Tuesday, April 11, 2017

LDM, 2 April 2017

RAHASIA ILAHI DARI TUHAN KITA YESUS KRISTUS
YANG DISAMPAIKAN KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARÍA
2 APRIL 2017 


Aku berjumpa dengan Kristusku yang terkasih. Dia memandang lurus ke arah mataku, dan Dia berkata: lihatlah ke dalam diri manusia…

Kemudian kami menyaksikan seorang manusia, dan Kristus berkata kepadaku: Lihatlah betapa manusia selalu dikacaukan, lihatlah dalam sesaat betapa perasaannya bisa berubah dari kasih menjadi benci, dari hormat menjadi tidak hormat, dari ketulusan hati menjadi sikap yang menuntut, manusia menjadi mangsa dari sebuah kelemahan yang besar di dalam jiwanya. Manusia semakin sering menjadi lemah, bukan saja secara jasmani tetapi juga di dalam hatinya. Dalam segala hal jika ada kejadian yang tidak diharapkan, manusia akan memperlihatkan kelemahannya keluar.

Dengan penuh perhatian aku melihat makhluk itu serta segala tingkah lakunya. Aku bisa melihat perasaannya, dan bergantung kepada perasaan itu segala sesuatu dalam diri manusia itu berubah secara tak terduga. Tiba-tiba, manusia itu berjalan menuju anaknya, dan setelah bertemu dengan anaknya, dia menghinakan anaknya melalui perkataannya, dan anak itu kemudian akan segera menanggapi ayahnya… Segera Yesus campur tangan dan berkata kepada anak itu: BERKATILAH AYAHMU, PELUKLAH DIA DAN PERGILAH DALAM DAMAI. INGATLAH BAHWA KAMU TIDAK BOLEH MEMBUNUH MAKHLUK MANUSIA, BAIK ITU DI DALAM PIKIRAN, DENGAN MELALUI LIDAH, ATAUPUN DENGAN MELALUI PERASAAN DAN PIKIRANMU. Anak itu segera pergi setelah Kristus menasihatinya, dan si ayah, dengan rasa ketakutan dan malu, dia tak mampu berkata apa-apa. Dengan tersentuh dia memandangi anaknya yang berjalan pergi, dan air mata menetes membasahi mata ayah itu.

Kristus berkata kepadaku : Tahukah kamu, kekasih, berapa kali kejadian seperti ini berulang selama sehari? Banyak kali, setiap saat. Berapa banyak makhluk manusia yang bereaksi seperti orang muda (si anak) itu? Aku bisa berkata kepadamu bahwa hampir tidak ada, bahkan termasuk mereka yang merasa dekat denganKu.

BETAPA BANYAKNYA AKU MENGAJARKAN HUKUM KASIH ! Namun dunia tidak bisa mengetahuinya karena manusia bertindak berdasarkan perasaan dan dorongan yang sesaat.

Dan tiba-tiba saja muncul manusia yang lain, nampaknya dia memiliki rasa damai, yang nampak dari wajahnya yang tenang serta cara berjalannya yang mencerminkan rasa damai. Kristus berkata kepadaku: “Apa yang kau pikirkan, kekasih?” Dan Aku menjawab: “Dia memiliki rasa damai yang besar.”

Tiba-tiba nampak penglihatan yang lain: seorang manusia yang sedang berjalan dengan tenang, namun di sampingnya nampak ada orang lain yang berbicara kepadanya, keduanya berjalan bersama sambil berbicara hingga ada sesuatu yang diucapkan oleh yang satu, tidak disukai oleh yang lain, yaitu orang yang nampaknya berjalan dengan tenang. Wajahnya berubah, suaranya berubah, expresi juga berubah. Lalu Kristus berkata kepadaku :”Kekasih, kini kamu melihat apa yang Kuketahui, dan apa yang telah membuat kacau bagi orang yang berjalan mendekati Aku…” Aku melihat orang itu dalam keadaan lumpuh secara emosional, seolah terperosok kedalam sebuah lubang dari mana dia tak bisa keluar. Sebuah awan hitam menyelimuti hatinya, otaknya, pemikirannya, dan merasuki seluruh tubuh jasmani dan spirituilnya. Organ-organ dalam sistem pencernaan tubuhnya berubah menjadi warna biru kehitaman dan getah empedunya naik seolah melalui jalan yang tidak semestinya. Kristus berkata kepadaku: “Lihatlah kepada gangguan yang terjadi pada perasaan-perasaan manusia. Begitulah sikap kerasKu bukanlah sikap kebodohan, karena sudah menjadi keinginanKu agar manusia tidak berakar kepada apa yang bersifat sementara dan segera.”

