Tuesday, June 4, 2013

Gereja sedang diserang



Gereja sedang diserang
Paolo Reyes

Pada 13 Oktober 1884, setelah merayakan Misa Kudus di Kapel Vatikan, bersama dengan beberapa orang kardinal serta para anggota staf Vatikan, Paus Leo XIII berdiri kaku di kaki altar. Selama sekitar 10 menit Paus seolah mengalami sebuah trance, berdiri lurus tak bergerak, wajahnya pucat memutih. Segera setelah itu, dia berjalan menuju ruang kerjanya dan menyusun doa kepada St.Michael disertai perintah agar doa itu didaraskan setelah misa biasa diseluruh dunia. 

Ketika dia ditanya apa yang terjadi, Paus Leo XIII menjelaskan bahwa ketika dia akan meninggalkan kaki altar, dia mendengar dua suara yang berkata (yang satu terdengar lemah lembut dan yang lain terdengar kasar dan congkak) :

Suara yang congkak dari setan berkata kepada Tuhan dengan sombongnya :”Aku bisa menghancurkan GerejaMu”. Kemudian suara lembut dari Tuhan menjawab :”Kamu bisa? Lakukanlah”. Setan berkata lagi :”Tetapi untuk melakukan hal itu aku butuh kuasa yang lebih besar lagi”.

Tuhan bertanya :”Berapa lama? Berapa besar kuasa yang kau perlukan?”. Setan menjawab :”75 sampai 100 tahun, dan kuasa yang lebih besar atas mereka yang mau menyerahkan dirinya kepadaku”. Tuhan menjawab :”Milikilah waktu itu, dan juga kuasa itu. Dengan semua itu lakukanlah apa yang kau inginkan”.

Abad 20 telah menyaksikan penggenapan dari nubuatan ini – perang dunia, penyebar-luasan atheisme, penurunan iman dan moral. Yang lebih penting lagi, Gereja Katolik, dimana setan menyombongkan diri bisa menghancurkannya, dihajar habis-habisan hingga babak belur – terjadinya berbagai skandal yang melibatkan imam-imam, penurunan jumlah calon imam, perpecahan dan percekcokkan yang besar didalam hirarki, menurunnya jumlah umat yang mengikuti Misa Kudus, serta sekian panjang daftar permasalahan yang terus saja bertambah.  

Sinagoga setan

Serangan yang bengis terhadap Gereja ini dilakukan oleh kelompok freemason – sebuah kelompok rahasia, yang bagi banyak sekali anggotanya yang tidak mengerti, menganggap organisasi itu sebagai sebuah kelompok ‘persaudaraan’ saja. Namun yang tidak banyak diketahui oleh sebagian besar orang adalah bahwa freemason itu dikutuk oleh Gereja. Kenyataannya, keanggotaan didalam freemason berarti secara otomatis exkomunikasi bagi umat Katolik, sebuah kenyataan yang oleh Kardinal Ratzinger (Paus Emeritus Benedictus XVI), pada 26 Nopember 1983, dikatakan :

Umat beriman yang mengikuti asosiasi freemason adalah dalam keadaan dosa berat dan tidak boleh menerima Komuni Kudus. Akibatnya, baik exkomunikasi maupun hukuman lain yang dipertimbangkan, tidak ada yang dibatalkan.

Beberapa orang Paus telah mengutuk kegiatan masoneria selama berabad-abad ini. Paus Leo XIII menyebut masoneria sebagai ‘sinagoga setan’. Dalam suratnya kepada umat di Italia tanggal 8 Desember 1892, dia menulis :

Marilah kita menyadari bahwa Kristianitas dan masoneria secara esensiil tidaklah sejalan, sedemikian rupa hingga jika mengikuti yang satu berarti menolak yang lain. Karena itu marilah kita menyatakan bahwa masoneria adalah musuh Allah, Gereja dan Tanah leluhur kita. 

Sebuah agama setan yang tersamar

Masoneria tidak lain adalah penyembahan setan – yang dikemas secara indah sebagai sebuah gerakan humanis bagi para korbannya yang kurang waspada. 

Salah satu pemimpin masoneria yang terkenal adalah Albert Pike, pemimpin besar dari masoneria the Scottish Rite. Pada tahun 1871 beberapa saat sebelum pengesahan Paus Leo XIII, Pike menulis tentang sifat yang sesungguhnya dari ‘terang’ yang dicari-cari kaum mason didalam bukunya ‘“Morals and Dogma”, yang diwariskan secara turun temurun kepada anggota tingkat tinggi freemason : Lucifer – Pembawa Terang ! Nama yang aneh dan misterius yang diberikan kepada Roh Kegelapan ! Lucifer, Anak fajar ! Adakah dia yang memiliki Terang ...? Janganlah ragu !”.

