia amat berkenan dengan usahaku untuk berdialog denganNya. JawabanNya diberikan kepadaku dalam bentuk pikiran-pikiran yang luhur, keinginan atau niatan yang baik. Orang lain mungkin akan bosan mendengar omonganku, tetapi Allah, karena begitu kasihNya terhadapku, Dia bersedia mendengarku terus menerus. Semakin aku berbicara banyak dengan Allah, semakin baik aku mengenalNya, semakin aku mengasihiNya dalam hidupku.


Doa :

Oh Roh Kudus, Allahku, Engkau yang membawa terang surgawi kepada jiwaku hingga berkali-kali setiap hari, selalu mengamati segala tindakanku dari saat ke saat, tetapi diriku tetap tidak mengenal terima kasih, tidak mengasihi dan tidak sedih atas dosa-dosaku, dan hanya sedikit memperhatikan Engkau. Aku berhutang kepadaMu atas segala yang kumiliki. Aku harus berdoa. Tanpa berdoa, berarti aku memutuskan hubungan denganMu. Tanpa berdoa, aku menjadi manusia yang tidak lengkap. Berdoa telah membuatku menjadi orang yang lebih baik dan lebih besar, karena doa telah menarikku kepadaMu dan Engkau kearahku. Melalui doa, Engkau akan mengajari aku banyak hal yang tak bisa kupelajari dari buku-buku. Melalui doa aku bisa mendatangkan banyak berkat bagi diriku dan banyak orang lain serta mendatangkan pertolongan surgawi bagi pekerjaan dan kesulitanku sehari-hari. Disamping adanya segala keterbatasanku, doa-doa adalah hal yang biasa kulakukan dengan baik dan sering. Apa yang kuinginkan adalah mengatakan kepadaMu apapun yang ada dalam pikiranku. Aku tak butuh basa basi kepadaMu. Aku bisa berbicara kepadaMu seperti kepada sahabat lamaku, satu-satunya sahabat yang bisa mengerti aku dengan sempurna. Tuhan, tolonglah aku untuk sering berdoa hari ini, meskipun itu hanya berupa ucapan-ucapan kecil yang keluar dari saat ke saat. Amin.