Posts

Showing posts from February, 2009

Medjugorje

Pesan Bunda Maria di Medjugorje 25 Februari 2009: Anak-anak yang terkasih ! Di saat penyangkalan diri, doa dan tobat ini, aku memintamu lagi : pergilah dan akukanlah dosa-dosamu, agar rahmat bisa membuka hatimu dan mengijinkannya untuk merubahmu. Bertobatlah anak-anak kecil, bukalah dirimu bagi Tuhan dan bagi rancanganNya bagi dirimu masing-masing. Terima kasih karena kamu telah menjawab panggilanku.

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XIX)

XIX 19 Agustus 1894. Ini mungkin yang terakhir kalinya bagiku untuk menulis agar aku bisa berbicara denganmu, adik kecilku yang terkasih. Tuhan didalam kebaikanNya telah memberikan apa yang kimunta. Kemarilah dan kita akan menderita bersama-sama. . . Kemudian Yesus akan membawa salah satu dari kita, dan yang lainnya akan tetap berada di pengasingan sedikit lebih lama lagi. Sekarang, dengarkanlah baik-baik apa yang akan kukatakan ini: "Allah tidak akan pernah memisahkan kita, dan jika aku mati sebelum kamu, janganlah mengira bahwa aku berada jauh darimu – tidak, kita akan lebih erat lagi bersatu. Kamu tak boleh bersedih akan nubuatan masa kanak-kanakku. Aku tidak sakit, aku memiliki aturan yang ketat, namun Tuhan bisa mematahkan besi seperti tanah liat. Bapa kita yang terkasih membuat kehadiranNya bisa kita rasakan dengan cara yang amat menyentuh hatiku, Setelah kematian yang berlangsung selama lima tahun, maka betapa senangnya melihat dia dalam keadaan seperti apa yang diinginkana...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XVIII)

XVIII July 7, 1894 Adik kecilku yang terkasih. Aku tidak tahu apakah kamu masih memiliki pola pikir yang sama seperti saat terakhir kamu menulis kepadaku,aku menganggap bahwa kamu masih tetap seperti itu dan aku menjawab dengan kutipan dari Kidung yang menjelaskan dengan tentang keadaan dari suatu jiwa yang mengalami kekeringan jiwa yang amat besar, yang tidak bisa menemukan kebahagiaan atau penghiburan dalam segala hal: "Ke kebun kenari aku turun melihat kuntum-kuntum di lembah, melihat apakah pohon anggur berkuncup dan pohon-pohon delima berbunga. Tak sadar diri aku, kerinduanku menempatkan aku diatas kereta orang bangsawan’ (Kid.6:11) . Itulah gambaran dari jiwa-jiwa kira. Sering kita turun di lembah yang subur di mana hati kita berusaha menemukan makanannya, dan lahan yang luas dari Kitab Suci, yang sering dibuka untuk memberikan harta kekayaan bagi kita, namun kini sepertinya hal itu gersang dan berisi air limbah. Bahkan kita tidak tahu di mana kita berdiri. Di tempat yang b...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XVII)

XVII 20 Oktober 1893 Adikku yang terkasih. Didalam Kidung, aku menemukan kutipan ini yang kurasa cocok bagimu: “Apa yang kau saksikan pada diri kekasihmu hanyalah berupa para pemain musik didalam barisan bersenjata” ( Kid.7:1 ). Melalui penderitaan, sesungguhnya hidupmu menjadi sebuah medan perang dan disana haruslah terdapat sekelompok pemain musik agar kamu bisa menjadi harpa kecil bagi Yesus. Tetapi tak ada konser yang lengkap tanpa nyanyian, dan jika Yesus yang memainkan alat musiknya, bukankah Cèline yang harus menyanyikan lagunya ? Jika musik itu terlalu sederhana, dia akan menyanyikan ‘lagu pengasingan’. Jika musik itu riang gembira dia akan menghiasi suasana di Rumah Surgawinya .... Apapun yang terjadi, semua peristiwa duniawi ini, apakah hal itu membahagiakan ataupun menyedihkan, hanyalah seperti suara-suara yang terdengar di kejauhan, tak bisa menciptakan sebuah getaran dari harpa Yesus. Hanya Dia saja yang berhak menyentuh tali harpa itu dengan lembu...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XVI)