Tujuan dari masoneria adalah memerintah dunia dan mengancurkan Kristianitas. Pike berkata :”Dunia akan segera datang kepada kita untuk meminta Penguasa dan Pausnya. Kita akan membangun keseimbangan Alam Semesta ini, dan menjadi para penguasa atas Para Tuan Dunia ini...”.

Binatang seperti seekor Anak Domba

Pesan Bunda Maria kepada Fr. Stefano Gobbi didalam buku ‘Bunda Maria berbicara kepada imam-imamnya yang terkasih’, yang telah memiliki imprimatur dan nihil obstat dari Gereja telah melahirkan Gerakan Imam dan umat awam Maria di seluruh dunia dan yang telah diikuti oleh ratusan kardinal, uskup, serta imam-imam, termasuk jutaan umat awam sebagai anggotanya.

Didalam sebuah pesan tanggal 13 Juni 1989 Bunda Maria berkata kepada Fr.Gobbi bahwa ‘binatang seperti seekor anak domba’ yang dinubuatkan didalam Kitab Wahyu itu tidak lain adalah masoneria yang telah merasuki Gereja Katolik :

... binatang hitam itu seperti seekor macan tutul yang menunjukkan masoneria; binatang dengan dua buah tanduk seperti seekor anak domba itu menunjukkan masoneria, yang merasuk ke bagian dalam Gereja, begitulah dikatakan, masoneria eklesiastik, yang telah menyebar terutama diantara para anggota hirarki gereja. Penyebaran masonik didalam gereja ini telah dinubuatkan kepadamu, olehku, di Fatima, ketika aku menyatakan kepadamu setan akan masuk hingga ke puncak Gereja ... tugas dari masoneria eklesiastik ... adalah untuk menghancurkan Kristus dan GerejaNya, dan membangun sebuah berhala baru, yang disebut sebagai kristus palsu serta sebuah gereja baru...

Tujuan utama : seorang paus yang sesuai dengan kebutuhan kami

Para Paus mengetahui sifat sebenarnya dari masoneria. Diluar berbagai kesaksian dari para anggota mason sebelumnya, satu sumber yang akurat adalah penyitaan oleh Paus Gregory XVI atas dokumen-dokumen dari pondok masonik yang dikenal dengan sebutan ‘Alta Vendita’. Dokumen-dokumen itu kemudian diterbitkan dalam sebuah buku dan disebarkan melalui berbagai ceramah. 

Dokumen-dokumen ‘Alta Vendita’ dengan jelas meringkaskan sebuah rencana untuk merasuki dan menghancurkan Gereja Katolik dari dalam, sebuah rencana yang mungkin membutuhkan waktu satu abad untuk melaksanakannya: 

Tujuan akhir kami adalah ... kehancuran terakhir bagi ajaran Katolik termasuk ide mengenai Kristiani ... Paus, siapapun dia, tak akan bisa memasuki masyarakat rahasia itu; hal itu tergantung kepada masyarakat rahasia itu untuk mengambil langkah pertama menuju gereja, dengan tujuan untuk mengalahkan keduanya. Tugas yang akan kita laksanakan adalah bukanlah tugas dalam sehari, atau sebulan, atau setahun; tetapi ia akan berlangsung selama beberapa tahun, bahkan satu abad; namun didalam jajaran kami, banyak pasukan telah mati dan perjuangan terus berlangsung... Apa yang kami minta adalah mencari dan menunggu, seperti umat Yahudi menantikan datangnya Mesias, seorang Paus yang sesuai dengan kebutuhan kami... kamu akan merancang, dengan sedikit ongkos, untuk mendapatkan sebuah reputasi sebagai seorang Katolik yang baik dan para pejuang yang murni. Reputasi ini akan bermanfaat membawa ajaran-ajaran kami ke tengah-tengah kaum klerus muda, dan merasuk jauh kedalam biara-biara. Dalam waktu beberapa tahun, dengan iming-iming benda materi, maka kaum klerus muda itu akan mengabaikan semua tugasnya; mereka akan membantuk sebuah dewan berdaulat dan mereka akan diminta untuk memilih seorang Paus yang akan memerintah...

Mason yang hampir menjadi Paus

Setelah Paus Leo XIII meninggal pada 20 Juli 1903, para kardinal didalam konklaf mulai memilih paus berikutnya. Setelah voting pertama dilakukan, maka calon pertama adalah Kardinal Rampolla, bekas sekeretaris Paus Leo XIII.

