PESAN DARI PERAWAN MARIA TERBERKATI
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE
MARÍA
4 APRIL 2018
Anak-anak yang terkasih dari
Hatiku Yang Tak Bernoda,
AKU MEMBERKATI KAMU SEMUA…
BAGI UMAT DARI PUTERAKU, AKU MENERIMA MEREKA SEMUA DI
KAKI SALIB KEMULIAAN.
Anak-anak yang terkasih,
janganlah lupa bahwa pertobatan akan membawamu mendekati Kerahiman Ilahi;
janganlah kamu menjadi seperti mereka yang memiliki telinga namun tidak
mendengar, memiliki mata namun tidak melihat… (lihat Mar.8:18)
Kesombongan adalah merupakan
sifat buruk bagi manusia. Ia membuat manusia lupa bahwa dirinya adalah makhluk
yang terbatas dan karena itu ia rentan terhadap perubahan-perubahan pikiran
dalam sekejap mata. Karena itu kamu harus berdoa setiap saat agar imanmu tidak
menjadi lemah, tetapi menjadi semakin teguh dan tidak berani menyangkal
Puteraku meski dibawah ancaman orang-orang tak beriman yang ada di sekitarmu.
Mereka adalah bagian dari
angkatan ini yang mengkhianati Puteraku; mereka adalah bagian dari angkatan ini
namun mereka bukanlah pencipta segala sesuatu yang ada dan nampaknya mereka
tidak menyadari hal ini: HANYA ALLAH YANG MEMERINTAH DAN MENCIPTA.
Manusia selalu membawa egonya,
dan dengan mempertahankan ego itu yang telah kau hidupkan, hal itu telah
memanjakan keinginanmu hingga kamu tidak mau berkurban dengan cara bertindak
sesuatu yang tidak menentang Puteraku, agar kamu tidak jatuh ke dalam kesesatan
yang besar.
Hendaklah kesadaranmu selalu
bertumbuh agar memiliki tujuan hidup yang benar bagi apa ia diciptakan, yaitu
menjadi suara yang selalu memanggilmu agar tidak mengkhianati Kasih Ilahi, tetapi
agar mempertahankan Kasih itu tetap ada dan selalu berkembang.
Pelaksanakan Hukum Allah adalah
sebuah kebutuhan bagi anak-anakku, terlebih lagi saat ini, ketika kebaikan
nampak sebagai hal yang buruk, dan keburukan sebagai hal yang baik. Janganlah
kamu dikacaukan, tetaplah waspada, agar kamu tidak sampai menentang Puteraku.
Perjalanan
kehidupanmu terus berlangsung, dan ingatlah selalu bahwa:
Masa lalu hendaknya selalu
diperbaiki agar ia tidak mendatangkan kemusnahan…
Masa kini hendaknya dijalani
dengan penuh kesadaran untuk hidup di dalam Kehendak Allah, dalam upaya yang
terus menerus tanpa henti…
Dan masa mendatang agar lebih
baik daripada masa kini, meski hal itu bisa berubah-ubah demi kebaikan jiwa.
Manusia melewati masa lalu
dengan membawa kenangan, namun kelemahan masa lalu hendaknya tidak terus ada
hingga kini. Saat ini manusia diperingatkan oleh intuisi yang telah dibangunkan
di dalam roh untuk mencegah manusia terjatuh dengan mudah.
Anak-anak, renungkanlah agar
kamu tidak terus membawa masa lalu sampai kapan saja kamu menginginkannya.
Puteraku selalu memanggilmu dengan berbagai cara agar kamu patuh kepada
Kehendak Ilahi dan tidak menolak Rahmat Ilahi yang ada saat ini, agar kamu
hidup di dalam damai, persatuan dan persaudaraan. Dengan demikian masa depan
bukan merupakan sebuah pengharapan saja yang tiada henti, yang justru bisa melemahkan
mereka.
Sekarang ini adalah saat dimana
jiwa yang bersifat spirituil bertindak di dalam keserupaan dengan Puteraku.
Setiap orang hendaknya menjadi berkat bagi sesamanya, bukan menjadi batu
sandungan. Jika begitu maka duri-duri akan lebih banyak daripada mawar, dan
berjalan di atas duri tidaklah mengenakkan. Karena itu aku memintamu agar kamu
memahami dirimu sendiri sehingga kamu tidak menjadi duri bagi anak-anakku yang
dipanggil untuk mengingatkan kamu, yang harus berjalan melewatinya, yang bisa membuat
perjalananmu juga semakin sulit. Bagi sarana-saranaku yang sejati, hal ini
tidaklah mudah. Karena orang yang selalu ‘banyak bicara dan mencela’ setiap
saat, mereka selalu diperhatikan oleh orang lain. Tetapi mereka yang mengira
dirinya sebagai ‘pemerhati’, melalui siapa segala sesuatu tak bisa lolos dari
perhatiannya, tidak akan pernah mau menyerahkan waktunya bagi Puteraku,
menyerahkan setiap perhatiannya, pikirannya, perbuatan atau tingkah lakunya
bagi Puteraku. Sarana-saranaku bukanlah orang-orang kudus, mereka adalah
makhluk biasa seperti kamu, yang harus berjuang setiap saat untuk tetap
bertahan.
