Saturday, October 10, 2009

Makananku Sehari-hari (Bk 3, Bab 14)





BAB 14


Arti Dari Penyerahan Diri



Kristus :


AnakKu, penyerahan diri adalah nama lain dari persembahan pribadi. Ketika kamu mempersembahkan dirimu kepadaKu, hal itu berarti kamu menempatkan dirimu pada tempatKu, sehingga Aku bisa memperlakukan kamu sesuka hatiKu. Hal itu berarti bahwa kamu akan berusaha mengarahkan pikiranmu, keinginanmu, dan tindakanmu seperti yang Kuinginkan. Hal itu berarti bahwa kamu tak akan pernah bertentangan lagi dengan KehendakKu.


2. Penyerahan diri melibatkan persembahan dari apapun yang kau miliki, apakah itu berupa bakat, kesenangan, kesempatan, sahabat, dan segala sesuatu yang lainnya. Benarlah, persembahan demikian tidak berarti bahwa kamu tak boleh memiliki atau menikmati hal-hal itu semua. Tetapi hal itu berarti bahwa kamu, didalam melaksanakan semua tadi, kamu akan menggunakannya untuk menyenangkan Aku.


3. Setiap orang harus mengabaikan apapun yang bisa membuatnya berdosa. Namun, orang yang melaksanakan penyerahan diri, akan melaksanakan sebanyak mungkin kebajikan dalam hidupnya. Didalam keinginannya untuk benar-benar menjadi milikKu, dia berusaha untuk menggunakan segala sesuatu bukan demi kepuasannya sendiri. Untuk menghindari segala bentuk penipuan diri, maka dia akan lebih suka mematuhi dari pada memerintah, dia akan lebih senang mengikuti dari pada mendahului.


4. Didalam semua keinginan dan usaha ini, pengikutKu yang setia hanya menginginkan kemuliaanKu yang semakin besar saja. Mereka bersedia untuk membatalkan rencana-rencananya atau ujub-ujubnya jika Aku memintanya. Didalam penyerahan diri mereka, mereka tidak tertarik lagi untuk mencari puji-pujian bagi dirinya atau mencari kepuasan duniawi. Tujuan utama mereka dalam kehidupannya adalah untuk menyenangkan dan menghormati Aku. Mereka berusaha memusatkan hidupnya disekitar DiriKu. Akan banyak orang bisa mencapai tingkat kesempurnaan setinggi ini jika mereka mau diam sejenak dan merenungkannya, menginginkannya, dan berusaha meraihnya.



Renungan :


Banyak orang takut akan penyerahan diri ini karena mereka mengira akan menjadi budak dalam pikiran dan fisiknya. Namun sebenarnya, kesempurnaan tingkat tinggi ini bisa membimbing mereka menuju kebebasan batin dan kedamaian jiwa yang sempurna. Didalam upaya mengikuti Kehendak Suci Allah lebih sempurna, aku sedang mengikuti kebaikanku yang terbesar, kesempurnaanku yang terbesar, kedamaian dan kebahagiaanku yang paling memuaskan. Hanya melalui penyerahan diri aku bisa menjalani kehidupanku dengan penuh, dengan cerdik dan amat menjanjikan harapan. Aku akan memiliki tujuan hidup tertinggi yang mungkin bagi manusia, untuk memberikan puji-pujian abadi bagi Allah dan untuk mendapatkan hidup abadi bersamaNya. Inilah tujuan hidup dimana Allah sendiri telah menciptakan aku. Bisakah aku menginginkan kurang dari itu ?



Doa :

Bapa abadi, Penciptaku, aku berhutang kepadaMu atas segala hal yang membuat kehidupanku menjadi berguna. DariMu aku menerima setiap saat dari kehidupan ini, sebagai sebuah karunia yang bersifat pribadi. Sepatutnya aku mempersembahkan diriku kepadaMu, karena Engkaulah yang memiliki diriku dan segala kepunyaanku. Yesus, Putera IlahiMu, telah memberiku contoh sempurna dari sifat penyerahan diri, dengan cara menyerahkan DiriNya sendiri menjadi kurban bagi dosa-dosaku. Setiap pikiran, perkataan, dan perbuatanNya, dari tempat tidurNya di kayu salib, dipersembahkan kepadaMu demi kepentinganku. Bolehkah aku ragu untuk membalas kasih yang demikian besar ini dengan caraku yang kecil ini ? Bahkan saat inipun aku masih melihat sifat penyerahan diri Yesus didalam setiap Misa Kudus dan disetiap tabernakel, dimana Dia tinggal didalam Sakramen Terberkati. Dia berada disana karena kasihNya kepadaku. Apa yang akan kulakukan untuk membalas kasih yang tak terbatas ini ? Berilah aku keberanian untuk membuat hidupku menjadi sebuah penyerahan diri. Aku memohon kekuatan untuk melanjutkan usahaku ini sepanjang hidupku. Amin.