Tuesday, April 16, 2013

Kata pengantar



Kata pengantar bagi
“Kitab Kebenaran – bersiaplah bagi Kedatangan Yang Kedua”
Saat itu jam 3 pagi, 9 Nopember 2010, ketkka tiba-tiba Maria terbangun. Belum sempat dia mengetahui waktu, yang berpendar warna merah dari jam digital disamping tempat tidurnya, dia merasakan sebuah keanehan dalam tubuhnya. Dia merasa seolah tanpa bobot dan mengalami sebuah perasaan mendesir dalam lambungnya, yang terasa seperti berjalan menuju kakinya, menyentuh setiap syaraf dan ototnya.
Kemudian dia menyalakan lampu tidur dan dia merasakan berbagai gejolak emosi yang sangat kuat, secara jasmani dan spirituil, yang mengalir seperti arus listrik ke seluruh tubuhnya. Dalam keadaan bingung dan terpukau, dia duduk. Segera dia tertarik untuk memperhatikan gambar Yesus di lemari disamping tempat tidurnya.
Wajah dari gambar Yesus itu segera berubah. Ia nampak seperti hidup. Betapa terkejutnya dia ketika gambar Yesus itu tersenyum kepadanya dengan BibirNya mulai bergerak seolah Dia sedang berbicara. WajahNya menjadi nampak hidup dengan berbagai ekspresi kelembutan, perhatian dan belas kasih menyebar di seluruh gambar itu. meski dia tak bisa mendengar SuaraNya, namun dia tahu secara instink, bahwa Yesus ingin berkomunikasi dengannya.
Segera Maria sadar bahwa ini adalah sebuah Kehadiran Ilahiah. Sebaliknya, dia merasakan sebuah keteduhan yang sangat menenangkan, yang tidak sesuai dengan suasana ruangan itu seperti biasanya. Dengan gemetar, air mata mengalir pada wajahnya, dia menjadi seperti anak kecil dihadapan Yesus. Kemudian merasakan sebuah dorongan yang kuat untuk menuliskan apa yang diketahuinya bahwa Yesus sedang berbicara kepadanya.
Dibalik pikirannya itu muncullah sebuah kesadaran bahwa ada sebuah pintu yang terbuka. Sebuah tombol telah dinyalakan dan tak ada lagi jalan untuk kembali baginya.
Dengan menggapai sebuah amplop lama dan mencomot sebuah bolpen disamping tempat tidurnya, beberapa kalimat mulai tersusun didalam pikirannya.
Dia menuliskan apa yang didengarnya, seperti yang didiktekan kepadanya dengan cara yang lembut namun penuh kuasa. Setiap kata dibentuk dengan jelas, tepat dan tanpa jeda sementara bolpennya menyentuh kertas.
Kalimat pertama yang dia tulis adalah “KehendakMu adalah perintah bagiku”. Tanpa mengerti mengapa dia menulis begitu, didalam hati dia tahu bahwa itu adalah sebuah respons yang spontan dan alami. Entah bagaimana, dia tahu bahwa dia diminta untuk menuliskan kalimat itu lebih dulu. Dan kemudian datanglah Pesan-pesan pertama yang diberikan Yesus Kristus kepadanya.
Pesan yang didiktekan kepadanya itu terdiri atas 745 kata, dimana hal itu membutuhkan waktu tepat tujuh menit untuk menuliskan Pesan itu, kata demi kata dari awal hingga akhir.
Pagi berikutnya, ditengah cahaya redup saat itu, dia dikuasai oleh sebuah perasaan tidak nyata atau semu. Dengan sebuah perasaan tertentu dia sadar bahwa pengalaman malam sebelumnya adalah sangat nyata. Maka dia membaca Pesan itu. gemetar karena terkejut dan tidak percaya, air mata mengalir sementara Kebenaran itu mulai masuk.
Maria, seorang wanita yang cerdik, seorang ibu dari empat orang anak, menjalani kehidupan yang sibuk dan mapan. Terbiasa menghadapi berbagai tantangan bisnis hari demi hari, dia menjadi orang pertama yang menolak peristiwa-peristiwa semacam itu. Namun dia sadar didalam hatinya, bahwa bukan saja dia tidak membayangkan Pesan itu, tetapi dia juga tak memiliki kapasitas untuk menghasilkan tulisan semacam itu.
Dengan penasaran dia mengambil gambar Yesus dan memperhatikannya. Menunggu. Kemudian menantang agar gambar itu bisa bergerak lagi. Maka terjadilah. Kali ini dia menangis, memohon kepada Yesus untuk memberinya sebuah tanda apakah semua itu hanya khayalannya sendiri.
Saat itu jam 11 siang. Gambar itu berubah seperti sebelumnya, dan Wajah Yesus mulai nampak hidup lagi. Yesus nampak berpakaian putih dengan lipatan emas di sekitar LeherNya. WajahNya kurus lonjong. Dengan rambut coklat kemerahan berombak menjurai hingga BahuNya, Mata biru yang tajam, dengan dikelilingi oleh Cahaya yang berkilauan. Cahaya ini, kata Maria, sangat kuat sekali seolah menguras energimu. Yesus memandang kepadanya dengan lembut sekali, penuh perhatian, penuh belas dan kasih yang besar. Kemudian Dia nampak tersenyum.