Tiba-tiba proses konklaf itu disela oleh sebuah pengumuman yang cukup mengejutkan dari Uskup Cracow (saat itu berada dibawah Kekaisaran Austria), Jan Cardinal Puzyna. Dalam bahasa Latin dia menyatakan :”... secara resmi dengan dan dalam nama kekuasaan Franz-Josef, Kaisar Austria dan Raja Hungaria, menyatakan bahwa Yang Mulia, dengan hak dan keistimewaan yang dimilikinya, menolak Cardinal Mariano Rampolla del Tindaro” 

Tak ada alasan yang disampaikan didalam konklaf itu, tetapi ‘veto’ yang disampaikan oleh Uskup Cracow itu telah membatalkan pemilihan Cardinal Rampolla sebagai Paus. Beberapa tahun setelah kejadian itu, bukti telah ditemukan bahwa Cardinal Rampolla bukan saja seorang anggota freemason, tetapi anggota dari sebuah Masonic Academy yang sesat, the Order of Oriental Templars (OTO). Nama Rampolia ada didalam daftar the OTO’s Manifesto yang diterbitkan dalam sebuah jurnal Masonik. Siapakah anggota lainnya dari OTO? Aleister Crowley, seorang spion Inggris dan dianggap sebagai ‘kakek’ dari satanisme modern. Nampak bahwa Uskup Cracow cukup jeli menemukan bukti ini, dan menggunakan hak veto saat itu yang dimiliki oleh kaisar Austria, untuk menghentikan pencalonan Kardinal Rampolla. 

Kelompok mason hampir saja berhasil mencapai tujuan utama mereka, mengendalikan lembaga kepausan. Akankah kegagalannya ini akan melemahkan mereka untuk mengejar tujuan mereka – atau kenyataannya, justru menguatkan niat mereka untuk mewujudkan rencana mereka? 

Berbagai nubuatan mengenai kemurtadan Gereja 

Setelah KV II  Paus Paulus VI mengatakan bahwa asap setan sedang merasuki Gereja melalui retak-retak pada dindingnya. Pada 13 Oktober 1977, dia berkata :”Kegelapan setan telah memasuki dan menyebar ke seluruh Gereja Katolik hingga ke puncaknya. Kemurtadan, hilangnya iman, sedang menyebar ke seluruh dunia dan kedalam tingkatan tertinggi dari Gereja”. 

Berbagai nubuatan yang cukup terkenal serta penampakan-penampakan Tuhan dan Bunda Maria selama bertahun-tahun ini telah dengan tepat meramalkan kemurtadan besar ini, atau hilangnya iman yang sejati didalam Gereja – yang terutama dibawa oleh penyusupan jahat dari masoneria kedalam berbagai jajaran dari Gereja. 

Didalam Penampakan Maria sebagai ‘Our Lady of Good Success’ di Quito, Ecuador, 1634, yang telah diakui oleh Gereja, Bunda Maria memperingatkan visiuner disana, Bunda Mariana de Jesus Torres, Venerabilis, bahwa pada akhir abad 19 dan hampir di seluruh abad 20, Gereja akan mengalami sebuah bidaah yang besar. Sakramen Perkawinan akan ‘diserang dan dicemarkan’ dan ‘masoneria yang akan berkuasa, akan memberlakukan hukum-hukum yang lalim dengan tujuan untuk membuang Sakramen ini, membuat setiap orang menjadi mudah untuk hidup didalam dosa, mendorong penciptaan anak-anak secara tidak sah yang dilahirkan tanpa berkat dari Gereja”.

Bunda Maria juga memperingatkan :”... klerus sekuler akan banyak dibutuhkan karena imam-imam semakin tidak peduli terhadap tugas suci mereka... Tidak adanya Uskup serta Pastor yang menuntun mereka dengan kasih, kelembutan dan kekuatan, kebijaksanaan dan kehati-hatian sebagai seorang bapa, banyak imam-imam akan kehilangan semangat mereka, dan menempatkan jiwa mereka dalam bahaya besar”.

Anne Catherine Emmerich Terberkati, seorang stigmatis dan mistikus, yang diberi dengan berbagai penglihatan akan kehidupan Perawan Terberkati serta Tuhan Yesus, adalah visiuner lainnya yang meramalkan sebuah saat di masa mendatang ketika sebuah ‘sekte rahasia’ akan menggerogoti Gereja secara terus menerus :

“Aku melihat sekte rahasia itu terus menerus menggerogoti Gereja besar itu. Didekatnya aku melihat seekor binatang yang mengerikan yang muncul dari laut. Di seluruh dunia, orang-orang yang baik dan tekun, terutama para klerus, dilecehkan, ditindas, dan dimasukkan kedalam penjara... Ada banyak Gereja yang ditutup, penderitaan yang besar ada dimana-mana, peperangan serta pertumbahan darah... namun hal itu tidak berlangsung lama....”