AKU ADALAH KASIH, KASIHKU BERSIFAT TRANSENDEN, KASIHKU ADALAH ROH, DAN DENGAN BEGITU IA MERUPAKAN TINDAKAN YANG TAK TERHINGGA DI DALAM KEHIDUPAN DAN KETERATURAN. MAKA KAMU, ANAK-ANAK, HENDAKLAH HIDUP DI DALAM RASA HAUS UNTUK NAIK MENUJU HAL-HAL YANG SPIRITUIL, SEHINGGA HIDUP INI MEMILIKI MAKNA, KEINDAHAN DAN PENGENDALIAN. KasihKu ini menata dan menyelaraskan, sehingga perbuatan dan tingkah laku manusia menjadi sebuah kesaksian tentang apa sebenarnya manusia itu.

Mengenai orang-orang yang telah diperlihatkan tadi, perasaan telah mengkhianati mereka karena berkuasanya ego mereka serta mengecilkan nilai-nilai spirituil, hingga menonjolkan peranan dunia ini dimana setiap orang tinggal dan beraktivitas.

KasihKu ini bersifat transenden, dan barangsiapa bergerak naik dia tidaklah berjalan sendirian melainkan di dalam persatuan, di dalam komunitas, agar dia bisa belajar dan memahami dirinya sendiri, bukan sebagai tetapi pribadi yang tersendiri, tetapi sebagai sebuah kesatuan dengan sesamanya.
Aku telah memanggilmu untuk hidup di dalam DiriKu, agar kamu bertindak seperti yang Kulakukan, bukan sekedar mengulangi perbuatan-perbuatanKu, tetapi juga melaksanakannya dalam hidupmu. Terimalah, makanlah, hiduplah, tunjukkanlah perubahan dalam dirimu agar kamu bisa naik menuju ketinggian KasihKu, dimana jika tanpa hal itu kamu tak bisa menjadi manusia yang lebih baik, lebih tulus, bukan hanya sebagai copy dari dari serangkaian perbuatan yang mengecilkan jati dirimu sebagai KARYA KASIH YANG AGUNG.

Kemudian Kristus meletakkan di hadapanku beberapa orang yang memiliki perbedaan yang menyolok: yang satu gemuk, yang satu tinggi, yang lainnya sangat kurus, yang lainnya lagi sangat pendek, yang lainnya pucat, sakit-sakitan ataupun sekarat.

Semua orang itu berbeda, namun mereka sama dalam satu hal: tidak satupun dari mereka yang ingin memandang kepada Kristus. Kristus berbicara kepada mereka, namun mereka mengarahkan matanya ke arah yang lain. Aku melihat orang yang secara fisik sedang sekarat, dan aku meminta kepadanya agar memandang kepada Kristus. Tetapi dia tidak mau, tidak ingin melakukan hal itu, bahkan kemarahan menguasai dirinya. Kristus bertanya kepadaku: ”Apakah yang kau lihat sama pada mereka?” dan aku segera menjawab “Mereka tidak ingin memandang Engkau dan tidak ingin mengenal Engkau”. Kristus berkata kepadaKu: “Apa yang sama pada mereka, tidak sampai diarahkan kepadamu, tetapi hal itu hanya tersembunyi di kedalaman hati mereka.” 

Kristus berkata kepadaku: “Orang yang bertubuh pendek itu ingin menjadi tinggi agar bisa berdiri setara dengan orang-orang yang lainnya, dan dia tidak merasa puas dengan keadaan dirinya. Orang ini berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi, meninggikan suaranya, namun kosong di dalam dirinya, hatinya berkobar oleh kesombongan dan iri hati, dia berkata bahwa hidupnya saleh, tetapi dia tidak mengenal Aku.”

Orang yang besar itu ingin mengatur segala sesuatu yang ada di sekitarnya.

Kehadirannya membuat dirinya terkenal, tetapi hal itu masih belum cukup, dia ingin lebih banyak lagi. Dia memperhatikan sesamanya bukan karena dia mengasihi mereka, tetapi dia ingin mengkritik mereka. Hatinya berkobar oleh kesombongan dan iri hati, nampak seolah dia rajin berdoa, namun bukanlah seperti itu keadaannya, karena dia berusaha naik tinggi dan terjatuh, karena dia tidak mengenal Aku. 

Kemudian manusia yang memberi kesan seolah dirinya sakit, dia tidaklah sakit di dalam tubuhnya, tetapi di dalam rohnya. Dia tidak mengenal persaudaraan dan kemurahan hati, hatinya tidak berbelas kasih tetapi hanya mengasihani dirinya sendiri, hingga hal ini membuatnya tidak bisa mengerti penderitaan sesamanya. Dia selalu hidup di dalam kesombongan, iri hati, hatinya tak memiliki perhatian kepada sesama, kesepian menguasai jiwanya. Ketika dia berusaha memasuki Aku, segera saja pikirannya terbang dan tidak bisa diam, dia tak bisa menerima Aku dalam dirinya.

