Wednesday, June 24, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 79)



B A G I A N K E E M P A T



M E N G A L A H K A N K E B I A S A A N B U R U K


Kebiasaan buruk adalah merupakan sebuah kejahatan yang diperoleh melalui sebuah tindakan jelek yang berulang-ulang. Jika kita tidak bisa mengatasi kebiasaan ini maka ia secara perlahan-lahan akan menguasai kita. Ia akan hadir diantara kita dan Allah kita, dan ia akan menghancurkan niatan baik kita. Agar kita bisa menjadi pengikut setia Kristus, kita harus menolak untuk menjadi budak dari kebiasaan buruk kita. Didalam Dia sajalah kita bisa menemukan damai dan kebahagiaan sejati.

Bagaimana kita harus bersikap terhadap kebiasaan buruk ? Seorang Kempis mengatakan kepada kita : Kebiasaan bisa dikalahkan oleh kebiasaan (Buku 1, Bab 21). Dengan cara berusaha untuk membentuk kebiasaan-kebiasaan baik, maka pelan-pelan kita bisa menghilangkan kebiasaan buruk kita.

Berapa besar ketulusan kita jika kita mengatakan bahwa kita mengasihi Allah, bisa dilihat dari usaha kita sehari-hari demi mencapai kesempurnaan. Tuhan tidak menilai kita dari kegagalan-kegagalan kita, namun dari usaha-usaha kita. Dia ingin agar kita berusaha, dan tetap berusaha untuk menjadi orang seperti yang Dia inginkan. Rasa kepercayaan diri yang berlebihan menunjukkan kesombongan dan kecongkakan kita. Rasa putus asa pada saat-saat mengalami kegagalan, menunjukkan sifat egoisme kita. Hanya melalui usaha yang dilakukan dengan rendah hati, teguh serta tekun bisa membuktikan kasih kita yang sejati kepada Kristus.

Bagian ini berkaitan dengan kebiasaan-kebiasaan yang menonjol yang menghalangi seseorang untuk tetap bersikap tulus kepada Allah. Dengan cara mengatasi kebiasaan ini, seseorang akan dengan cepat maju di jalan kesucian yang sejati. Lebih dari itu, kita harus mengingat bahwa pertolongan Allah sangat berperanan pada mereka-mereka yang terus berusaha, tidak peduli berapa kali mereka gagal.



BAB 79


Bermurah Hati Dengan Allah



KRISTUS berkata :


AnakKu, lakukanlah yang terbaik untuk mengikuti SabdaKu dalam hidupmu sehari-hari. Jangan tergantung kepada penghargaan atau perhatian dari orang lain dalam menjalani kehidupan yang baik. Kamu mengetahui apa yang baik. Lakukanlah hal itu tanpa menghiraukan kesedihan atau kesenangan yang diakibatkannya. Biarlah iman dan kemurahan hatimu yang menjadi kekuatanmu.


2. Jika Aku memberikan kebahagiaan Surgawi untuk setiap perbuatan baik yang kau lakukan, maka hidupmu itu bukanlah merupakan bukti dari kebesaranmu. Sebab hal itu akan gampang sekali dan amat menyenangkan untuk dilakukan semua orang, bahkan orang yang paling egoispun. Aku ingin agar kamu menjadi menusia yang benar, yaitu dia yang menjalani kehidupan yang baik dan mengikuti apa yang benar. Carilah apa yang selayaknya Kuterima darimu, dan berusahalah memberiKu kesetiaan yang murni, yang tidak dibebani oleh rasa egoismu, dan yang telah kau hutang dariKu. Lupakanlah dirimu sendiri, ikutilah KehendakKu, maka kamu akan mendapatkan kebesaran yang sejati, yaitu kebesaran dari suatu kehidupan yang suci dan luhur.


3. Seseorang akan bersukacita dan berbakti kepadaKu jika Aku memberinya kebahagiaan Surgawi. Adalah merupakan kebahagiaan sejati untuk melayani Aku jika kamu bisa menikmati karunia kebahagiaan dan penghiburan hati dariKu. Kebajikanmu yang sejati dan kemurahanmu bersamaKu akan terlihat pentingnya jika Aku telah mengambil kembali perasaan-perasaan suci ini darimu. Apakah kamu masih bersedia menyenangkan Aku jika kamu tak memiliki perasaan-perasaan suci seperti itu ? Apakah iman dan kasihmu kepadaKu cukup kuat untuk tetap menjaga agar dirimu tetap dekat denganKu, jika suatu saat rasa egoismu memaksa dirimu untuk berkelana kian kemari ?



RENUNGAN :


Kasih sejati kepada Allah bukanlah suatu perasaan yang biasa saja. Hal itu merupakan usaha yang membutuhkan kecerdikan, yang telah kuhutang dariNya dalam segala hal. Hal itu merupakan anjuran yang teguh agar Dia memperoleh pelayanan terbaik yang bisa kuberikan. Dengan kenyataan ini Allah telah menawari aku untuk melakukan apa yang baik dan benar, bahkan meskipun perasaan-perasaanku, suasana hatiku serta keinginan-keinginan hatiku lebih senang melakukan yang sebaliknya. Kemurahan hati terhadap Allah berarti mengasihi KehendakNya lebih besar dari pada keinginan dan kecederungan tidak sempurna yang ada dalam diriku.


DOA :


Allahku dan Segala-galanya bagiku, aku mempersembahkan kasih yang terdalam dan apa yang terbaik dari diriku kepadaMu. Sesungguhnya Engkau adalah Segalanya bagiku. Tanpa DiriMu, diriku ini bukanlah apa-apa, dan tak berarti apa-apa. Segala yang baik dari diriku berasal dariMu. KemurahanMu terhadapku tak terbatas besarnya. Semoga diriku tidak menolak untuk bermurah hati kepadaMu. Aku ingin melaksanakan KehendakMu dalam segala hal, tanpa mempedulikan kecenderungan senang atau tidak dalam diriku ini. Semoga KehendakMu terjadi dalam hidupku.