Tuesday, April 28, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 22)





BAB 22

Rasa Sesal Didalam Hati




KRISTUS berkata :

AnakKu, mengapa ada orang yang mau mengurbankan dirinya sendiri demi kepuasan kehidupan duniawi ? Orang demikian tidak menghiraukan keadaan jiwa mereka yang menyedihkan itu. Juga mereka tidak menyadari bahwa pengalaman kepuasan mereka itu segera berlalu. Mereka tidak mau berhenti untuk berpikir serta melihat dibalik kegiatan mereka sehari-hari. Mereka malah tertawa jika ada alasan yang cukup untuk menangis. Berbahagialah mereka yang mampu mengatasi ikatan yang membelenggu dirinya dari cara berpikir yang biasa.

2. Dan bagi kamu, kembangkanlah didalam dirimu sebuah rasa sesal yang tulus didalam hati. Rasa sesal adalah merupakan sebuah kesedihan yang mendalam dan lama atas dosa-dosamu. Hal itu bukanlah kesedihan yang buta ataupun yang bisa membuat seseorang putus asa, namun merupakan sebuah pengakuan yang tulus atas dosa-dosamu dan sebuah keinginan yang sungguh-sungguh untuk berbuat sesuatu guna mengatasinya. Karena rasa sesal berasal dari sebuah kegagalan untuk menyadari betapa baiknya Allah, maka hal itu juga akan menimbulkan kesediaan untuk menerima segala sesuatu dari tanganKu.

3. Rasa sesal membuka jalan menuju kelimpahan berkat serta rahmat karunia yang amat berharga. Jika rasa sesal memenuhi jiwamu, maka dunia akan kehilangan daya tarik ajaibnya dan dunia akan menjadi semakin enak dirasakan olehmu. Rasa sesal akan membantumu menyadari betapa cepatnya kesenangan-kesenangan duniawi berlalu, sementara kebahagiaan abadi akan berlangsung selamanya. Kamu akan bisa melihat jelas bahwa dosa-dosamu telah melawan Aku. Seseorang yang menyesal dengan sungguh-sungguh, dia akan bersedia mengakui dosa-dosanya dan betul-betul menyesal atas perbuatannya itu. Kesedihannya itu dibuktikan dengan usahanya yang tulus untuk melepaskan kesalahan-kesalahannya.


RENUNGAN :

Rasa sesal adalah merupakan rahmat karunia yang besar dimana melalui tindakan itu Allah akan menolong kita untuk menghadapi kenyataan dari dosa-dosa kita. Hal itu juga bisa membantu kita dalam menunjukkan kebencian kita kepada kesalahan-kesalahan kita. Melalui rasa sesal, seseorang akan berusaha memerangi kesalahannya dan melaksanakan perbuatan yang sebaliknya. Aku bisa merasa pasti akan penyesalanku jika aku telah berbuat sesuatu bagi kesalahanku itu. Rasa sesal adalah merupakan tindakan yang berkepanjangan, karena hal itu tidak didasari oleh rasa emosi, namun didasari oleh pengakuan yang murni. Itu menunjukkan kesalahanku, kebaikan Allah dan kebutuhanku untuk berubah menjadi lebih baik. Lalu hal itu akan membantuku dalam menghindari kesalahan-kesalahanku serta melakukan perbuatan yang sebaliknya.


DOA :

Tuhan, aku ingin hidup senang, namun aku tidak mau pada kesenangan yang menolak kebenaran. Aku mau mengakui dosa-dosaku dan tetap merasa senang, selama aku melakukan hal yang terbaik untuk mengalahkan dan memperbaiki dosa-dosaku. Aku tidak menginginkan pemberian ataupun kemampuan yang bisa membuatku menjadi sombong atau diriku menjadi jahat. Tidak semuanya yang tinggi itu suci, atau tidak semua yang menyenangkan itu baik. Keinginan-keinginan yang baik tidak bersifat egois. Engkau, Allahku, tidak selalu berkenan pada hal-hal yang kami hargai. Adalah lebih baik untuk melakukan penyesalan diri dari pada membicarakannya. Berkatilah aku dengan rasa sesal yang tulus hingga aku bisa membenci dosa-dosaku dan melawannya dalan hidupku sehari-hari. Amin.