Sunday, March 29, 2009

DOA-DOA DARI SOEUR THÉRÈSE

DOA-DOA DARI SOEUR THÉRÈSE
(SI BUNGA KECIL DARI JESUS)



Tindakan penyerahan diri sebagai kurban Kasih Ilahi

Doa ini ditemukan setelah kematian Suster Teresa dari ‘Kanak-kanak Yesus’ dan dari ‘Wajah Kudus Yesus’ didalam salinan dari Kitab Injil yang dia bawa siang dan malam dekat dengan hatinya.

Oh Tuhanku, oh Tritunggal Yang Maha Kudus, aku ingin mengasihiMu dan membuat Engkau dikasihi, untuk bekerja demi kemuliaan Gereja Kudus dengan cara menyelamatkan jiwa-jiwa di dunia ini dan membebaskan mereka yang berada didalam Api Penyucian. Aku ingin menggenapi sepenuhnya KehendakMu yang kudus, dan meraih derajat kemuliaan yang Kau persiapkan bagiku didalam KerajaanMu. Dengan kata lain, aku ingin menjadi kudus. Namun dengan menyadari betapa lemahnya diriku, maka aku mohon kepadaMu Tuhanku, agar Engkau saja yang menjadi kesucianku.

Karena Engkau telah sangat mengasihi aku dengan memberikan Putera TunggalMu kepadaku untuk menjadi Juru Selamatku dan Mempelaiku, maka harta yang tak ternilai besarnya dari semua jasa-jasaNya kini menjadi milikku. Dengan gembira aku mempersembahkan semua itu kepadaMu, dan aku mohon dariMu untuk memandangku hanya melalui Mata Yesus saja, dan dengan HatiNya yang berkobar oleh kasih. Selain itu aku mempersembahkan kepadaMu segala jasa dari para kudus di Surga dan di dunia, bersama dengan semua perbuatan kasih mereka serta dari para malaikat kudus. Akhirnya aku mempersembahkan kepadaMu oh Tritunggal Yang Maha Kudus, kasih dan jasa-jasa dari Perawan Terberkati, Ibuku yang terkasih, kepadanya aku menyampaikan penyerahanku ini dengan memohon agar dia sudi membawanya kepadaMu.

Selama hari-hari kehidupannya di dunia, Putera Ilahinya, Mempelaiku yang amat manis, pernah berkata: “Jika kamu meminta kepada Bapa dalam NamaKu, Dia akan memberikannya kepadamu”. (John 16:23).

Karena itu aku merasa yakin bahwa Engkau akan memenuhi kerinduanku ini. Oh Tuhanku, bahwa semakin besar Engkau ingin memberi, semakin besar Engkau membuat kami menginginkannya. Didalam hati aku memiliki keinginan yang tak terhingga besarnya dan dengan penuh percaya aku mohon kepadaMu untuk memiliki jiwaku. Aku tak bisa menerima Engkau didalam Komuni Kudus sesering yang kuinginkan. Tetapi Tuhan, bukankah Engkau itu maha kuasa ?

Tinggallah dalam diriku seperti Engkau tinggal didalam tabernakel, dan jangan tinggalkan kurban kecilMu ini. Aku ingin menghibur Engkau demi para pendosa yang tak mengenal rasa terima kasih, dan aku mohon kepadaMu untuk mengambil segala kebebasanku didalam berbuat dosa. Jika karena kelemahanku aku sampai terjatuh, semoga dengan sekilas pandangan dariMu saja akan bisa membersihkan jiwaku, dan menelan segala ketidak-sempurnaanku, seperti api yang merubah segala benda menjadi api seperti dirinya.

Aku berterima kasih kepadaMu, oh Tuhanku, atas segala rahmat yang Kau limpahkan kepadaku terutama karena Engkau telah memurnikan aku didalam cawan penderitaan. Pada hari Penghakiman nanti aku akan bisa memandangMu dengan penuh sukacita, sementara Engkau memegang tongkat salibMu. Dan karena Engkau telah berkenan memberiku Salib yang amat berharga ini menjadi bagianku, maka aku berharap bisa seperti Engkau di Surga dan aku bisa menyaksikan Luka-luka Kudus dari kesengsaraanMu yang menyinari tubuhku yang sudah dimuliakan.

Setelah pengasingan di dunia ini aku ingin memiliki Engkau di Rumah Bapa kita. Namun aku tidak berusaha mengumpulkan harta di Surga. Aku ingin bekerja demi kasih kepadaMu saja, dengan tujuan utama untuk menyenangkan Engkau, menghibur Hati KudusMu, dan menyelamatkan jiwa-jiwa yang akan mengasihiMu selamanya.

Ketika ‘malam hari’ dari kehidupan ini tiba, aku akan berdiri dihadapanMu dengan tangan kosong, karena aku tidak meminta kepadaMu, Tuhanku, untuk memperhitungkan perbuatanku. Semua perbuatan baik kami hanyalah seperti noda di MataMu. Maka aku ingin dirampok oleh keadilanMu saja dan menerima dari kasihMu hadiah DiriMu yang bersifat kekal. Aku tidak ingin tahta yang lain, tak ada mahkota lainnya kecuali Engkau, oh Kekasihku !

Di mataMu waktu tak ada artinya, ‘satu hari adalah seperti seribu tahun’ (Ps. 39[40]:4). Dalam sesaat Engkau bisa mempersiapkan diriku untuk tampil layak dihadapanMu.




* * * * * * *


Agar hidupku ini menjadi sebuah tindakan kasih yang sempurna, maka aku mempersembahkan diriku sebagai kurban pembantaian kepada Kasih KerahimanMu, memohon kepadaMu untuk menguasai diriku terus menerus, dan mengijinkan aliran kelembutan yang tak terhingga besarnya berkumpul menuju kepadaMu dan melimpahi jiwaku. Maka aku akan bisa menjadi martir KasihMu, ya Tuhanku. Semoga kemartiran ini, setelah mempersiapkan diriku untuk hadir dihadapanMu, membebaskan aku dari kehidupan ini pada akhir nanti. Dan semoga jiwaku bisa terbang tanpa ditunda-tunda lagi, menuju pelukan kekal dari Kasih KerahimanMu.


* * * * * * *


Oh Kekasihku, di setiap denyutan jantungku aku ingin membaharui penyerahan ini tak terhingga kali banyaknya, ‘hingga bayang-bayang itu tertidur’ (Cant. 4:6) dan kemudian untuk selamanya aku akan bisa berkata tentang kasihku kepadaMu dengan cara berhadap-hadapan muka denganMu.