Monday, October 5, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 3, Bab 9)





BAB 9


Sikap Setengah Hati Terhadap Komuni Kudus


Kristus :

AnakKu, banyak orang yang pergi kesana kemari mengunjungi peninggalan-peninggalan dari para kudusKu. Dengan penuh penghargaan dan rasa kagum mereka melihat bangunan-bangunan megah yang didirikan untuk menghormati para kudus, dan mereka mencium tulang-tulang mereka yang suci, yang ditaruh dalam wadah-wadah emas dan perak. Para kudusKu memang layak menerima semua penghormatan ini. Namun seringkali orang-orang tertarik kepada relikwi dan tempat-tempat suci ini dengan rasa kagum yang bersifat cinta-diri, dan bukan rasa sesal atas dosa-dosa mereka dan dengan keinginan untuk menjadi lebih dekat kepadaKu. Penghormatan tertinggi yang bisa kau berikan kepada para kudus adalah dengan cara meniru kebajikan mereka dalam kehidupanmu.

2. Disini, diatas altar ini, kamu tidak menemukan sebuah relikwi, atau sebuah monumen peringatan seseorang, tetapi kamu akan mendapati DiriKu, yang selalu hidup, maha kuasa, maha mengasihi, maha sempurna. Segala kekayaan dan kehebatan dunia ini, yang mampu menarik hati semua orang, tidaklah sebanding dengan apa yang kau jumpai diatas altar ini. Kamu akan tertarik kepadaKu bukan oleh keheranan atau kebajikan yang tipis. Tetapi kamu akan tertarik karena iman yang teguh, harapan yang selalu besar dan kasih yang bernyala-nyala, dan yang akan menjagamu agar tetap setia kepadaKu.

3. Perhatikanlah betapa besarnya sikap setengah-hati serta penolakan dunia ini, karena ada begitu banyak orang yang gagal memanfaatkan karunia Komuni Kudus ini. Adalah menyedihkan melihat betapa sedikitnya yang tertarik kepadaKu dengan perhatian yang lembut dan rasa terima kasih yang tak terkatakan. Didalam Sakramen ini Aku menawarkan DiriKu sendiri, dimana disitulah terletak seluruh harapan umat manusia serta jasa penyelamatan.


Renungan :

Aku tak akan pernah luntur untuk menyatakan kesedihanku atas kelalaian dan keacuhanku yang kutunjukkan kepada Yesus didalam Sakramen Terberkati. Betapa besar kasihNya kepadaku, karena Dia tidak merasa jijik melihat begitu banyak rasa tidak mengenal terima kasih. Manusia tetap saja berjalan menuju bencana dengan mencari berbagai sarana kecantikan, keingin-tahuan, atau kesenangan. Namun, diatas altar, ada yang terbesar, termegah, dan paling luhur dari segala yang ada. Betapa dungunya pikiran manusia ! Betapa kerasnya hati manusia ! Itu adalah Penyelamat kita yang maha mengasihi, Allah kita ! Didalam Dia, kita hidup, bergerak dan menjadi tetap ada. Benarlah, tanpa Dia, kita tak berarti apa-apa. Didalam Dia sendirilah aku menemukan damai sempurna dan kebahagiaan yang amat memuaskan.


Doa :

Yesusku yang ada didalam Sakramen Terberkati, bagaimana caranya aku selalu menunjukkan simpati dan kesedihan, yang layak ditunjukkan kepada kebodohanku yang amat besar ini, yang telah kutunjukkan melalui sikapku yang melupakan Engkau setiap hari. Gereja amat penuh pada hari Minggu, oleh laki-laki dan perempuan, yang siap melakukan apapun untuk menyelamatkan jiwa mereka. Tetapi dihari-hari yang lain, Gereja yang sama dimasuki oleh sedikit orang yang telah bangun sedikit lebih awal, untuk datang dan berlutut di kakiMu. Sedang orang yang lainnya, memang bangun pagi-pagi, namun untuk berbagai macam keperluan, tetapi untuk setengah jam saja bersamaMu, mereka tidak mau. Engkau telah menawarkan begitu banyak kepada kami melalui Misa Kudus dan Komuni Kudus. Namun kami terlalu sedikit memberikan kemurahan hati dan kasih kepadaMu. Tuhan, letakkanlah hatiku didalam hatiMu untuk sesaat dan nyalakanlah ia dengan api kasihMu. Biarlah aku semakin menghargai Komuni Kudus sehingga aku mau datang kepadaMu lebih sering lagi. Engkau ingin datang kepadaku sehingga Engkau bisa memberiku lebih banyak rahmat dan berkatMu. Didalam Komuni Kudus, hak istimewa itu adalah milikku. Aku tak akan melupakannya lagi. Amin.