Wednesday, April 1, 2009

Doa-doa lain

(Diilhami setelah menyaksikan patung Joan of Arc Terberkati).

Oh Tuhan Allah, yang telah bersabda didalam Injil :”Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang” (Mat. 10:34), persenjatailah aku untuk berperang. Aku sangat ingin berperang demi KemuliaanMu, namun aku berdoa kepadaMu agar Engkau mendorong keberanianku. Bersama Daud yang kudus aku akan bisa berseru: “Engkaulah perisaiku, Engkaulah Tuhan, yang mengajari tanganku untuk bertempur” (Mzm.143[144]:1, 2).
Oh Kekasihku, aku tahu akan peperangan yang akan kulakukan. Bukan di medan yang terbuka aku harus bertempur. Aku adalah seorang tawanan yang tertawan oleh kasihMu, dengan kehendakku sendiri aku telah mengencangkan tali yang mengikatkan aku kepadaMu, dan memutuskan hubunganku dengan dunia ini. Pedangku adalah Kasih. Dengan hal itulah, seperti Joan of Arc, ‘aku akan mengusir orang asing keluar dari wilayah, dan aku akan menyerukan Engkau sebagai Raja’ atas ‘kerajaan jiwa-jiwa’.

Sesungguhnya Engkau tidak membutuhkan sarana yang lemah seperti diriku ini, namun Joan, mempelaiMu yang murni dan berani itu, telah berkata: “Kita harus bertempur sebelum Tuhan memberikan kemenangan itu”. Oh Yesusku, aku akan bertempur, demi kasihMu, hingga senja hari dari kehidupanku.

Seperti halnya Engkau tidak menikmati istirahat di dunia ini, maka aku ingin mengikuti contohMu itu. Maka janji yang keluar dari Bibir KudusMu akan digenapi dalam diriku: “Jika seseorang ingin menjadi muridKu, biarlah dia mengikuti Aku, dan dimana Aku berada disitu hambaKu juga berada, .... dan kepadanya BapaKu akan memuliakannya” (Yoh 12:26). Untuk bisa bersamaMu, berada dalam DiriMu, inilah satu-satunya keinginanku. Janji penggenapan ini yang Kau berikan kepadaku, telah menolongku menjalani pengasingan ini sambil aku menantikan Hari Keabadian yang membahagaiakan itu ketika aku akan bisa memandang WajahMu.


Doa untuk mendapatkan kerendahan hati

(Ditulis bagi seorang novis)

Oh Yesus ! ketika Engkau menjadi pengelana di dunia ini, Engkau pernah bersabda: “Belajarlah dariKu, karena Aku ini penurut dan rendah hati maka kamu akan menemukan istirahat bagi jiwamu” (Mat. 11:29). Oh Raja Surga Yang Maha Kuasa, jiwaku menemukan istirahat dengan memandang Engkau yang sudi menunduk untuk membasuh kaki para muridMu, ‘dengan berperan sebagai budak’ (Phil. 2:7). Aku ingat akan kalimat yang Kau ucapkan untuk mengajari aku kerendahan hati: “Aku telah membeirmu contoh, bahwa seperti yang telah Kulakukan kepadamu, demikian juga kamu. Dan seorang hamba tak akan melebihi Tuannya...”. “Jika kamu tahu semua ini, kamu akan diberkati jika kamu melakukannya” (Yoh.13:15-17). Aku tahu, Tuhan yang terkasih, kalimat ini yang keluar dari HatiMu yang penurut dan rendah hati, dan aku ingin melaksanakannya dengan pertolongan rahmatMu.

Aku ingin merendahkan diriku dengan segala ketulusan, dan menyerahkan keinginanku kepada para susterku, tanpa menentang mereka, dan tanpa mempertanyakan apakah mereka memiliki hak untuk memerintah aku atau tidak. Oh Kekasihku, tak seorangpun memiliki hak untuk memerintah Engkau namun Engkau justru mematuhi bukan saja kepada Perawan Terberkati dan St.Yosef, bahkan Engkau patuh kepada para algojo yang menyiksaMu. Dan kini, didalam Ekaristi Kudus, aku melihat Engkau benar-benar mengabaikan DiriMu sendiri. Oh Raja Kemuliaan yang Ilahi, dengan kerendahan hati yang luar biasa, Engkau menyerahkan DiriMu kepada semua imam-imamMu, tanpa Engkau membedakan apakah mereka sungguh mengasihi Engkau atau tidak, karena mereka bersifat dingin didalam melayani Engkau. Mereka terkadang memajukan atau menunda saat Kurfban Kudus itu padahal Engkau selalu siap untuk turun dari Surga jika mereka memanggilMu.

Oh Kekasihku, dalam wujud putih Tirai Ekaristi Engkau masih nampak bagiku dalam keadaan patuh dan rendah hati. Untuk mengajari aku tentang kerendahan hati Engkau tak boleh terus merendahkan DiriMu seperti itu, maka aku ingin menanggapi kasihMu itu dengan menaruh diriku di tempat yang paling rendah dengan ikut serta merasakan penghinaanMu, agar aku bisa ‘mengambil bagian dariMu” (Yoh. 13:8) didalam Kerajaan Surga. Aku mohon kepadaMu Yesus yang terkasih, berilah aku dengan kerendahan hati lebih dari pada orang-orang lainnya.

Tuhan yang terkasih, Engkau tahu akan kelemahanku. Setiap pagi aku bertekad untuk bertindak rendah hati dan pada malam hari aku masih sering menyadari bahwa aku telah bertindak sombong. Pengetahuan akan kesalahanku ini bisa membuatku merasa takut, namun aku sadar bahwa rasa takut ini merupakan bentuk kesombongan pula. Karena itu aku mohon oh Tuhanku, bentuklah seluruh kepercayaanku pada DiriMu. Karena Engkau bisa melakukan segala hal, maka tanamkanlah didalam jiwaku keutamaan kerendahan hati yang kuinginkan ini, dan untuk memperoleh hal itu dari KerahimanMu Yang Tak Terbatas maka aku akan sering berseru kepadaMu: “Yesus, yang amat patuh dan rendah hati, buatlah hatiku seperti HatiMu”.



Motto dari si Bunga Kecil


Diambil dari tulisan St.Yohanes dari Salib

“Kasih hanya bisa dibalas dengan kasih saja”




Hari-hari penuh rahmat bagiku:

Birthday . . . . January 2, 1873
Baptism . . . . January 4, 1873
The Smile of Our Lady . May 10, 1883
First Communion . . May 8, 1884
Confirmation . . . June 14, 1884
Conversion. . . . December 25, 1886

Audience with Leo XIII. November 20, 1887
Entry into the Carmel . April 9, 1888
Clothing . . . . January 10, 1889
Profession. . . . September 8, 1890
Taking of the Veil. . September 24, 1890
Act of Oblation . . June 9, 1895

[Masuk kedalam Surga --September 30, 1897]