Friday, March 20, 2009

Surat-surat kepada kemenakannya (I)



Surat-surat kepada kemenakannya,

Marie Guérin


I



1888

Sebelum kamu mempercayakan segala rahasiamu kepadaku (Hal ini mengacu kepada penyakit yang diderita oleh Marie dulu. Setelah membaca surat ini, yang merupakan permintaan ijin untuk menerima Komuni Kudus secara teratur, maka Paus Pius X menyatakan bahwa hal itu ‘amat layak’. Saat itu usia Thérèse 15 tahun), aku merasa bahwa kamu sedang menderita, dan hatiku serasa menyatu dengan hatimu. Karena kamu memiliki kerendahan hati untuk bertanya dan meminta nasihat kepada Thérèse kecilmu ini, maka inilah yang dipikirkannya: kamu telah menyedihkan aku dengan tidak menerima Komuni Kudus, karena kamu telah menyedihkan Tuhan kita. Setan sangat cerdik sekali didalam membujuk jiwa-jiwa dengan cara ini.


Tidakkah kamu tahu, Marie yang terkasih, bahwa dengan bertindak seperti itu, kamu telah membantu setan untuk mencapai tujuannya ? Makhluk yang malang itu mengetahui dengan baik bahwa jika ada suatu jiwa yang berusaha menjadi milik Allah sepenuhnya, maka dia tak bisa membuat jiwa itu untuk berdosa. Maka setan akan berusaha membujuknya untuk percaya bahwa dirinya telah berbuat dosa. Hal ini mendatangkan kemenangan yang cukup nyata, namun hal ini masih belum cukup untuk memuaskan kebenciannya, maka dia berusaha meraih yang lebih besar lagi, dan dia berusaha menutup Yesus didalam tabernakel dimana Yesus tinggal.


Tak bisa memasuki tempat suci ini sendiri, paling tidak, setan berusaha membuat agar tempat suci itu tetap kosong tanpa kehadiran Tuhan. Tetapi celakanya, jadi apakah hati kecil yang malang itu ? Jika setan telah berhasil menjauhkan suatu jiwa dari Komuni Kudus, maka dia telah berhasil mencapai tujuannya.... sementara itu Yesus menangis !


Ingatlah Marie kecil, bahwa Yesus yang manis ini ada disana didalam tabernakel hanya bagi dirimu saja. Ingatlah bahwa Dia berkobar oleh keinginan untuk memasuki hatimu. Janganlah kamu mendengarkan setan. Tertawakanlah dia untuk menghinanya dan pergilah tanpa rasa takut untuk menerima Yesus, Allah damai dan kasih.


Thérèse merenungkan semuanya ini”, begini katamu, “karena dia tidak tahu segala kesulitanku”. Dia tahu, dan dia tahu semuanya dengan baik. Dia mengerti segala hal dan dia berkata kepadamu dengan penuh percaya bahwa kamu bisa pergi tanpa rasa takut untuk menyambut Sahabatmu yang sejati. Diapun telah melewati kemartiran yang berupa penyakit seperti itu (scruples), namun Yesus memberinya rahmat untuk selalu menerima Sakramen Terberkati, terutama ketika dia mengira dirinya telah melakukan dosa berat. Aku meyakinkan kamu, aku telah mendapati bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk melepaskan seseorang dari setan. Ketika setan tahu bahwa dirinya kehabisan waktu maka dia tidak akan meninggalkan kita dalam damai.


Sesungguhnya tidaklah mungkin bahwa sebuah hati yang hanya bisa menemukan istirahat didalam kontemplasi kepada tabernakel, dan jiwamu adalah seperti ini, dimana kamu berkata kepadaku bahwa kamu menentang Tuhan karena tidak bisa menerima Dia.... Bagaimana bisa menentang Yesus, karena hal ini amat melukai HatiNya, hati seperti ini membutuhkan kepercayaan yang besar.


Berdoalah yang banyak agar sebagian besar hidupmu tidak dibayangi oleh rasa takut yang bodoh seperti itu. Kita hanya memiliki sedikit saja waktu dalam kehidupan ini untuk kita pakai memuliakan Tuhan dan setan tahu betul akan hal ini. Karena itulah dia mengerahkan segala cara untuk membuat kita bekerja secara sia-sia. Saudaraku yang terkasih, seringlah kamu pergi kepada Komuni Kudus, seringlah, itulah satu-satunya obatmu. (Bersambung)