Wednesday, July 15, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 100)



BAB 100

Kemenangan Diri

KRISTUS berkata :

AnakKu, kamu tak akan bisa menjumpai pertempuran yang lebih besar dari pada petempuran melawan perasaan-perasaan dan keinginan-keinginan tak bernalar dalam dirimu. Inilah penderitaanmu. Itu adalah musuhmu yang paling berbahaya dan keras kepala. Ke-aku-an yang buta dan rendah dalam dirimu ini begitu dekat denganmu sehingga hampir-hampir kamu tak bisa melihatnya. Ia berusaha membuatmu berpikir dan merasa menurut aturannya sendiri dan bukan aturanKu. Perlakukanlah ke-aku-an yang rendah ini sebagai musuhmu. Tindakan penyangkalan diri akan menolongmu maju dalam penguasaan diri. Aku akan menguatkan usahamu melalui berkatKu.

2. Pertempuran untuk memperoleh penguasaan diri adalah lebih berat dibandingkan dengan pekerjaan fisik maupun mental. Ke-aku-anmu yang rendah lebih menentukan dalam mengejar apa yang ia inginkan dari pada kehendakmu, dalam mencari Aku. Ke-aku-an dimulai oleh sebuah keinginan yang ringan dan secara perlahan-lahan berkembang menjadi suatu kebiasaan yang kuat. Kamu harus memerangi apa yang jelek pada saat pertama kali hal itu menampakkan diri dalam hidupmu. Jika kamu tak mampu mengatasi kejahatan itu, ketika ia masih kecil dan lemah, bagaimana mungkin kamu bisa mengalahkannya ketika ia telah menjadi sebuah kebiasaan yang kuat ?

3. Kedamaian jiwa yang sejati tidak ditemukan dalam perbuatan menyerah kalah, tetapi didalam penguasaan atas keinginan-keinginan dan selera-seleramu. Penguasaan berarti menggunakan segala sesuatu sesuai dengan hukum penalaranKu dan pewahyuanKu. Penguasaan diri memerlukan tujuan hidup yang jelas, bahkan perlu kekerasan terhadap diri sendiri untuk melawan apa yang salah. Lakukanlah hal ini maka kamu akan bisa membuktikan kesetiaanmu yang sejati kepadaKu.


RENUNGAN :

Hidupku sehari-hari adalah sebuah perjuangan, dengan kekuatan-kekuatan yang menentangku berasal dari dalam maupun luar diriku. Musuhku yang paling berbahaya dalam pertempuran ini, adalah musuh-musuh dalam pintu, yaitu keinginan-keinginan yang buta dan tak bernalar yang ada dalam diriku. Musuh ini tak pernah benar-benar mati, dan tak pernah benar-benar terpuaskan. 'Aku' yang sejati terlihat dalam apa yang dipilih oleh keinginanku : hukum kecerdikan dan iman ataukah hukum kesombongan dan perasaan-perasaan yang buta. Doa, Sakramen-sakramen dan penyangkalan diri adalah merupakan senjata yang bisa mengalahkan musuh itu. Pertempuran akan menjadi lebih dahsyat jika aku membiarkan kebiasaan burukku menjadi kuat. Dengan menyandarkan diri kepada rahmat Allah serta mengikuti pengarahan dari GerejaNya, aku akan dapat mengalahkan dosa dan maju dalam kebajikan diriku.


DOA :

Raja dan Penyelamatku, Engkau telah mengalahkan godaan serta dosa untuk memberiku contoh baik serta memberiku berkat untuk mengikuti contohMu itu. Buatlah aku menjadi pengikutMu yang setia dalam pertempuran melawan kesombongan dan egoku ini. Aku berharap akan bantuanMu, dan aku akan mulai hari ini untuk melaksanakan penyangkalan diri. Aku akan terus menjalankan kehidupan yang cerdik, kehidupan yang percaya kepada KehendakMu yang amat bijaksana itu. Biarlah aku mengalahkan musuh berbahaya dalam diriku ini melalui penyangkalan diriku. Amin.