VALENTINA
PAPAGNA – MAR 15, 2018
Seorang Professor
Terkenal Yang
Menyangkal Keberadaan Tuhan
(Pesan ini diberikan pada
15
Maret 2018, belum disebarkan saat itu)
Ketika
aku sedang berdoa pagi, aku berkata kepada Tuhan, 'Tuhan, aku mempersembahkan semua
permohonanku, dan khususnya hari ini, aku mempersembahkan jiwa dari Stephen
Hawkins kepada-Mu.” Aku tahu bahwa selama hidupnya Stephen Hawkins telah
menyangkal keberadaan Allah, tetapi dia juga mungkin telah melakukan sesuatu
yang baik dalam hidupnya, maka aku mempersembahkan jiwanya kepada Tuhan.
Aku
berkata, ‘Tuhan, tolong kasihanilah dia."
Keesokan
paginya, ketika aku sedang berdoa pagi, malaikat Tuhan menampakkan diri kepadaku.
Dia
berkata, “Aku diutus oleh Allah untuk datang kepadamu, untuk menjelaskan dan
menunjukkan kepadamu sesuatu yang berkenaan dengan doa-doa yang kau persembahkan
bagi Profesor Stephen. Dia dihakimi oleh Tuhan kita, dan aku harus memberi tahu
kamu bahwa dia berada di bagian paling bawah dalam kegelapan. Dia harus
menunggu di sana sampai Akhir Zaman untuk dihakimi pada saat Penghakiman
Terakhir nanti. ”
Kemudian
malaikat itu bertanya kepadaku, "Apakah kamu tahu apa artinya ini?"
Aku
hanya mendengarkan.
“Dengan
menulis bukunya dan mendistribusikannya ke seluruh dunia, dia telah mengatakan
kepada orang-orang bahwa Tuhan itu tidak ada. Dia telah mencemari seluruh dunia
dengan menyangkal keberadaan Tuhan, dan
ini adalah hal terburuk yang bisa dilakukan oleh seseorang,” kata malaikat
itu.
Aku
mengerti bahwa aku tidak usah berdoa untuknya, karena dia telah sangat
menyakiti Tuhan, hingga tidak ada doa yang dapat menyentuhnya. Dia harus
menunggu sampai akhir dunia, pada Penghakiman Universal, untuk dihakimi oleh
Tuhan. Dia sekarang tahu bahwa Tuhan itu ada.
Ketika
malaikat itu menjelaskan semua ini kepadaku, dalam sebuah penglihatan dia
menunjukkan kepadaku, di mana Stephen berada sekarang. Aku bisa melihat dia dalam
keadaan meringkuk dan berbaring dalam kegelapan total dan terbatas, pada ruang
yang sangat kecil, yang hanya cukup baginya untuk masuk dan berada disitu.
Dia
sekarang menyadari bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa itu ada, tetapi tidak ada yang
bisa dia lakukan untuk mengubah keadaanya saat ini.
Dengan
memandang kepadanya, aku merasa sangat kasihan sekali, tetapi tidak ada yang
bisa kulakukan baginya.
Malaikat
itu mengulangi, hingga beberapa kali, “Dia harus menunggu di sana sampai Akhir Zaman
untuk kemudian menjalani Penghakiman Akhir nanti.”