Friday, July 31, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.2, Bab 4)


BAB 4


Kesempurnaan Sejati


Kristus :

AnakKu, jika Aku memberimu keinginan-keinginan rohani atau penghiburan batin, janganlah menganggap bahwa dirimu telah menjadi lebih suci dari pada sebelumnya. Kemajuan rohani tidak hanya terdiri dari karunia seperti ini saja. Dan hal itu bukan merupakan bukti dari suatu kebajikan yang lebih tinggi.

2. Kemajuan rohani yang sejati dan semua kebajikan lainnya berisi penyerahan diri kepadaKu. Berusahalah mengetahui lebih baik apa yang Kupikirkan atas kehidupanmu sehari-hari. Berusahalah untuk mengerti lebih jelas lagi apa yang Kuinginkan darimu. Jangan mengira bahwa dirimu cukup mengetahui atau dirimu telah melakukan tugasmu dengan baik. Selama Aku masih layak menerima yang lebih baik lagi darimu, maka kamu belum bisa merasa puas.

3. Usahamu hendaklah bertujuan untuk memperoleh lebih banyak lagi pengetahuan tentang pikiran-pikiranKu, keinginan-keinginanKu dan wawasanKu tentang kehidupan. Kamupun juga harus berusaha menuntun dan mengontrol kehidupanmu seperti yang Kuinginkan. Lakukanlah hal ini dengan sikap devosi yang penuh kepada KehendakKu. Dengan kedamaian jiwa yang seimbang, berterima kasihlah kepadaKu atas apapun yang Kuberikan kepadamu, apakah itu keberhasilan yang tampak maupun kegagalan, kemakmuran ataupun kemiskinan.

4. Murid-muridKu yang setia, mengikuti Aku dengan rendah hati dan kepatuhan tanpa rasa cinta diri. Kesabaran mereka telah menjauhkan mereka dari sikap patah semangat dan kemurahan hati mereka menguatkan mereka dari rasa takut. Mereka mengalami kemajuan dalam kesempurnaan dirinya setiap hari, mereka semakin menyenangkan Aku dalam cara berpikir, berbicara dan bertindak. Datanglah, ikutilah Aku disepanjang jalan kesempurnaan sejati.


Renungan :

Banyak orang tidak tahu akan arti sebenarnya dari kesempurnaan Kristiani. Mereka mengira hal itu hanya berupa tindakan rajin ke Gereja, mendaraskan beberapa doa tertentu dan menghindari segala dosa berat. Orang yang melaksanakan semua ini adalah suci, karena dia berada dalam keadaan rahmat, dan akibatnya Allah bersemayam dalam jiwanya. Namun, orang demikian mungkin menjadi amat tidak sempurna, menjadi ceroboh tentang kesalahan dan kekurangannya yang kecil. Orang lain lagi mengira bahwa kesempurnaan Kristiani berupa perwujudan spiritualitas yang luar biasa seperti penglihatan-penglihatan atau tindakan silih yang amat berat. Hal-hal ini bisa datang bukan dari Allah, tetapi dari pikiran yang sakit, atau dari rasa cinta-diri seseorang, atau dari setan sendiri. Kesempurnaan Kristiani dimulai dengan keadaan rahmat, namun dengan tujuan yang berkelanjutan. Orang yang mencari kesempurnaan seperti ini, haus untuk hidup lebih banyak bagi Allah dengan meniru contoh-contoh Kristus semasa di dunia dulu. Dia berusaha mengabdikan dirinya kepada Kehendak Bapa Surgawi seperti yang dilakukan Yesus dulu. Dia berusaha untuk berpikir, berbicara, dan bertindak lebih menyerupai Yesus setiap hari. Semakin besar keberhasilannya dalam meniru Kristus, semakin tinggi derajat kesempurnaan Kristiani dirinya.


Doa :

Yesusku, contoh dari seluruh kesempurnaan sejati, Engkau berkata bahwa aku harus sempurna karena Bapa SurgawiMu sempurna adanya. Engkau juga berkata bahwa dia yang mencari Engkau, adalah juga mencari Bapa. Karena itu, dengan menjadi serupa denganMu aku akan menjadi serupa dengan Bapa Surgawi. Sementara aku menjalani kehidupanku, buatlah agar aku semakin sadar akan contoh-contohMu yang luhur. Tunjukkanlah padaku bagaimana aku bisa meniru Engkau dalam segala peristiwa hidupku. Untuk mempersiapkan diriku bagi rahmat ini, aku akan berusaha membaca, merenungkan dan berupaya bagaimana agar aku bisa lebih menyerupai Engkau. Berilah aku kekuatan untuk tetap setia kepadaMu jika rasa cinta diriku menuntut kepuasannya sendiri. Aku ingin memberiMu kesetiaan yang besar ini karena Engkau memang layak menerimanya. Engkau telah berbuat banyak bagiku. Tolonglah aku agar bisa berbuat banyak pula bagiMu. Amin.