Didalam penampakan Bunda Maria yang diakui Gereja di Akita, Jepang, Bunda Maria memperingatkan serangan terhadap Gereja dari dalam :

Upaya setan akan merasuk kedalam Gereja sedemikian hingga orang akan melihat kardinal melawan kardinal, uskup melawan uskup. Imam-imam yang menghormati aku akan dilecehkan dan ditentang oleh sesamanya. Gereja dan altar akan dirusak. Gereja akan penuh dengan orang-orang yang mau berkompromi dan setan akan mendesak imam-imam dan jiwa-jiwa yang telah dipersembahkan agar meninggalkan pelayanan terhadap Tuhan. Setan akan mengamuk terutama terhadap jiwa-jiwa yang dipersembahkan kepada Allah.
Bagian yang tak diberitakan dari Rahasia Ketiga Fatima

Banyak analis dan komentator yang telah mempelajari rahasia ketiga Fatima telah menyimpulkan bahwa isi yang lengkap dari rahasia ketiga masih belum dibuka. 

Dalam sebuah interview yang diterbitkan pada 11 Nopember 1984 edisi Jesus Magazine, Cardinal Ratzinger ditanya apakah dia telah membaca Rahasia Ketiga dan mengapa ia tidak diungkapkan. Paus masa mendatang itu mengakui bahwa dia telah membaca Rahasia Ketiga, dan menyatakan sebagian bahwa Rahasia Ketiga menyangkut “bahaya-bahaya yang mengancam iman dan kehidupan Kristiani dan karena itu adalah juga (kehidupan) dunia ini”.

Mgr.Eugene Pacelli, yang kemudian menjadi Paus Pius XII yang telah membaca Rahasia Ketiga, berkata : 

Saya merasa khawatir dengan pesan-pesan Bunda Terberkati kepada Lucy dari Fatima. Keteguhan Maria untuk berkata mengenai bahaya-bahaya yang mengancam Gereja adalah sebuah peringatan ilahiah terhadap tindakan bunuh diri dengan merubah Iman, liturginya, teologinya, serta jiwanya... Aku mendengar disekitarku adanya para pembaharu yang ingin melucuti Kapel Kudus, menghancurkan kobaran api universal dari Gereja, menolak ornamen-ornamennya dan membuatnya merasa menyesal atas sejarah masa lalunya. 

Sebuah Gereja palsu di masa mendatang

2 Tes 2:3-4 menjelaskan datangnya ‘Pemberontakan besar’ didalam gereja yang terjadi mendahului Kedatangan Yesus Yang Kedua :

“Tentang kedatangan Tuhan kita Yesus Kristus.... supaya kamu jangan lekas bingung dan gelisah, baik oleh ilham roh maupun oleh pemberitaan atau surat yang dikatakan dari kami, seolah-olah Hari Tuhan telah tiba.... Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa, yaitu lawan yang meninggikan diri diatas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah”.
Berbagai nubuatan Maria menunjuk kepada sebuah waktu tertentu di masa mendatang ketika masoneria melaksanakan ‘pemberontakan besar’ ini, yaitu dengan merasuki Gereja mulai dari bawah hingga kepada puncaknya dan mendirikan sebuah gereja palsu. Dalam sebuah pesan kepada Fr.Gobbi 15 September 1987, Bunda Maria bernubuat tentang datangnya saat cobaan besar atas Gereja ketika ‘manusia durhaka’ itu menempatkan diri didalam gereja :

Aku sedang menangis karena Gereja terus melewati jalan perpecahan, hilangnya iman sejati, kemurtadan dan kesesatan yang disebarkan semakin luas tanpa ada satupun yang menentangnya.... bagi gereja, saat dari cobaannya yang besar telah tiba, karena manusia durhaka itu akan menempatkan diri didalamnya dan kekejian yang membinasakan itu akan memasuki bait kudus Allah.  