XVI Cèlineku yang terkasih. Kamu mengatakan bahwa surat-suratku membawa manfaat bagimu. Tentu saja aku berbahagia. Tetapi aku meyakinkan kamu bahwa aku tidaklah salah didalam memahami kutipan ini: “Jika bukan Tuhan yang membangun rumah, maka sia-sialah orang yang berusaha menegakkannya” (Mzm.26:1). Kepandaian berbicara yang terbesar sekalipun tak bisa menghasilkan sebuah tindakan kasih tanpa adanya rahmat yang menyentuh hati. Renungkanlah akan buah peach yang indah dengan aroma mawar yang lembut, dengan rasanya yang amat manis sehingga tak ada kepandaian manusia yang bisa membuat rasa manis seperti itu. Katakanlah kepadaku Cèline, apakah buah itu ada demi kepentingan buah peach itu sendiri, sehingga Tuhan menciptakan warna warni yang begitu indah dipandang, laksana beludru yang amat lembut jika disentuh ? Apakah hanya baginya sendiri hingga Tuhan menciptakannya dalam keadaan yang amat manis ? Tidak, semua itu adalah bagi kita. Satu-satunya yang menjadi milik dirinya sendiri dan berpera...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XV)

XV 2 Agustus 1893 Cèlineku yang terkasih. Tulisanmu telah membahagiakan aku. Kamu sedang meretas jalanmu di jalan kerajaan. Mempelai yang ada didalam Kidung tak bisa menemukan Kekasihnya pada saat istirahat, dan dia pergi keluar untuk mencariNya di kota. Tetapi sia-sia.... sebab hanya jika tanpa ada dinding-dinding itu maka dia bisa menemukanNya. Bukan didalam rasa nyamannya saat istirahat maka Yesus membuat kita menemukan KehadiranNya yang indah. Dia menyembunyikan DiriNya dan menutupi DiriNya di kegelapan. Benar, ini bukanlah jalanNya bersama orang banyak, karena kita bisa membaca bahwa semua orang akan tersapu bersih pada saat Dia berkata kepada mereka. Terhadap jiwa-jiwa yang lemah Dia semangati dengan tutur kataNya yang Ilahi dengan tujuan untuk menguatkan mereka disaat godaan dan cobaan, namun para sahabatNya yang setia hanya ada sedikit saja pada hari itu, ketika ‘Dia hanya berdiam diri’ ( Mat.26:23 ), dihadapan hakim yang mengadiliNya. Namun terdengar ma...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XIV)

XIV 25 April 1893 Cèline kecilku. Aku musti datang dan membuka keinginan-keinginan dari Yesus terhadap jiwamu. Ingatlah bahwa Dia tidak berkata: “Aku adalah kembang-kembang di taman, sebagai Mawar yang dirawat dengan baik”, tetapi Dia berkata: “Aku adalah seperti kembang bakung diantara duri-duri ( Kid.2:1 ). Ya, hendaknya kamu menjadi setetes embun yang tersembunyi didalam hati dari Kembang Bakung yang indah dari lembah ini. Tetesan embun.... adakah yang lebih sederhana lagi ?, adakah yang lebih murni lagi ? Ia bukanlah keturunan dari awan-awan. Ia lahir dibawah langit berbintang dan ia hanya hidup semalam saja. Ketika matahari memancarkan sinarnya yang kemilau, maka mutiara-mutiara kecil yang menghiasi setiap tangkai rerumputan itu segera saja berubah menjadi uap air yang ringan.... Itulah gambaran dari Cèline kecilku ! Dia laksana setetes embun, sebuah anak keturunan dari Surga, Rumahnya yang sejati. Melalui malam hari dari kehidupan ini dia harus menyembun...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XIII)

