Monday, April 27, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 21)





BAB 21

Rasa Takut Yang Benar Terhadap Allah


KRISTUS berkata :

AnakKu, jika kamu memutuskan untuk berjalan menuju kearah Surga, maka jagalah didalam hatimu sebuah perasaan takut yang benar kepada Pengadilan Ilahi. Adalah wajar jika kamu takut untuk menyakiti dirimu sendiri. Jika kamu mendatangkan dosa didalam dirimu, maka kamu telah membuat dirimu menjadi sasaran dari pengadilanKu. Aku, Kebenaran Abadi, tidak bisa menganggapmu sebagai orang yang baik jika dirimu menjadi jahat karena dosa. Karena itu jagalah dirimu dengan mengatur segala keinginan-keinginanmu dan menolak untuk menyerahkan dirimu kepada kesenangan yang tidak perlu atau bahkan berbahaya. Rasa takut yang benar akan pengadilanKu ini akan menolongmu untuk bisa terbebas dari perbudakan daya tarik dunia ini.

2. Adalah kurang benar jika kamu hanya memikirkan saat-saat yang menyenangkan saja serta melupakan kebutuhan rohanimu. Lebih baik bagimu jika kamu merasa takut kehilangan rahmat karunia dariKu. Sebab tanpa itu kamu tak bisa memperoleh kehidupan sempurna serta kebahagiaan di Surga.

3. Jika rasa kasihmu kepadaKu tidak mampu menahanmu dari perbuatan salah, maka biarlah rasa takutmu pada neraka yang akan menjauhkan kamudari perbuatan dosa. Apabila seseorang telah kehilangan kebijaksanaan dan rasa takut seperti ini, maka dia tidak akan mampu berbuat baik lebih lama lagi. Dia akan segera jatuh kedalam godaan setan, karena dia akan semakin tidak mampu menghindari godaan. Rasa takut ini adalah merupakan suatu hal yang suci karena hal itu diberikan olehKu sendiri. Hal itu membuat seseorang menjadi kuat didalam perjuangan hidupnya sehari-hari melawan keinginannya yang tak masuk akal dan bersifat egois.

4. Bahkan para kudus, dengan seluruh kepercayaannya kepadaKu, juga memiliki rasa takut akan Pengadilan Ilahi ini. Mereka menyadari akan kelemahan dan kebutaan manusia. Mereka tidak kurang waspada, maupun kurang rendah hati, karena rahmat karunia yang mereka miliki adalah besar.


RENUNGAN :

Jika rasa kasihku kepada Allah tak mampu menahan diriku dari perbuatan dosa, hal ini adalah karena rasa cinta-diriku yang terlalu besar pada saat itu. Namun aku masih bisa berusaha untuk melawan rasa kasih yang keliru ini dengan cara mengingat tentang pengadilan Allah, yang akan diperhitungkan atas diriku sesuai dengan perbuatanku. Adalah bodoh sekali jika seseorang menolak untuk percaya kepada hukuman yang akan jatuh kepadanya jika dia sampai menempuh jalan yang salah. Rasa takut yang benar akan pengadilan Allah ini merupakan 'awal dari kebijaksanaan' karena hal itu bisa menuntun seseorang menuju suatu kehidupan yang lebih suci.


DOA :

Ya Allahku, aku tidak ingin meragukan kasihMu sehingga melupakan pengadilanMu. Suatu hari nanti Engkau akan memperhitungkan setiap manusia sesuai dengan perbuatannya. Aku ingin memanfaatkan dengan baik segala pemberian yang dianugerahkan oleh kasihMu setiap hari kepadaku. Semoga diriku tidak melupakan bahwa suatu hari nanti aku akan bertanggung jawab atas penggunaan dari segala pemberianMu ini. Sebab ingatan ini akan membantuku untuk memerangi dosa dan lebih menyenangkan Engkau dalam kehidupanku sehari-hari. Amin.