Tuesday, September 8, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 2, Bab 43)




BAB 43


Penilaian Yang Baik Didalam Melayani Allah


Kristus :

AnakKu, jangan sampai kamu menjadi malas. Berusahalah untuk memiliki rasa tertarik dalam kegiatan yang bisa membuatmu sibuk sepanjang hari.

2. Tetapi berhati-hatilah terhadap kegiatan yang berlebihan. Apapun yang kau lakukan, pastikanlah bahwa dirimu mengetahui batas kemampuanmu. Masing-masing orang memiliki perbedaan bakat, kemampuan, dan kekuatan. Kamu tak bisa menipu orang lain dalam segala hal.

3. Latihan fisik hendaknya dilakukan dengan pertimbangan yang benar. Hal itu tak bisa dilakukan secara sama oleh semua orang. Tiap orang harus menyesuaikan latihannya dengan kekuatan dan tugasnya sehari-hari. Rasa senang yang berlebihan dengan latihan fisik biasanya merupakan wujud dari kesombongan atau kepura-puraan. Hal itu justru bisa mengganggu kesehatanmu.

4. Didalam setiap kegiatan, apakah itu menyangkut fisik atau mentalmu, kamu harus menjadi tuan atas dirimu sendiri. Jangan sampai ada daya tarik tertentu yang bisa menyita dirimu terlalu kuat. Jika tidak, hal itu secara perlahan-lahan akan melumpuhkan kemampuan penilaianmu dan membuat dirimu menjadi budaknya. Kamu tak akan bisa melakukan apa yang terbaik bagi dirimu. Pikiran dan keinginanmu dikuasai oleh daya tarik yang kuat ini.

5. Berusahalah selalu mempertahankan kebebasanmu dalam segala hal. Hanya dengan begitu kamu bisa berpikir lurus dan memilih apa yang benar dan baik bagimu.

6. Didalam kegiatanmu keluar, janganlah berusaha untuk menonjolkan dirimu, seolah-olah dirimu itu baik, atau ingin tampil berbeda dari orang lain disekitarmu. Didalam tindakanmu di masyarakat, hati-hatilah agar jangan sampai dirimu menjadi sombong. Orang yang memang benar-benar lebih baik dari pada orang lain, berusaha untuk menjadi lebih baik lagi didalam kehadiranKu dan demi kepentinganKu, dan bukan demi puji-pujian atau penghargaan dari orang lain.

7. Kewajibanmu yang utama sepanjang waktu adalah melaksanakan tugasrutinmu sehari-hari. Lakukanlah hal ini sebaik-baiknya demi kepentinganKu. Setelah memenuhi kewajiban ini, kamu boleh mengikuti keinginanmu sendiri dan tersembunyi dari pandangan orang lain. Penuhilah baktimu kepada masyarakat tanpa niat menyombongkan diri. Jika kamu ingin melakukan sesuatu yang luar biasa bagiKu, lakukanlah hal itu secara pribadi, dimana Aku sendiri yang tahu dan memujimu.


Renungan :

Lagi dan lagi aku dihadapkan kepada kenyataan bahwa musuhku yang paling jahat adalah rasa cinta-diriku yang tolol ini. Ia bersifat tolol karena berusaha mencari kemuliaan yang kerdil serta kepuasan yang begitu sempit, sementara ia seharusnya berusaha mencari kemuliaan abadi dan kepuasan sempurna di Surga. Bahkan didalam pencarian diri untuk menjadi lebih baik dan lebih suci, aku sering memiliki tujuan-tujuan yang keliru. Aku mencarinya hanya untuk memperoleh kemasyhuran diriku dan bukan kemuliaan Allah. Dia ingin agar diriku sendiri menjadi baik, agar lebih menyerupai Dia dalam hidupku, tetapi aku tetap ingin nampak lebih baik dari pada orang-orang disekitarku. Akibat dari kebutaan ini, kehidupan rohaniku tetap lemah dan tidak menentu. Perbaikan diriku harus dimulai dari dalam, didalam pikiranku, intensiku, tujuan hidupku. Jika aku telah menjadikan Allah sebagai tujuan utamaku, aku akan memperlihatkan penilaian yang seimbang dan baik dalam kegiatanku keluar.


Doa :

Bapa yang maha bijaksana dan maha mengasihi, terima kasih atas pelajaran berharga yang Kau berikan kepadaku hari ini. Sepanjang aku berpikiran lurus, aku akan memiliki penilaian yang baik dalam hidupku. Jika Engkau menjadi tujuan utamaku, jika aku menginginkan KehendakMu dalam segala hal, maka aku akan menghindari banyak tindakan-tindakan bodoh. Aku tahu bahwa Engkau melihat usaha-usahaku dan bahwa Engkau puas sepanjang aku melakukan yang terbaik dan bernalar. Jika aku terpaksa dan melakukan tindakan yang berlebihan, biasanya aku melakukannya demi tujuan-tujuan yang bersifat egois. Karena itu, tolonglah aku untuk bisa hidup selaras, paling tidak dengan menghindari segala kesombonagn yang kulakukan dengan sengaja. Biarlah aku tidak menyukai penghargaan atau perhatian orang lain kecuali dariMu sendiri. Selama aku mengikuti arahanMu, aku tak akan menjadi budak dari pekerjaanku, atau dari barang-barang ciptaan lain. Kurban terbesar yang Kau minta dariku kini adalah kesetiaan kepada tugasku setiap hari. Biarlah aku tidak sampai menjadi berlebihan dalam sesuatu hal, tetapi biarlah aku melakukan yang terbaik demi kepentinganMu. Amin.