XIII Adikku yang terkasih. Perhatian kita terhadap satu sama lain dari masa kanak-kanak kita telah berubah menjadi persekutuan yang erat didalam pikiran dan hati kita. Yesus telah menarik kita menuju kepadaNya, bukankah kamu telah menjadi milikNya ? Dia telah menaruh dunia ini dibawah kaki kita. Seperti Zacheus, kita telah memanjat pohon agar kita bisa melihat Dia. Pohon misterius ini telah meninggikan kita diatas segala hal, dari mana kita bisa berkata: “Semuanya adalah milikku, semuanya adalah bagiku. Bumi dan langit adalah milikku, Tuhan sendiri adalah milikku dan Bunda Allah adalah bagiku” ( St.Yohanes dari Salib ). Berbicara tentang Bunda Terberkati, aku harus mengatakan kepadamu tentang salah satu dari caraku yang sederhana. Kadang-kadang aku mendapati diriku berkata kepadanya: “Ibu yang terkasih, menurutku, aku merasa lebih berbahagia dari pada engkau. Aku memiliki engkau sebagai Ibuku dan engkau tak memiliki Perawan Terberkati yang mau mengasihimu.... Memang benar ...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XII)

XII 15 Agustus 1892 Adik kecilku yang terkasih. Untuk menulis kepadamu hari ini, aku harus mencuri waktu sedikit dari Tuhan. Dia pasti akan mau mengampuni karena dari Dialah kita bisa saling berbicara tentang Dia. Rasa kesepian yang besar serta berbagai pandangan yang mempesona yang terpapar dihadapanmu hendaknya bisa mengangkat jiwamu. Tetapi aku tidak melihat semua itu dan aku sudah merasa puas jika bisa berkata bersama St.Yohanes dari Salib didalam Kidung Spirituilnya: ‘Didalam Kristus aku memiliki gunung-gunung, lembah-lembah yang hening dan dan berhutan lebat’. Baru-baru ini aku telah merenungkan apa yang bisa kulakukan demi keselamatan jiwa-jiwa dan kutipan singkat dari Kitab Injil ini telah memberiku terang. Dengan menunjuk kepada ladang jagung yang masak, Yesus berkata kepada para muridNya: “Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning dan matang untuk dituai” (Yoh.4:35), dan juga “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit, karena itu mintalah kepa...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XI)

XI 26 April 1891 Adik kecilku yang terkasih. Tiga tahun yang lalu hati kita masih belum terkoyak dan hidup ini hanya berupa senyuman kebahagiaan. Kemudian Yesus memperhatikan kita dari atas sana, dan segalanya menjadi samudera air mata.... tetapi hal itu sekaligus menjadi laksana samudera rahmat dan kasih. Tuhan telah mengambil dari kita dia yang kita kasihi. Bukankah kita bisa berkata dengan sesungguhnya: “Bapa Kami yang ada di Surga” ?. Betapa menghiburnya kalimat yang ilahi itu dan betapa luasnya horison-horison yang terbetang dihadapan kita. Cèline-ku yang terkasih. Kamu yang sering mengajukan berbagai pertanyaan kepadaku ketika kita masih kecil, tetapi aku heran mengapa kamu tidak bertanya: “Mengapa Tuhan tidak menjadikan aku sebagai malaikat ?”. Baiklah aku akan berkata kepadamu: “Tuhan ingin memiliki KeluargaNya di dunia ini seperti yang dimilikiNya di Surga. Dia menginginkan hal itu dari para para martir serta para rasulNya. Dan jika Dia tidak menjadik...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (X)

