Tuesday, June 30, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 85)



BAB 85



Kebodohan dari sifat keduniawian



KRISTUS berkata :


AnakKu, berhati-hatilah terhadap semangat keduniawian. Ia membutakan seseorang terhadap kebenaran dan ia membuat manusia lebih banyak berpikir tentang kehidupan duniawi ini dari pada kehidupan yang akan datang. Ia sangat menipu manusia sehingga manusia lebih bersedia bekerja bagi kematian dari pada bagi kehidupan. Manusia menjadi semakin tertarik untuk berpenampilan gemerlapan dan besar dari pada kenyataan yang sebenarnya, yaitu kebesaran kehidupan yang dicapai melalui kehidupan yang baik.


2. Jika manusia memikirkan tentang kehidupan duniawi mereka, mereka akan segera menyadari betapa bodohnya dirinya karena terlalu banyak mengasihi dunia ini. Di dunia ini, ada terlalu banyak penentangan, rasa sakit, kesedihan, kekecewaan, dan keputus-asaan. Jarang sekali keinginan-keinginan duniawi ini bisa terpuaskan secara penuh. Orang-orang duniawi ini sering menemukan kepahitan pada saat mereka mengharapkan yang manis. Kepada hal-hal atau orang-orang dimana dia bergantung, dia melihat begitu banyak keterbatasan dan kekurangan. Cepat atau lambat, dia harus mengakui bahwa kebahagiaan, damai, dan kepuasan yang dia harapkan, tidak ada di dunia ini.


3. Jangan sampai penampilan luar bisa menipu dirimu. Manusia duniawi ditakdirkan untuk kecewa, namun para pengikutKu tak akan merasa kecewa sepanjang mereka mengikuti KehendakKu. Janji-janjiKu bukanlah kata-kata hampa belaka ataupun hal itu akan menipu orang yang percaya kepadaKu. Apa yang atelah Kujanjikan akan Kuberikan. Apa yang telah Kukatakan akan Kulakukan, jika saja kamu mau tetap setia hingga akhir.



RENUNGAN :


Orang yang hanya mengikuti perasaan-perasaannya sendiri dan menolak untuk berpikir, tetap akan mengejar kebahagiaan dan damai yang abadi, dimana dia tak akan pernah mendapatkannya di dunia ini. Dia terus berharap bahwa setelah kegagalan-kegagalan dan kekecewaan saat ini, dia akhirnya akan menemukan apa yang tidak dia temukan selama ini. Jarang sekali dia berpikir bahwa hanya didalam persahabatan dan kasih dengan Allah saja dia bisa menemukan apa yang dirindukannya.



DOA :


Tuhanku, maha kasih dan maha bijaksana, mungkin saja aku menemukan kepahitan didalam diri seseorang atau sesuatu yang bisa menjauhkan aku dariMu. Ambillah dariku apapun juga yang bisa menuntun diriku kepada dosa. Berkatilah aku agar tidak diperbudak oleh perasaan-perasaanku dan berilah aku penglihatan didalam hatiku yang bisa mengetahui adanya dosa dalam segala bentuk penyamarannya dan tipuannya. Limpahkanlah kepadaku keberanian untuk menahan kejahatan, bersabar untuk terus melakukan yang benar, dan kemampuan untuk terus melaksanakan yang terbaik. Aku rindu akan kebahagiaan didalam jiwaku untuk bersahabat dan tinggal bersamaMu. Bukannya keterikatan yang bodoh dengan dunia ini, tetapi aku ingin menjadi kuat didalam kasihku kepada KehendakMu yang suci dan bijaksana dalam segala hal. Amin.