Monday, March 2, 2009

Surat Soeur Thérèse kepada Bunda Agnes dari Yesus (I)


Beberapa kutipan

I

(Ditulis pada 1887 beberapa saat sebelum memasuki Karmel)

Ibu kecilku yang terkasih. Kamu memang benar ketika mengatakan kepadaku bahwa setiap piala mesti berisi tetesan air empedunya sendiri-sendiri. Aku menyadari bahwa cobaan merupakan pertolongan yang besar agar kita bisa memisahkan diri kita dari hal-hal di dunia ini. Hal itu membuat seseorang nampak lebih tinggi dari pada dunia ini. Tak ada di dunia ini yang bisa memuaskan, dan kita hanya bisa menemukan istirahat dengan cara siap untuk melaksanakan kehendak Tuhan.


Perahuku yang kecil dan rentan ini mengalami kesulitan untuk mencapai pelabuhan. Aku sudah bisa melihat dan merindukan pelabuhan itu sejak lama, namun aku masih berada jauh darinya. Namun Yesus mengarahkan jalannya perahu kecil ini, dan aku yakin bahwa pada hari yang telah ditetapkanNya perahu ini akan sampai dengan aman di pelabuhan terberkati dari biara Karmel. Oh Pauline, jika Yesus berkenan memberikan rahmat ini kepadaku, maka aku berharap bisa menyerahkan seluruh diriku kepadaNya, untuk selalu menderita bagi Dia, dan hidup hanya bagi Dia saja. Aku tidak takut akan tongkat pemukulNya, karena betapapun kerasnya Dia memukul, tetapi aku merasakan bahwa tanganNya yang manis itulah yang melakukannya.

Sungguh membahagiakan jika memikirkan bahwa setiap rasa sakit yang kita tanggung dengan gembira, maka kita akan semakin mengasihi Tuhan hingga sampai selama-lamanya. Berbahagialah diriku jika pada saat kematianku aku bisa mempersembahkan satu jiwa kepada Yesus. Maka akan ada satu jiwa lagi yang berkurang dari neraka dan satu jiwa lagi yang memberkati Tuhan di Surga. (Bersambung)