X 14 Oktober 1890 Adikku yang terkasih. Aku tahu dengan baik semua penderitaanmu. Aku tahu kesedihanmu dan aku ikut merasakannya. Oh seandainya aku bisa membagikan rasa damai yang diberikan Yesus kepada jiwaku ditengah air mata yang amat pedih ini. Terhiburlah kamu, karena semua itu akan segera berlalu. Hidup kita kemarin telah habis, kematianpun akan segera datang dan pergi. Dan kemudian kita akan menikmati kebahagiaan dalam kehidupan, kehidupan yang sejati, selama berabad-abad yang akan datang yang tak terhitung banyaknya, bahkan lebih lama lagi. Sementara itu marilah kita menjadikan hati kita sebagai taman kebahagiaan dimana Juru Selamat kita yang manis bisa datang dan beristirahat disitu. Marilah kita hanya menanaminya dengan kembang bakung saja dan bernyanyi bersama St.Yohanes dari Salib: Disana aku dalam keadaan terlena Kepalaku bersandar kepada Dia yang kukasihi Diriku hanyut dan segalanya lenyap Aku membuang semua perhatianku yang lain D...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (IX)

IX 23 September 1890 Oh Cèline, bagaimana aku akan menceritakan kepadamu semua apa yang terjadi dalam diriku ? Aku telah menerima luka yang besar ! Namun aku merasa bahwa hal itu dilakukan oleh tangan Tuhan yang penuh kasih, oleh Tangan yang cemburu secara ilahiah. Semuanya telah siap bagi pertunanganku (Soeur Thérèse menerima kerudung biara pada 24 September 1890), tetapi tidakkah kamu berpikir bahwa masih ada sesuatu yang perlu bagi hari pesta pertunangan itu ? Memang benar bahwa Yesus telah memperkaya aku dengan berbagai batu permata, tetapi tidaklah diragukan lagi bahwa ada sebuah kecantikan yang tak terkira yang belum ada padaku selama ini: Intan yang tak ternilai harganya ini Dia berikan kepadaku hari ini .... Papa tidak ada disini besok ! Cèline, aku mengakui bahwa aku telah menangis sedih sekali.... aku terus menangis hingga aku hampir-hampir tak mampu memegang penaku. Kamu tahu betapa besar aku ingin melihat papa yang terkasih sekali lagi. Namun kini aku merasa bahwa karena Ke...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (VIII)

VIII 18 Juli 1890 Adik kecilku yang terkasih. Aku mengirimkan kepadamu kutipan dari Yesaya yang akan bisa menghibur hatimu. Dahulu jiwa dari nabi itu dipenuhi oleh ingatan akan keindahan tersembunyi yang ada didalam Wajah Ilahi, seperti yang dialami oleh jiwa kita saat ini. Berabad-abad telah berlalu sejak saat itu. Aku jadi bertanya-tanya: apa artinya Waktu ? Waktu hanyalah sebuah khayalan, sebuah mimpi. Tuhan telah melihat kita dalam kemuliaan dan berbahagia didalam kebahagiaan kita yang kekal. Betapa banyaknya manfaat yang dapat kuambil dari perenungan ini. Kini aku mengerti mengapa Dia mengijinkan kita untuk menderita. Karena Kekasih kita telah ‘mengirik pengirikan sendiri, alat pemeras anggur dari mana Dia memberi kita minum, maka janganlah kita menolak untuk dikenakan dengan pakaian yang bersimbah darah, atau meluputkan bagi Yesus air yang baru yang bisa memuaskan dahagaNya. Ketika ‘Dia memandang kesekitarNya”, maka Dia kini tak akan bisa berkata bahwa ...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (VII)

VII 22 Oktober 1889 Cèline-ku yang terkasih. Aku mengirimkan kepadamu sebuah gambar Wajah Kudus. Perenungan atas Wajah Ilahi itu bagiku, menjadi hal yang istimewa bagi adikku, adik dari jiwaku yang sesungguhnya. Semoga dia bisa menjadi Veronica yang baru dan menghapus bersih semua Darah dan Air Mata Yesus, satu-satunya Kekasihnya. Semoga dia bisa memberikan jiwa-jiwa kepada Yesus. Semoga dia bisa menembus jalan melewati ‘para serdadu’, yaitu dunia ini, untuk mendekat disamping Yesus .... Berbahagialah dia ketika dia melihat di Surga adanya makna dari tugas yang misterius dengan apa dia memuaskan dahaganya atas Mempelai Surgawinya. Ketika dia nanti melihat BibirNya, yang sebelumnya pecah-pecah karena kehausan yang sangat, yang berbicara kepadanya dengan sebuah kata yang bersifat abadi: kasih ! Maka rasa syukurnya akan mengalir dan tak pernah berhenti.... Selamat tinggal ‘Veronica kecil’ yang terkasih, besok, tidak ragu lagi, Kekasihmu akan meminta kurban yang baru darimu, sebuah obat pe...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (VI)

