Sunday, July 26, 2009

MAKANANKU SEHARI-HARI (Bk.1, Bab 111)



Bab 111


Kebijaksanaan dari Keheningan


KRISTUS berkata :

AnakKu, ada saat-saat dimana kamu harus berdiam diri dan menghindari percakapan dengan orang lain. Tak ada untungnya didalam percakapan yang tidak baik, percakapan yang terburu-buru, ataupun yang tidak senonoh. Apakah gunanya dengan membuang-buang waktu bagi pembicaraan yang tak ada artinya atau dengan menyombongkan diri ?

2. Sesungguhnya memang ada saat-saat dimana perbincangan yang ringan bisa mendatangkan penghiburan dan rekreasi yang perlu, namun pembicaraan yang tidak mendorong si pembicara atau si pendengar menjalani kehidupan yang lebih baik adalah sebuah pemborosan yang memalukan dari waktumu yang berharga, waktu yang tak akan pernah terulang lagi.

3. Berpikirlah sebelum kamu berbicara, maka kamu tak akan menyesali perkataanmu. Kata-kata yang sudaha diucapkan tak bisa ditarik kembali. Tidak selalu bisa untuk menghilangkan akibat buruk dari pembicaraan yang jelek.

4. Banyak orang-orang kudus berusaha hidup menyendiri sedapat mungkin, untuk bisa menikmati persatuan yang lebih erat denganKu. Salah satu dari mereka mengatakan :’Sesering aku berjalan diantara manusia, sesering itu pula aku tidak mendapat teman”. Bukankah hal ini benar bagimu jika kamu berbicara terlalu lama ? Lebih mudah untuk tetap diam dari pada menghentikan pembicaraanmu, jika kamu mau.

5. Didalam keheningan, Aku akan berbicara kepadamu tanpa ada gangguan. SabdaKu akan datang dalam bentuk ide-ide, keinginan-keinginan, niat hati, dan tekad, yang muncul didalam jiwamu. Kamu akan mendengar suaraKu tanpa ada gangguan. Cintailah keheningan dan berusahalah untuk memanfaatkan hal itu. Lalu kamu akan menjadi semakin dekat denganku, seperti halnya Aku dekat denganmu.


RENUNGAN :

Diam adalah sebuah kebijaksanaan jika hal itu dilakukan demi Allah. Didalam mengembangkan rasa cinta terhadap sikap diam dan keheningan, aku akan bisa belajar tentang kebijaksanaan lebih dalam, wawasan yang lebih luas atas kehidupan sehari-hari, dan sebuah penglihatan yang lebih jelas akan kedekatan Allah dan kasih Allah. Didalam pembicaraan aku akan lebih banyak mendengar dan lebih sedikit berbicara, aku akan belajar lebih banyak dan lebih sedikit melakukan kesalahan. Orang-orang akan lebih menghargai pendapatku karena aku selalu berpikir sebelum berbicara. Setiap kali aku membuka mulutku, aku akan melakukannya demi tujuan tertentu, yaitu tujuan yang baik. Kebijaksanaan Tuhan akan menggantikan kebodohanku dan perkataanku akan menolong mereka yang mendengarkan aku.


DOA :

Roh Kudus yang terkasih, Tuhanku, ajarilah aku untuk bisa berkata secara baik dan bijaksana. Biarlah aku menghindari pemebicaraan yang tak berguna. Tolonglah aku untuk lebih sering berbicara bagiMu. Berkatilah aku agar perkataanku tak pernah melukai orang yang berkehendak baik. Semoga perkataanku selalu membawa penghiburan bagi mereka yang berduka, membawa tuntunan bagi mereka yang kebingungan, membawa terang bagi mereka yang bersikap acuh, pengharapan bagi mereka yang putus asa, penghiburan bagi mereka yang kesulitan, dan menjadi nasihat yang baik bagi mereka yang membutuhkan. Ambillah lidahku dan jadikanlah ia sebagai milikMu. Ambillah segala isi pikiranku dan jadikanlah hal itu sebagai sarana kebaikanMu dan sebagai saluran bagi kebenaranMu. Aku ingin menjadi orang yang pendiam, yaitu orang yang lebih suka berbicara dengan Allah dari pada dengan manusia. Didalam pembicaraanku dengan sesamaku semoga aku selalu membawa Engkau semakin dekat dengan mereka dan mereka dekat kepadaMu. Amin.





Silakan kunjungi ini ...