Anne Catherine Emmerich terberkati, juga mengalami penglihatan yang mirip dengan itu – datangnya perpecahan didalam gereja ini ditandai oleh adanya ‘dua paus’ – yang satu adalah yang benar dan memimpin didalam Gereja bawah tanah, dan yang satu memimpin gereja yang sesat. Gereja palsu ini akan berupa sebuah gereja ekumenis yang menyatukan semua agama dibawah satu ‘agama dunia tunggal’, yang dipimpin oleh Nabi Palsu seperti yang dinubuatkan didalam Kitab Wahyu, bersama-sama dengan antikris. Anne Catherine Emmerich terberkati menulsi sebagai berikut :

Aku juga melihat hubungan antara dua paus.... aku melihat betapa buruknya akibat yang ditimbulkan oleh gereja palsu ini. Aku melihatnya semakin besar ukurannya; segala macam bidaah memasuki kota Roma. Para klerus setempat nampak semakin tidak menentangnya, dan aku melihat sebuah kegelapan besar .... aku melihat bahwa banyak pastor membiarkan dirinya dirasuki oleh ide-ide yang berbahaya bagi kelangsungan Gereja. Mereka sedang membangun sebuah Gereja yang megah, aneh, serta nampak luar biasa. Setiap orang diminta untuk ikut serta didalamnya agar bisa dipersatukan dan memiliki hak yang sama : Evangelis, Katolik, dan segala macam sekte.... aku melihat lagi gereja yang baru dan nampak aneh yang sedang mereka bangun. Tak ada yang bersifat kudus didalamnya.... nampak orang-orang yang sedang membuat roti di ruang bawah tanah .... tetapi ia tak bisa mengembang dan tidak menerima Tubuh Tuhan kita, dan ia hanya sebagai roti saja. 

Pada 13 Juni 1989 dalam sebuah pesan kepada Fr.Gobbi, Bunda Maria memperingatkan kita akan bahaya dari ‘ekumenisme baru’ ini, yang akan menjurus kepada lunturnya iman Katolik di dunia :

Gereja adalah kebenaran, karena Yesus telah mempercayakan kepadanya saja tugas untuk mengawal, didalam seluruh keutuhannya, semua kekayaan iman.... masoneria eklesiastik berusaha menghancurkan realitas ini melalui ekumenisme palsu, yang menjurus kepada diterimanya semua gereja-gereja Kristiani, dengan menegaskan bahwa masing-masing mereka memiliki bagian dari kebenaran. Ia mengembangkan rencana untuk mendirikan sebuah Gereja ekumenis universal yang terbentuk dari persatuan semua pemeluk Kristiani, diantaranya adalah Gereja Katolik sendiri.

Paus St.Pius X meramalkan akan munculnya gereja palsu ini ketika dia berbicara ‘gerakan kemurtadan besar sedang dibentuk di setiap negara untuk mendirikan sebuah Gereja Dunia Tunggal yang tak memiliki dogma maupun hirarki, tak memiliki disiplin aturan bagi cara berpikir, tak memiliki batasan bagi nafsu-nafsu....”.

Akhirnya kita memiliki pesan-pesan dari Tuhan Yesus Kristus di zaman modern ini melalui ‘Maria Divine Mercy’ yang ada didalam web www.thewarningsecondcoming.com, yang terus memperingatkan kita akan adanya sebuah perpecahan didalam gereja yang dilakukan oleh Nabi Palsu dan antikris. 

Pada akhirnya Hatiku Yang Tak Bernoda akan menang

Yesus sendiri telah berjanji bahwa tak ada kuasa di dunia yang bisa menghancurkan Gereja, karena Dialah Gereja. Pada akhirnya, setelah saat penganiayaan yang singkat oleh nabi Palsu dan antikris, Gereja akan dibangun kembali dalam segala kemegahannya. Anne Catherine Emmerich Terberkati mendapat sebuah penglihatan tentang Gereja yang dibangun kembali ini :

Ketika sebagian besar Gereja telah dihancurkan oleh sekte rahasia itu, dan ketika hanya tempat kudus saja serta altar yang masih berdiri, aku melihat si perusak itu memasuki gereja bersama binatang itu. Disana mereka berjumpa dengan seorang Wanita yang kelihatan berpenampilan mulia sekali, yang nampaknya seolah bersama seorang anak kecil  karena dia berjalan perlahan sekali. Demi melihat Wanita ini, musuh-musuh itu ketakutan.... aku melihat binatang itu berlari menuju laut lagi dan musuh-musuh yang lain berlari dalam keadaan kebingungan.... aku melihat Gereja segera dibangun kembali, dan ia nampak lebih megah dari pada sebelumnya.
Apa yang harus kita lakukan sebagai umat awam Katolik di saat yang paling kritis dalam sejarah gereja kita saat ini? Berdoa, terutama rosario, bisa mengurangi kejamnya peristiwa-peristiwa dan pemurnian-pemurnian mendatang ini. Kita percayakan saja masa depan Gereja kita kepada Bunda Maria, karena dia telah berjanji bahwa Pada akhirnya Hatiku Yang Tak Bernoda akan menang’.