VI 14 Juli 1889 Adikku yang terkasih. Aku selalu ada bersamamu didalam roh. Ya, memanag berat hidup di dunia ini, namun esok, dalam waktu yang sebentar saja, kita akan bisa beristirahat. Oh Tuhanku, apa yang akan kami saksikan nanti ? Bagaimanakah kehidupan yang tak memiliki akhir itu ? Tuhan akan menjadi Jiwa dari jiwa kita. Oh misteri yang tak terpecahkan. ‘Mata tidak melihat dan telinga tidak mendengar, dan apa yang dipersiapkan Tuhan bagi orang yang mengasihiNya tak bisa memasuki hati orang-orang itu’ ( Luk.5:22 ). Dan semua ini akan segera terjadi, amat segera, jika kita sungguh mengasihi Yesus. Bagiku Tuhan tidak memerlukan waktu hingga bertahun-tahun untuk menyempurnakan karya kasihNya dalam suatu jiwa. Sebuah berkas cahaya dari dalam HatiNya dalam sesaat sudah bisa membuat bungaNya berkembang dan tak pernah layu lagi .... Cèline, selama saat-saat yang cepat berlalu ini yang masih tersisa bagi kita, marilah kita menyelamatkan banyak jiwa-jiwa. Aku merasa bahwa ...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (V)

V 12 Maret 1899 .... aku harus melupakan dunia ini. Disini segala sesuatu mencemaskan aku, aku hanya menemukan satu kebahagiaan, yaitu penderitaan, dan kebahagiaan ini lebih dari pada kebahagiaan lainnya. Hidup ini cepat berlalu dan keabadian semakin dekat saja. Segera kita akan menjalani kehidupan Tuhan. Setelah kita dipenuhi didalam sumber dari segala kepahitan, maka rasa dahaga kita akan dipuaskan didalam Pancuran dari segala rasa manis. “Gambaran dunia ini cepat berlalu” ( Yoh.14:2 ). Segera kita akan melihat langit yang baru, matahari yang lebih berkilau akan menyala dengan lautan kristal yang berkilauan serta horison yang tak terhingga banyaknya. Kita tidak lagi menjadi tawanan di tanah yang asing, semuanya akan berlalu dan bersama Mempelai Surgawi kita akan berlayar diatas lautan luas tanpa batas. Kini ‘harpa kita bergantung diatas pohon yang tumbuh di tepi sungai-sungai Babilon’ ( Luk.12:34 ), namun pada hari pembebasan kita nanti sukacita yang besar ak...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (IV)

IV 28 Februari 1889 Adik kecilku yang terkasih. Yesus adalah merupakan ‘Mempelai Darah’ ( Mat.19:14 ). Dia menginginkan bagi DiriNya semua darah dari jantung kita. Kamu memang benar, bahwa membutuhkan ongkos yang besar dari kita untuk memberiNya apa yang Dia minta. Tetapi betapa hal itu amat membahagiakan ! Sungguh menyenangkan untuk menanggung salib-salib kita dan merasakan kelemahan kita dalam menjalankan hal itu. Cèline, jauh dari mengeluh kepada Tuhan atas salib ini, yang Dia kirimkan kepada kita ini, aku tak mampu menahan Kasih Yang Tak Terhingga yang telah berhasil menuntunNya memperlakukan kita seperti ini. Ayah kita yang terkasih juga dikasihi oleh Tuhan hingga dia menerima banyak penderitaan juga. Aku tahu bahwa dengan direndahkan seperti itu para kudus diciptakan dan aku juga tahu bahwa cobaan kita adalah laksana tambang emas bagi kita. Aku ini, yang hanya sebutir pasir saja, ingin mulai bekerja, meskipun aku tak memiliki keberanian ataupun kekuatan. Kini kei...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (III)

