Saturday, June 20, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 75)


BAB 75



Emosi Dan Suasana Hati Yang Berubah-ubah


KRISTUS berkata :


AnakKu, jangan menjadi patah semangat jika dorongan dalam dirimu menjadi lemah begitu cepatnya. Pada suatu saat dirimu dipenuhi oleh keinginan yang menyala-nyala untuk melayani Aku, dan sebentar kemudian kamu merasa kesepian dan tidak bersemangat lagi. Jangan terkejut atau menjadi sedih oleh keadaan yang berubah-ubah dalam dirimu ini. Melalui proses inilah jiwamu dimurnikan dari sifat lebih mencari kepuasan dirimu dalam melayani Aku. Tanpa tergantung pada emosi dan suasana hatimu, sebenarnya kamu masih bisa tetap menunjukkan kesetiaanmu kepadaKu. Janganlah kamu meninggalkan ujub serta keinginanmu sebelumnya. Bahkan para kudusKu mengalami perubahan perasaan yang seperti ini, namun mereka sudah bertekad untuk menyenangkan Aku tanpa menghiraukan perasaan dan suasana hatinya.


2. Semangat devosimu sebenarnya merupakan suatu karunia dariKu untuk suatu saat tertentu. Setelah kamu memiliki suatu niatan baik tertentu, mungkin saja Aku lalu mengambil kembali semangat itu agar kamu bisa membuktikan ketulusanmu sekaligus menemukan ketidaksetiaanmu kepadaKu. Adalah mudah untuk mencanangkan niatan baik serta janji yang muluk-muluk. Setiap orang bisa melakukan hal ini pada saat-saat mengalami suasana hati dan emosi yang menyenangkan. Namun seringkali niatan-niatan baik itu hilang dengan berubahnya suasana hati serta emosi seseorang.


3. Aku ingin agar kamu menjalani kehidupan yang baik. Aku memberimu karunia untuk bisa mengerti apa yang baik dan sekaligus menginginkannya. Lalu Aku memberimu kekuatan dan kesempatan untuk mengikuti apa yang baik. Jika kamu masih tetap melaksanakan kebaikan meskipun suasana hatimu melemah, maka kamu telah membuktikan bahwa dirimu benar-benar bijaksana, tidak egois terhadapKu, dan layak menerima persahabatan serta kemuliaanKu di Surga.



RENUNGAN :


Tak ada orang yang siap untuk berhadap-hadapan muka dengan Allah di Surga, kecuali dia bisa membuktikan bahwa dirinya memang siap untuk itu. Dia harus dimurnikan dari kepentingan pribadi yang buta. Seperti halnya emas yang dimurnikan didalam cawan pembakar, begitu juga dengan diriku. Aku tidak tahu pasti akan ketulusanku jika tidak dimurnikan oleh bermacam-macam peristiwa dalam hidupku. Demikianlah pada saat-saat aku mengalami keberhasilan atau kegagalan, saat-saat kepuasan dan saat-saat kekurangan, aku akan melihat siapa diriku sebenarnya, atau menjadi apa seharusnya. Ketika keinginanku mau menerima dan memilih apa yang dikirimkan oleh Kehendak Suci Allah, maka saat itulah diriku menjadi sebesar apa yang kuinginkan. Untuk sampai pada keadaan ini, aku harus bisa mengalahkan perasaan hatiku dan emosiku yang berubah-ubah melalui kegiatan yang baik.



DOA :


Didalam terang maupun gelap, kesenangan maupun kesedihan, biarlah aku selalu memandangMu, Allahku, dan biarlah aku membuktikan bahwa diriku sebenarnya seperti yang Kau inginkan. Rasa terima kasihku, kesetiaan dan kasihku haruslah tercermin keluar melalui tindakanku. Berbicara itu gampang, kecuali hal itu ditindaklanjuti oleh perbuatan yang luhur. Suasana hatiku akan berubah, dan perasaanku terombang-ambing melalui kehidupan sehari-hari, namun keinginanku tetap mengikuti Kehendak SuciMu dalam setiap tugas dan pekerjaanku. Berilah aku kekuatan untuk membuktikan kwalitas diriku melalui tindakan ini. Amin.