Tubuhnya merasakan desiran yang sama, seolah tanpa bobot. Dia menuliskan Pesan berikutnya, yang bersifat pribadi. Lebih pendek dari pada malam sebelumnya. Kali ini Yesus berkata kepadanya agar tidak takut. Ya, bahwa Dia sedang berbicara dengannya. Dia meminta Maria agar tidak berlari menjauh dan tetap kuat. Yesus meyakinkan dia bahwa dia tidak sedang berkhayal.
Begitulah Pesan-pesan itu mulai disampaikan, meskipun Maria pada awalnya, tidak mengerti tentang apa semua Pesan itu, atau apa maksudnya. Dia menjadi sangat takut akan reaksi orang banyak terhadap Pesan-pesan ini dan dia merasa sedikit lega ketika Yesus mengatakan bahwa Dia ingin agar dirinya tetap tersembunyi, karena berbagai alasan.
Sementara Kebenaran itu pelan-pelan turun kepadanya, dimana Pesan-pesan ini kenyataannya adalah otentik, meski secara pribadi Maria berharap agar Pesan-pesan ini tidak benar, dia berasumsi bahwa dia adalah seorang visiuner yang lain, penglihat yang lain.
Tetapi bukan begitu kenyataannya. Akhirnya Yesus berkata kepadanya siapa dirinya sebenarnya. Yesus berkata bahwa dia adalah nabi dari zaman akhir (Sebuah istilah yang tidak pernah didengar sebelumnya oleh Maria). Dan bahwa dia telah dipilih.
Dia diutus sebagai Utusan ke tujuh untuk berbicara demi Yesus, mengenai Meterai-meterai yang ada didalam Kitab Wahyu untuk mempersiapkan dunia bagi KedatanganNya Yang Kedua.
Sejak itu dia menerima sebuah Pesan, hampir setiap hari, dari Yesus Kristus. Beberapa dari Pesan-pesan itu diterimanya dari Perawan Maria, Bunda Allah, yang memberi Maria dengan sebuah nama dengan apa Bunda Maria ingin dikenal, yaitu Bunda Keselamatan.
Pesan pertama dia terima dari Allah Bapa pada bulan Juni 2011. Sebelum dia menerima Pesan itu, dia menerima Pesan dari Roh Kudus yang mengatakan bahwa Allah Bapa ingin berbicara dengannya.
Dia gemetar sementara menuliskan Pesan ini, bukan karena takut, tetapi karena KuasaNya dan KasihNya Yang Murni kepada seluruh umat manusia. Allah menjelaskan kepadanya mengapa Dia menciptakan dunia ini. Hal itu agar Dia memiliki sebuah keluarga.
Maria adalah seorang pemeluk Katolik Roma, namun berkata bahwa hingga saat dia menerima Pesan-pesan itu, dia adalah seorang umat yang suam-suam saja. Dia percaya akan Allah, namun dia tidak begitu tekun dalam arti yang sesungguhnya. Namun pada bulan-bulan menjelang datangnya Pesan pertama, dia mengalami sebuah pembaharuan spirituil dan menyaksikan penampakan-penampakan pribadi atas Perawan Maria, meskipun dia tetap menyimpan pengalaman ini bagi dirinya sendiri.
Sebagai akibat dari penampakan-penampakan itu, dia mulai lebih banyak berdoa dan mendaraskan doa Rosario. Ktika sedang mendaraskan doa Rosario di hadapan patung Bunda Maria, pada 8 Nopember 2010, Bunda Maria memberinya sebuah pesan yang kemudian ditulisnya tetapi dia tidak tahu apa maknanya.
Maria telah diberitahu bahwa Kedatangan Kristus Yang Kedua sudah dekat dan dia adalah merupakan utusan terakhir, nabi terakhir. Dia diberitahu bahwa dia adalah Utusan ke tujuh, malaikat ke tujuh, yang akan mewartakan kepada dunia isi dari Meterai-meterai yang ada didalam Kitab Wahyu, sementara ia dibuka oleh Anak Domba Allah, Yesus Kristus.
Pesan-pesan yang diberikan kepadanya, meliputi Kitab Kebenaran yang telah dinubuatkan didalam Kitab Daniel bagi saat-saat zaman akhir.
Semua itu diberikan kepada dunia untuk menolong menyebarkan pertobatan, sehingga semua anak-anak Allah bisa diselamatkan dari antikris yang akan segera muncul di dunia.
Allah, katanya, ingin menyelamatkan setiap orang, termasuk para pendosa yang keras kepala. Semua orang yang diselamatkan akan memasuki sebuah Firdaus Yang Baru diatas bumi, dimana kita akan memiliki sebuah pikiran, tubuh dan jiwa. Mereka akan hidup didalam kemegahan, kasih, damai, keharmonisan, dan tidak menginginkan apa-apa lagi. Inilah warisan yang dijanjikan Allah kepada semua anak-anakNya.
Ia jauh melebihi segala sesuatu yang bisa kita bayangkan, katanya, namun hanya mereka yang berjalan menuju Allah dan memohon pengampunan yang bisa memasukinya.
Mereka akan memiliki kehidupan kekal.
Jika mereka menolak Allah, mereka akan dilemparkan kedalam api neraka bersama antikris, nabi palsu dan semua pengikut setan.
Dan kita tidak memiliki banyak waktu lagi.