III Januari 1889 Cèline kecilku yang terkasih, Yesus menawarkan salib kepadamu, sebuah salib yang amat berat dan kamu merasa takut kalau-kalau kamu tak mampu memanggulnya tanpa menyerah. Mengapa ? Kekasih kita saja sampai terjatuh tiga kali di jalan menuju Kalvari, dan mengapa kita tidak meniru Mempelai kita itu ? Betapa ini merupakan karunia dari Yesus dan betapa besar Dia mengasihi kita hingga Dia berkenan memberi kita dengan kesedihan yang besar ini ? Keabadian itu sendiri tidaklah terlalu lama bagi kita untuk bisa layak memberkati Dia atas segala karuniaNya. Dia melimpahkan karuniaNya kepada kita seperti terhadap para kudus yang besar. Apakah rencana kasihNya bagi jiwa-jiwa kita ? Itu adalah rahasia yang akan dinyatakan kepada kita di Rumah Surgawi kita nanti, pada hari ketika ‘Tuhan akan menghapus semua air mata kita’ (St.Augustine). Kini kita tak memiliki apa-apa untuk diharapkan di dunia ini, ‘malam-malam yang dingin segera berlalu’, agar kita boleh menderita sendirian. Perjalan...

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (II)

II 20 Oktober 1888 Adikku yang terkasih, jangan biarkan kelemahanmu membuatmu tidak bahagia. Ketika di pagi hari kita merasa takut tak memiliki kekuatan untuk menjalankan keutamaan, itu adalah rahmat, itulah saatnya untuk ‘meletakkan kapak di akar pohon’ ( Hal ini berkaitan dengan penyakit yang diderita oleh Marie. Setelah membaca tulisan ini, yang merupakan permintaan yang besar untuk boleh sering-sering menerima Komuni Kudus, maka Paus Pius X menyatakan hal itu sebagai ‘paling pantas’. Saat itu Thérèse berusia 15 tahun ketika dia menulis itu ), dengan cara kita bergantung sepenuhnya kepada Yesus saja. Jika kita gagal, sebuah tindakan kasih akan bisa meluruskan segalanya, dan nanti Yesus akan tersenyum. Dia menolong kita seperti Dia tidak berbuat apa-apa. Dan air mataNya yang disebabkan oleh para pendosa terhapus bersih oleh kasih kita yang lemah ini. Kasih bisa berbuat segalanya. Tugas yang paling tidak mungkin akan terasa mudah dan manis oleh kasih. Kamu tahu bahwa Tuhan...

Surat-surat Soeur Thérèse

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (I). I JMJT 8 Mei 1888 Cèline yang terkasih, ada saat-saat ketika aku bertanya, apakah aku ini benar-benar berada didalam Karmel ?. Kadang-kadang aku tak bisa mempercayai hal itu. Apakah yang telah kulakukan bagi Tuhan hingga Dia melimpahkan banyak sekali rahmat kepadaku ? Sebulan telah berlalu sejak kita berpisah. Tetapi mengapa kukatakan ‘berpisah’ ? Meskipun terbentang samudera luas diantara kita, tetapi jiwa kita tetap menyatu. Namun aku juga sadar bahwa dengan tidak memiliki kehadiran diriku disampingmu adalah merupakan penderitaan tersendiri dan jika aku mendengarkan suara hatiku aku akan meminta Yesus agar mengijinkan aku menanggung kesedihan juga untuk menggantikan dirimu. Tetapi aku tidak dikabulkan olehNya, seperti kamu tahu. Aku takut menjadi egois jika mengharapkan hal yang baik bagi diriku, yaitu penderitaan. Kamu memang benar. Hidup ini sering terasa berat dan pahit. Sungguh menyakitkan untuk memulai sebuah hari yang jelek, terut...