Friday, June 26, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 81)



BAB 81


Ketidak-sabaran



KRISTUS berkata :


AnakKu, bersabarlah dalam menghadapi kekurangan dan kelemahan orang lain. Mereka sebenarnya memiliki kekurangan yang sama denganmu. Jika kamu sendiri sering gagal untuk menjadi orang seperti yang kau inginkan, bagaimana mungkin kamu mengharapkan orang lain untuk berubah pula dalam waktu yang singkat ? Kamu ingin agar orang lain memperbaiki kekurangan mereka, namun kamu sendiri tidak bisa memerangi bahkan separuh dari kekuranganmu sendiri.


2. Kamu bersikap keras dalam memperingatkan orang lain, namun kamu tidak cukup keras dalam memperingatkan dirimu sendiri. Kemalasan dan keacuhan orang lain telah mengusik dirimu, dan kamu menyesalkan tindakan orang lain yang mengganggu kepuasan dirimu. Kamu menuntut orang lain mematuhi aturanmu, namun kamu menjadi marah jika ada orang lain yang memintamu hal yang sama.


3. Betapa seringnya kamu menghakimi tetanggamu dengan ukuran kasih dan pengertian yang kau terapkan bagi dirimu sendiri. Kamu sering merasa terganggu oleh kesalahan dan kekurangan orang lain yang bersinggungan dengan kehidupan rutinmu sehari-hari. Kamu mengira bahwa dirimu selalu antusias dengan apa yang baik, namun jika kamu mau jujur melihat kedalam hatimu, kamu akan sering mendapati adanya rasa cinta-diri yang ada didasar dari ketidaksabaran dan kemarahanmu.



RENUNGAN :


Pada saat-saat tertentu aku meyakinkan diriku dengan pikiran bahwa aku telah berbuat bijaksana, dimana sebenarnya hal itu tidaklah menyenangkan Allah. Satu bukti yang pasti bahwa aku mengasihi Allah adalah berupa kasih yang penuh kesabaran kepada orang lain. Semakin banyak aku berusaha menolong orang lain dan bersikap sabar terhadap kesalahan-kesalahan, kekurangan dan keterbatasan mereka, semakin aku membuktikan penyangkalan diriku dan kemurahan hatiku kepada Allah. Allah menghendaki agar aku menganggapNya seperti tetanggaku. Yesus mengatakan bahwa yang kulakukan terhadapNya adalah apa yang kulakukan terhadap orang lain. Apakah perbuatanku sehari-hari menunjukkan kasihku kepada Allah atau kepada diriku sendiri ? Seperti halnya aku ingin memperhatikan diriku sendiri dalam banyak hal, begitu juga aku harus belajar memperhatikan tetanggaku demi kepentingan Allah. Begitu mudahnya aku memaafkan diriku sendiri. Biarlah aku berusaha untuk memaafkan orang lain juga.



DOA :


Yesusku, aku tidak akan salah jika aku mau mengasihi tetanggaku dan berusaha memikirkan tentang kebaikannya, dan bukan kesalahannya. Benarlah, pada saat-saat tertentu aku harus keras demi kebaikannya. Namun hendaknya hal itu kulakukan dengan rasa kasih dalam hatiku. PengikutMu hendaknya tidak menyimpan kebencian dan ketidaksabaran, namun hendaknya memiliki keinginan yang tulus demi kesejahteraan orang lain. Biarlah aku tidak lagi mengecewakan Engkau dengan menolak atau bersikap kasar terhadap orang-orang disekitarku. Buatlah aku menjadi sabar terhadap kesalahan mereka hingga sepersepuluh kali kesabaranMu terhadapku, dan aku tidak lagi melukai hati orang lain dengan ketidaksabaranku. Ingatkanlah aku akan kesalahan-kesalahanku, keterbatasanku, dan kekuranganku, sehingga aku bisa memasukkan diriku kedalam doa-doaku yang kutujukan bagi para pendosa. Aku berharap untuk membuktikan rasa terima kasihku dan cintaku kepadaMu, melalui kesabaranku terhadap orang lain. Amin.