Tuesday, February 24, 2009

Surat Soeur Thérèse kepada adiknya, Cèline (XV)



XV


2 Agustus 1893

Cèlineku yang terkasih. Tulisanmu telah membahagiakan aku. Kamu sedang meretas jalanmu di jalan kerajaan. Mempelai yang ada didalam Kidung tak bisa menemukan Kekasihnya pada saat istirahat, dan dia pergi keluar untuk mencariNya di kota. Tetapi sia-sia.... sebab hanya jika tanpa ada dinding-dinding itu maka dia bisa menemukanNya. Bukan didalam rasa nyamannya saat istirahat maka Yesus membuat kita menemukan KehadiranNya yang indah. Dia menyembunyikan DiriNya dan menutupi DiriNya di kegelapan. Benar, ini bukanlah jalanNya bersama orang banyak, karena kita bisa membaca bahwa semua orang akan tersapu bersih pada saat Dia berkata kepada mereka.


Terhadap jiwa-jiwa yang lemah Dia semangati dengan tutur kataNya yang Ilahi dengan tujuan untuk menguatkan mereka disaat godaan dan cobaan, namun para sahabatNya yang setia hanya ada sedikit saja pada hari itu, ketika ‘Dia hanya berdiam diri’ (Mat.26:23), dihadapan hakim yang mengadiliNya. Namun terdengar manis sekali di hatiku suara melodi dari keheningan Guru Ilahi itu !


Dia akan membuat kita mau bersedekah kepadaNya, seperti kepada orang miskin, dimana Dia menaruh DiriNya dibawah kemurahan hati kita. Dia tak akan mau menerima sesuatu yang tidak dengan sengaja diberikan kepadaNya secara sukarela dan berbagai hal kecil yang amat berharga di MataNya yang Ilahi. Dia mengulurkan tanganNya untuk menerima cinta yang kecil agar pada hari Penghakiman besar itu Dia bisa berbicara kepada kita dengan kalimat yang amat manis itu: “Datanglah kamu yang diberkati oleh BapaKu, karena ketika Aku haus kamu memberi Aku minum, ketika Aku menjadi orang asing kamu mempersilakan Aku masuk, ketika Aku sakit kamu mengunjungi Aku, ketika Aku berada dalam penjara kamu datang kepadaKu” (Mat.25:34-36).


Cèline yang terkasih. Marilah kita berbahagia ditengah keadaan kita saat ini. Marilah kita memberi dan memberi dan memberi dengan berlimpah tanpa melupakan bahwa Kekasih kita adalah merupakan harta Gereja yang tersembunyi, dimana hanya sedikit sekali jiwa yang mengetahui bagaimana menemukannya. Untuk menemukan apa yang tersembunyi, maka kita harus menyembunyikan diri kita di tempat persembunyian. Biarlah hidup kita menjadi sesuatu yang tersembunyi. Pengarang kitab Imitation berkata:


Jika kamu ingin tahu dan ingin belajar sesuatu yang baik, berusahalah untuk tidak diketahui orang lain dan tidak dihargai sama sekali (Imit.Bk.I,ch.ii.3). Setelah menolak segala sesuatu, maka seseorang haruslah menolak dirinya sendiri (Imit.Bk.II,ch.xi.4). Biarlah orang ini berbahagia disitu dan orang lain disana, tetapi kamu, berbahagialah kamu bukan disini atau disana, tetapi didalam penyangkalan diri. (Imit.Bk.III,ch.xlix.7). (Bersambung)