VII
22 Oktober 1889
Cèline-ku yang terkasih. Aku mengirimkan kepadamu sebuah gambar Wajah Kudus. Perenungan atas Wajah Ilahi itu bagiku, menjadi hal yang istimewa bagi adikku, adik dari jiwaku yang sesungguhnya. Semoga dia bisa menjadi Veronica yang baru dan menghapus bersih semua Darah dan Air Mata Yesus, satu-satunya Kekasihnya. Semoga dia bisa memberikan jiwa-jiwa kepada Yesus. Semoga dia bisa menembus jalan melewati ‘para serdadu’, yaitu dunia ini, untuk mendekat disamping Yesus .... Berbahagialah dia ketika dia melihat di Surga adanya makna dari tugas yang misterius dengan apa dia memuaskan dahaganya atas Mempelai Surgawinya. Ketika dia nanti melihat BibirNya, yang sebelumnya pecah-pecah karena kehausan yang sangat, yang berbicara kepadanya dengan sebuah kata yang bersifat abadi: kasih ! Maka rasa syukurnya akan mengalir dan tak pernah berhenti....
Selamat tinggal ‘Veronica kecil’ yang terkasih, besok, tidak ragu lagi, Kekasihmu akan meminta kurban yang baru darimu, sebuah obat penyembuh yang baru bagi rasa hausNya.... dan kini marilah kita maju terus dan mati bersamaNya. (Bersambung)
Selamat tinggal ‘Veronica kecil’ yang terkasih, besok, tidak ragu lagi, Kekasihmu akan meminta kurban yang baru darimu, sebuah obat penyembuh yang baru bagi rasa hausNya.... dan kini marilah kita maju terus dan mati bersamaNya. (Bersambung)