Monday, January 1, 2018

LDM, 24 Desember 2017

MELALUI LDM, BUNDA MARIA MENYAMPAIKAN KEPADA KITA SEBUAH PENJELASAN BARU, AGAR KITA MENGERTI AKAN MISTERI BESAR DARI KELAHIRAN TUHAN KITA, YESUS
24 DESEMBER 2017




Puteriku yang terkasih, bahwa Puteraku lahir dalam keadaan yang demikian sederhana, hal itu bukanlah sebuah kebetulan saja. Namun hal itu telah direncanakan oleh Bapa Yang Kekal, sehingga dari sejak awal manusia akan mengerti bahwa untuk memasuki kehidupan spirituil dan menerima Ajaran-ajaran Puteraku kamu harus melepaskan segala sesuatu yang membuatmu terikat  kepada kepercayaan-kepercayaan pribadi yang palsu, kepada ego yang terlalu kuat dalam dirimu, kepada kebodohan manusiawi, dan dengan rendah hati kamu mau melihat ke dalam dirimu dan mengenali apa dan bagaimana keadaan dirimu, apa yang harus kau tinggalkan, apa yang harus kau perbaiki, agar kamu bisa bersatu dengan Puteraku.

Aku memintamu agar setiap hari adalah seperti ini, dimana manusia Allah mengakui bahwa Kasih haruslah menang dalam kehidupan ini, dan agar kamu selalu ingat bahwa tanpa kasih maka kita bukanlah apa-apa (1 Kor. 13).

Saat itu kami tidaklah berjalan sendirian, tetapi selalu ditemani oleh para pelindung yang diutus oleh Allah Bapa untuk menyertai kami di sepanjang perjalanan kami, dan sebelum kami memasuki kandang, para Malaikat ternyata sudah berada disana, dengan sukacita, menantikan kami memasuki kandang itu. KANDANG ITU, TEMPAT YANG HINA ITU, ADALAH ISTANA YANG MEGAH DIMANA PUTERA ALLAH AKAN LAHIR.

Para Malaikat Allah nampak jelas di hadapan mata kami, dan Yosef sangat takjub oleh kemegahan itu; dia menyadari, bahwa kandang itu, lebih dari sekedar istana, dimana kami berada di sebuah tempat yang sangat indah yang pernah ada di bumi. Kami bersegera membersihkan tempat itu, dan para Malaikat Allah membantu suamiku, Yosef, dan tempat itu, dengan suasana yang bersih sempurna, dirancang bagi tempat kelahiran Puteraku, yang telah disampaikan kepadaku sebelumnya. Para malaikat memberikan aroma keharuman Surgawi di tempat itu. Aku telah diberitahu tentang kelahiran itu, dan aku terserap ke dalam Rahimku sendiri, dimana Kasih Ilahi akan datang kepada umat manusia, dan aku masuk ke dalam Misteri yang tak terkira besarnya itu.

Dinginnya malam itu membuat suamiku, Yosef, segera membuat perapian dan aku meminta kepadanya agar dia beristirahat. Segera Yosef masuk ke alam mimpi, yakni sebuah ekstase, dimana dia melihat apa yang terjadi pada kelahiran Ilahi itu.

Aku tersadar dan terbangun di atas segala Ciptaan. Diriku dipenuhi dengan segala rasa takjub yang luar biasa, yang memenuhi seluruh Hatiku, Pikiranku, Angan-anganku, Penalaranku, Jiwaku, dan Rohku, untuk menyambut Misteri-misteri Kudus yang belum pernah disampaikan kepadaku sebelumnya. Aku dikuasai oleh ekstase Ilahiah yang dalam, hingga aku melihat Wajah Allah; aku dipenuhi dengan Pengetahuan Ilahi, Kehati-hatian, Pengharapan, Kasih dan Pengertian Ilahi… 

Dengan bersujud di hadapan Bapa Yang Kekal, aku menerima Berkat-Nya yang berlimpah; kemudian Yang Mahatinggi memegang tanganku dan aku menerima segala perintah untuk mengasuh Dia yang akan menjadi Juru Selamat umat manusia. Wajahku memancarkan Cahaya Ilahi, yang dipancarkan oleh Bapa kepadaku. Menyadari apa yang sedang terjadi, dengan menggunakan seluruh inderaku sepenuhnya, aku melihat diriku berubah di hadapan sebuah Kehadiran Yang Tak Terkirakan ini.

Di saat-saat berikutnya aku merasakan Puteraku bergerak kuat di dalam rahimku, siap untuk lahir ke dunia, dan terpesona oleh Roh Ilahi aku melihat Allah menjadi Manusia dilepaskan dari biara kecil ini (rahim) tanpa ada rasa sakit. Kasih dari seluruh isi perutku dipersatukan dengan Roh Ilahi dan di dalam penyerahan diri yang total, tanpa ada penolakan sedikitpun juga terhadap Kehendak Ilahi, dengan kesediaan yang absolut dan menjadi laksana kristal yang dilewati oleh cahaya, maka ‘Putera Tunggal Bapa,’ dilahirkan, oleh Karya dan Rahmat dari Roh Kudus (Mat. 1:18), dengan tetap mempertahankan keutuhan Keperawananku. Segala sesuatu yang terjadi adalah merupakan Keajaiban Kasih.

Aku melihat St.Michael dan St.Rafael, mereka menyembah Puteraku, yang berubah lebih indah dan lebih cerah daripada matahari. Kulit-Nya, yang bersih sama sekali, memancarkan Kemurnian Cahaya dari Tubuh Ilahi-Nya. Puteraku dibawa oleh St.Michael dan St.Rafael, dan saat itu sebuah Penyatuan Ilahi terjadi antara keduanya: Puteraku dan aku dipersatukan; Dia sebagai Kasih Sejati dan aku sebagai Ibu-Nya yang berkata kepada-Nya: KEKASIHKU BAGIKU DAN AKU BAGI KEKASIHKU… (Kid. 2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia)

KAMI MEMASUKI SEBUAH PENYATUAN YANG ERAT SEMPURNA             DAN DENGAN SEGALA KELEMBUTAN KEIBUANKU, MENYAKSIKAN MATA YANG TERBERKATI ITU, AKU MENGASIHI DIA DI DALAM KEHENDAK ILAHI, DARI SEJAK DI DALAM PALUNGAN HINGGA SAMPAI DI ATAS SALIB.

Setelah aku keluar dari keadaan itu, aku memanggil Yosef dan kemudian dia memandang kepada Puteraku. Yosef menitikkan airmata yang kemudian mengalir di pipinya. Dia yang dinanti-nantikannya dengan kerinduan yang sangat besar kini telah berada di hadapannya. Aku menyerahkan Puteraku kepadanya, dan dengan segala hormat yang paling besar Yosef mengasihi Dia, dengan kasih yang kekal.

ORANG-ORANG YANG SEDERHANA DATANG UNTUK MENYEMBAH PUTERAKU KARENA KERAJAAN ADALAH MILIK MEREKA YANG SEDERHANA.


Bunda Maria


 Silakan melihat artikel lainnya disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/