Monday, April 6, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 1)

BUKU SATU

MEMURNIKAN DIRI


Meskipun manusia bisa saja tidak mengindahkan perintah-perintah Allah selama kehidupannya di dunia ini, tetapi nanti dia harus mempertanggungjawabkan hal itu, cepat atau lambat. Bencana terbesar yang bisa jatuh atas diri seseorang ialah jika dia mati dalam keadaan tidak siap. Sekarang ini dia bisa menolong dirinya dengan cara mengakui segala kebenaran Allah serta mengikuti hukum-hukumNya. Setelah mati nanti, dia tidak lagi bisa menolong dirinya sendiri. Meskipun seumur hidup dia telah memanfaatkan kasih dan kerahiman Allah, tetapi dia tetap juga harus menghadapi pengadilan dari Allah. Pengadilan Ilahi akan membalas dia sesuai dengan kehidupannya di dunia, dia akan masuk ke Surga atau neraka.

Seseorang yang taat akan berusaha memanfaatkan waktunya yang pendek di dunia ini dengan sebaik-baiknya. Dia akan berusaha sedemikian rupa agar tidak sampai mengurbankan tujuan hidupnya yang terbesar hanya demi mengejar kesenangan-kesenangan yang kecil dan tidak penting. Dia akan berusaha untuk menempatkan hal yang utama ditempat yang pertama. Karena itu dia akan berusaha keras untuk mengikuti Kehendak Allah dalam segala segi kehidupannya.

Tahap pertama dari sebuah kehidupan rohani yang berhasil adalah berupa proses pemurnian pribadi. Meskipun proses ini memerlukan usaha seumur hidup, namun sudah selayaknya jika seseorang menjadikannya sebagai tujuan hidupnya setiap hari. Dia harus berusaha untuk melepaskan segala dosa-dosa serta kesalahan yang dapat dimaafkan yang bisa membawa dirinya menuju dosa berat. Dengan melakukan hal ini dia telah meletakkan sebuah fondasi kebijaksanaan yang akan menuntunnya menuju perbuatan baik, dan bukan kearah sebaliknya.




B A G I A N P E R T A M A

PERTOBATAN


A. Sebuah Tinjauan Sekilas Atas Kehidupan Manusia.

Kata 'pertobatan' memiliki arti 'berpaling kepada Tuhan', apakah hal itu terjadi untuk pertama kalinya, ataupun terjadi sesudah suatu masa 'kemalasan' dan tindakan ibadah yang setengah-setengah. Bagian pertama buku ini mengajak seseorang untuk berupaya dengan tekun melihat kepada dirinya sendiri sebagaimana adanya ---- yaitu bahwa dia adalah seorang yang lemah dan cinta-diri, namun dikasihi oleh Allah dan dipersiapkan untuk mengalami kemuliaan serta kebahagiaan abadi di Surga. Kita harus betul-betul memahami tujuan hidup yang benar selama di dunia ini dan melakukan apapun yang mungkin agar tujuan itu menjadi pedoman dari segala tindakan kita di kemudian hari.



BAB 1

Tujuan Hidup Manusia Di Dunia

KRISTUS berkata :

AnakKu, tujuan utama dari kehidupanmu di dunia ini adalah persatuan denganKu di Surga. Biarlah tindakanmu di sepanjang hari selalu dituntun oleh kebenaran ini. Dalam segala hal, hendaklah kau pastikan bahwa tindakanmu mengarah kepada jalan menuju Surga. Jangan sampai kamu terpengaruh terlalu jauh pada keinginan yang melintas serta kesenangan sesaat dari kehidupan di dunia ini.

2. Aku telah memberikan kepadamu segala hal yang kau miliki. Semuanya yang sampai kepadamu adalah berasal dariKu, Kebaikan Yang Utama. Apapun yang sampai kepadamu, terimalah itu, gunakanlah, nikmatilah, seperti yang Kuharapkan semula.

3. Jika kamu berpikir untuk selalu memuaskan keinginanmu saja, tanpa menghiraukan keinginanKu, maka pikiranmu akan menjadi kacau dan keinginanmu akan menjadi lemah. Kesalahan dan dosa akan merampas dari dirimu kedamaian di dunia ini dan kebahagiaan abadi di Surga. Jadi, dalam segala hal, arahkanlah pandangan matamu hanya kepadaKu saja.

4. Berbahagialah mereka yang hanya merindukan apa yang Kuinginkan, selalu berusaha untuk melaksanakan KehendakKu. Orang-orang demikian hendaknya jangan sampai membiarkan dirinya dikuasai oleh aktivitasnya sehari-hari. Hendaklah mereka sering mempersembahkan segala kegiatannya kepadaKu. Mereka akan merasakan kepuasan hidup di dunia ini.

5. Periksalah segala tujuan yang ada dibalik semua perkataan dan perbuatanmu. Berusahalah agar kamu bisa menyenangkan Aku lebih banyak lagi dan hindarilah segala sesuatu yang bisa menjauhkan kamu dariKu.


RENUNGAN :

Diriku diciptakan untuk menikmati kebahagiaan abadi bersama Allah di Surga. Dan segala sesuatu yang lain hendaklah menjadi nomor dua didalam hidupku. Sebab jika aku sampai kehilangan hak atas Surga maka aku akan kehilangan segalanya. Tuntunan pasti untuk menuju Surga adalah Kehendak Suci Allah. Jika aku mengikutinya dalam kehidupanku sehari-hari, maka setiap saat di dunia ini akan merupakan langkah yang pasti menuju kebahagiaan sempurna seperti yang dirindukan oleh hatiku.

DOA :

Allahku dan Bapa yang penuh kasih, berkatilah aku dengan kebijaksanaan untuk bisa berpikir, berbicara dan bertindak setiap hari seperti yang Engkau kehendaki atas diriku. Jangan biarkan aku menjadi bodoh dengan menentang kebaikan dan kebijaksanaanMu, sebab tak ada di dunia ini yang bisa memberikan kebahagiaan abadi bagiku. Karena itu jangan biarkan aku sampai jatuh kedalam dosa. Aku ingin hidup dalam kebahagiaan sempurna seperti yang Engkau rencanakan ketika Engkau menciptakan aku. Amin.