Tuesday, April 14, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 9)


BAB 9


Kelemahan Hakiki Manusia



KRISTUS berkata :

AnakKu, semua manusia itu lemah. Janganlah berpikir bahwa kamu lebih kuat dari pada yang lain. Keadaan yang ada tidaklah mampu menyebabkan kelemahan ini. 'Keadaan' hanyalah penyebab yang membuat kelemahan itu muncul hingga menunjukkan siapa manusia itu sebenarnya. Kamu harus yakin akan kenyataan ini. Kemauanmu itu lemah sedangkan keinginan manusiawimu itu kuat. Tidaklah terlalu sukar bagimu untuk mengakui kelemahanmu itu. Lihatlah betapa seringnya kamu menjadi risau oleh hal-hal yang kecil saja. Untuk beberapa saat kamu berketetapan hati untuk menjadi lebih baik lagi. Kemudian datang suatu percobaan kecil yang melahirkan keputusan yang lain lagi.

2. Ketika kamu mengira bahwa dirimu telah cukup aman, setidak-tidaknya itulah yang kau harapkan, ternyata kamu mendapati dirimu terjatuh hanya oleh kesulitan hidup yang kecil saja. Meskipun kamu tidak menginginkan hal itu terjadi, tetapi perasaan dan keinginanmu telah mengacaukan kamu. Beberapa bayangan kebencian sering datang padamu dan tidak mau pergi.

3. Sebelum kamu bersungguh-sungguh dalam usaha memperbaiki dirimu, kamu harus mengetahui akan pentingnya hal itu. Lihatlah, betapa lemahnya dirimu ! Kamu sering bertindak salah. Hari ini kamu mengaku dosa, tetapi besok kamu sudah berbuat kesalahan yang sama. Kamu sudah berniat untuk selalu menjaga tindakanmu, namun sejam kemudian kamu bertindak seolah kamu belum melakukan suatu keputusan apapun atas tindakanmu. Kamu begitu lemah serta selalu goyah. Adalah baik jika kamu bersikap merendah dan tidak berpikir terlalu tinggi atas dirimu sendiri.

4. Kamu cenderung untuk berjalan mundur dari pada berjalan maju. Kamu tidak bisa memiliki pikiran yang menetap untuk jangka waktu tertentu. Suasana hati serta corak pikiranmu selalu berubah bersama berubahnya waktu dalam sehari. Jika kamu bisa melihat hanya kepadaKu saja, maka Aku bisa menolongmu bangkit mengatasi suasana hatimu yang selalu berubah itu. Biarlah hatimu hanya mengarah kepadaKu saja dan menemukan tempat beristirahat dalam DiriKu.


RENUNGAN :

Sifat manusiawiku bagaikan seekor kuda. Ia harus diatur dalam setiap langkahnya. Ia bisa berlari bebas tak terkendali. Karena itu aku tak perlu heran akan perasaan-perasaanku serta suasana hatiku yang selalu berubah ini. Itu semua bukanlah yang memerintah diriku. Tuhan menghargai aku dari usahaku untuk mau berubah. Aku akan bisa berubah menjadi lebih baik dengan segera jika saja aku mau memohon bantuanNya lebih sering lagi melalui doa-doa dan penerimaan Sakramen-sakramen. Seringkali aku gagal dalam memerangi perasaan-perasaanku yang tak masuk akal serta keinginan-keinginanku yang buta. Pada beberapa kesempatan aku mencoba untuk memeranginya sendiri. Namun hanya dengan bantuan Tuhan aku bisa maju dengan lebih mantap. Dengan pengetahuan yang diberikanNya kepadaku melalui GerejaNya yang kudus itu dan dengan kekuatan yang telah diberikanNya melalui Sakramen-sakramen, aku akan bisa menjalani kehidupan kudus meskipun nafsu-nafsu rendah dalam diriku masih bercokol.


DOA :

Tuhan yang kukasihi, kelemahan dan kekerdilanku telah Kau ketahui. Kasihanilah aku. Tariklah aku dari lumpur egoisme, hingga aku tidak melekat erat didalamnya. Lihatlah segala usaha dan upayaku sehari-hari. Sudilah Engkau mendampingiku dalam usahaku. Kuatkanlah aku didalam mengambil suatu keputusan. Berkali-kali aku telah gagal karena aku hanya menyandarkan diri pada kekuatanku saja. Kini aku memohon nasihat dan pengarahan dariMu sebanyak yang kubutuhkan. Sebab hanya dengan cara inilah aku bisa berharap untuk maju dalam kebaikan dan kebenaran. Buatlah agar aku menjadi bijaksana dan lembut hati dalam kehidupanku sehari-hari, sehingga aku tidak lagi menyia-nyiakan waktuku yang berharga ini. Aku berharap agar bisa menjadi manusia seperti yang Kau inginkan. Tanpa Engkau, aku tak bisa apa-apa. Tuhan, tolonglah aku ini. Amin.