Kekacauan yang ada di dalam diri manusia, kasih yang tidak wajar, mengasihani diri sendiri, tidak adanya kemurahan hati, hati yang beku, menjadikan segala sesuatu di sekitarnya menjadi kacau. Makhluk yang Kukatakan ini, memancarkan sesuatu yang khusus: individualisme, tidak adanya kasih, tidak peduli, kesepian, dimana semua itu banyak terjadi pada manusia duniawi, dan mereka berada dalam bahaya untuk menjauh sepenuhnya dariKu, karena sifat individualisme yang berkuasa dalam dirinya. 

Anak-anakKu adalah saling bersatu dengan sesamanya, mereka memiliki kesadaran bahwa dirinya adalah bagian dari Alam Semesta yang besar dan rasa tanggung jawab membuat mereka hidup dalam DiriKu bersama apa yang mereka inginkan atas sesamanya.

Emosi-emosi itu sendiri tidaklah jahat, tetapi ia menciptakan kekacauan dan membuat manusia tidak bisa menjadi bagian dari KasihKu atau membuat semua yang dikandungnya adalah jahat. KasihKu tidaklah menciptakan kekacauan, KasihKu itu terang, bukan bayang-bayang kegelapan; KasihKu adalah kemurahan hati, bukan dendam; KasihKu adalah pengharapan, bukan menakuti. KasihKu adalah segalanya.

Kekasih, saat ini ada sesuatu yang melekatkan dirinya kepada semua orang, dan hanya sedikit sekali orang yang mengetahui bagaimana menghadapinya – sesuatu yang muncul di dalam tatanan yang mapan dan mendorong seseorang kepada kekacauan, ia adalah KEMARAHAN.

Keinginan, kepemilikan, status sosial, salah mengerti, tidak adanya kasih, ketidak-pedulian, adalah penyebab mengapa kekerasan terjadi dan menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari.

ANAK-ANAKKU SANGAT TERBATAS PENGERTIAN MEREKA MENGENAI KEJAHATAN SETAN, HINGGA SETAN BISA BERGERAK MAJU SAMPAI TAHAP DIMANA MANUSIA MENGIJINKANNYA. 

Kekerasan bukanlah sesuatu yang dimiliki manusia sejak lahir. Kekerasan itu dipelajari ketika seseorang bertumbuh besar, di dalam lingkungan dimana kamu hidup dan berkembang, dan kadang-kadang kekerasan itu menular karena ketidak-seimbangan, makhluk yang lemah keinginannya, mereka yang sifatnya seperti baling-baling cuaca dalam sebuah perahu.

Setiap anak-anakKu hendaknya menjadi pembawa damai, penabur KasihKu, mereka hendaknya membagikan kemurahan hati kepada sesamanya, sehingga Sifat-sifatKu bisa diterima oleh semua anak-anakKu.

ANAK-ANAKKU HENDAKNYA MENGASIHI, MAKA SEMUANYA AKAN KUBERIKAN KEPADAMU (Mt. 6.33).

Dengan hal ini Kristus berkata kepadaku:

Ketika manusia menjaga semuanya agar selaras dengan KehendakKu, maka tindakannya akan selalu berhubungan denganKu, dan Aku berbahagia dengan hal itu. Namun angkatan ini, yang telah menyerahkan dirinya kepada kegilaan setan dan mengalami relasi spirituil yang paling beku dengan Rumah Kami, mereka terjatuh ke dalam keadaan kehinaan yang paling besar serta melemahkan dirinya sendiri. Kemudian mereka meluapkan kemarahan sebagai balas dendam, sebagai bentuk hukuman oleh satu orang ke orang lain. Hal ini kemudian mendorong orang untuk menganggap perbuatan dendam, pengkhianatan, dan kemarahan sebagai hal yang normal, dan tidak menghalangi orang-orang yang mau bertindak brutal, meningkatkan rasa cinta-diri manusia, dan menimbulkan kerusakan pada dirinya sendiri.

Setan telah hadir dan memburu manusia untuk menjatuhkan manusia serendah mungkin. Hendaklah kamu sadar bahwa setan itu tak mengenal belas kasihan. Ia menyeret orang-orang berada jauh dariKu.

KASIH ADALAH BAGAIKAN MADU DIMANA ANAK-ANAKKU BISA MENIKMATINYA DI SAAT MEREKA MEMBUTUHKAN AKU.

Aku memberkati kamu.  

Yesusmu.

Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.
Salam Maria yang paling murni, yang dikandung tanpa dosa.




 Silakan melihat artikel lainnya disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/