Friday, March 6, 2009

Surat Soeur Thérèse kepada Bunda Agnes dari Yesus (V)



V


1891.

Kasih adalah bersifat selamanya. Yesus tidak memperhitungkan waktu, karena Dia itu kekal. Dia hanya memperhatikan kasih saja. Ibu kecilku, mohonlah kepadaNya agar melimpahkan kasih itu kepadaku secara penuh. Aku tidak menginginkan getaran kasih yang bisa kurasakan. Asalkan Yesus sudah merasakan getarannya, maka hal itu sudah cukup bagiku. Sungguh manis sekali mengasihi Dia dan membuatNya dikasihi. Mintalah kepada Yesus agar mengambil diriku bagiNya pada hari pelantikanku nanti, sebab jika aku terus hidup maka aku mungkin akan bisa menentangNya, karena aku ingin dalam keadaan tak bernoda saataa naik ke Surga nanti seperti jubah putih dari pembaptisanku yang kedua itu. (Disini Soeur Thérèse mengacu kepada pendapat para teolog, seperti halnya pada pembaptisan, bahwa semua noda dosa dihilangkan dan semua hukuman sementara atas dosa-dosa dihapuskan, karena sumpah yang dilakukan pada saat seseorang ditahbiskan kedalam profesi religius). Kini Yesus bisa memberiku rahmat untuk tidak menentang Dia lagi, atau tidak melakukan kesalahan apapun dimana hal ini akan bisa semakin merendahkan diriku dan menguatkan kasihku. Tak ada satupun yang bisa kusandari selain Yesus. Hanya Dia saja yang tak pernah gagal, dan sungguh membahagiakan sekali merenungkan bahwa Dia tak pernah berubah. (Bersambung)