Anak-anak yang terkasih dari
Hatiku Yang Tak Bernoda,
Janganlah kamu menunggu tanpa
berbuat apa-apa, karena dari perbuatanmu akan diketahui bahwa dirimu adalah anak-anak
Allah (lihat Rm. 2:6; 1 Kor.3:13). Janganlah menghabiskan waktumu tanpa
melakukan sesuatu, karena dari perbuatanmu akan membuat waktu menjadi berharga
dan kamu akan menghargai setiap saat yang ada, dan hal ini akan menolongmu
melaksanakan Kehendak Ilahi. Kamu tahu bahwa kamu berjalan melawan arus dunia
ini dan hal itu menunjukkan bahwa kamu telah berjalan dengan benar.
Hiduplah di dalam kebebasan sejati dari anak-anak Allah (lihat.
Gal 5: 1), jika tidak, kamu akan bertindak di luar Kehendak Ilahi. Itulah
sebabnya kamu tenggelam di dalam dosa, karena Allah memberimu Karunia kebebasan.
Tetapi dengan menyedihkan hati Puteraku, kamu melakukan perbuatan kesesatan
yang mengerikan, bersama dengan segala kenikmatan yang diberikan setan kepada umat
manusia, untuk menjauhkan kamu dari kepemilikan Harta Surgawi.
KEMBALILAH KEPADA KESEIMBANGAN DALAM DIRIMUA MELALUI
REKONSILIASI ...
JANGANLAH MENJAUHI PUTERAKU, BERSIKAPLAH MURAH HATI,
DAN TERIMALAH KARUNIA RAHMAT YANG AKAN MEMPERTAHANKAN IMANMU TETAP HIDUP.
Dalam kehidupan sehari-hari
hendaklah kamu selalu mencari karunia rahmat, agar kamu tidak sampai kehilangan
karunia itu melalui tingkah laku dan perkataan yang tidak semestinya terhadap sesamamu.
Janganlah lupa bahwa sebagai anak-anak
Allah, kamu memiliki kebebasan untuk bertindak. Namun hendaklah kamu bertindak di
dalam kebaikan dan menjadi makhluk yang menyebarkan kebaikan kepada sesama.
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku
Yang Tak Bernoda, jadilah makhluk kebaikan, janganlah melakukan kejahatan,
tetaplah patuh kepada ajaran-ajaran Puteraku dan janganlah menerima apa yang diletakkan
setan di hadapanmu, dan mengatakan kepadamu bahwa itu adalah baik, padahal kamu
tahu bahwa itu adalah tidak baik.
Bumi telah menerima apa saja yang
ditaburkan oleh orang-orang jahat kepadanya hingga bumi menjadi jenuh. Sebagai rumah
bagi manusia, tetapi manusia telah menghancurkan bumi ini dan merusaknya. Karena
itulah manusia menderita akibat-akibat yang tak bisa diperkirakan sebelumnya dari
bumi ini. Jangan biarkan dosa menuntun kamu untuk melewati jalan yang buruk dan
menghalangi kamu untuk menjadi milik dari Puteraku.
Gereja Puteraku terus menderita karena
iman. Karena itu jadilah makhluk yang beriman teguh terutama di tengah penderitaan
dan kebingungan besar yang sedang dilewati oleh Tubuh Mistik Puteraku saat ini.
Tetaplah kamu kuat.
Manusia telah menyalah-gunakan
ilmu pengetahuan dimana ilmu pengetahuan dibawa kepada persaingan antara
kekuatan-kekuatan besar sementara itu kamu tidak menyadarinya.
Terorisme, yang lahir dari keinginan
untuk balas dendam, dilakukan terhadap anak-anak dari Puteraku, orang-orang yang
tak berdaya dan tak bersalah. Beginilah setan bekerja.
Struktur geografi bumi telah
berubah, air muncul di tengah daratan dan menggenangi wilayah-wilayah pantai.
Anak-anak yang terkasih dari Hatiku
Yang Tak Bernoda, sambutlah Kerahiman Ilahi dan jangan berbuat dosa lagi,
jadilah makhluk kebaikan. Janganlah terus menggunakan kebebasanmu untuk berbuat
dosa, tetapi hiduplah bersatu dengan Puteraku (lihat 1 Pet.2:14; Gal. 5:13). Apa
yang diberikan oleh bumi kepada manusia bersifat sementara, tetapi Puteraku memberi
manusia Kehidupan Kekal.
Aku mengasihi kamu dengan kasih yang
kekal. Aku memberkati kamu dengan minyak kasihku.
Datanglah, terimalah tanganku,
bawalah tanganku untuk bertindak secara bebas dan penuh kesadaran. Aku selalu
memperhatikan kamu.
Bunda Maria
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
KOMENTAR OLEH VISIUNER
Saudara-saudari,
Kehidupan yang berpusat kepada Kristus
akan menuntun kita menuju Bunda Terberkati…
Bunda Maria meminta kita untuk menyerahkan
tangan kita kepadanya dengan kebebasan, bukan karena dia bertindak sebagai Allah,
tetapi karena Allah adalah Pencipta Keselamatan, maka hendaklah kita bertanya dalam
diri kita: Siapakah yang menjadi Pencipta Keselamatan?
Bunda Maria memberiku sebuah penglihatan
atas sebuah gunung yang tinggi dan besar, hingga aku tak bisa melihat
batas-batasnya. Pada puncak gunung itu aku melihat ada Kristus, Dia duduk dan orang
banyak yang ada di sekitar-Nya hampir tak bisa kulihat. Namun setiap orang untuk
bisa mencapai puncak gunung itu, harus bisa mengalahkan segala penghalang.
Aku melihat ada beberapa orang yang
memaksa orang-orang yang berusaha naik, untuk turun. Di tengah-tengah mereka yang
tidak menginginkan orang-orang untuk sampai ke puncak, nampak Bunda Maria, yang
berusaha keras mengulurkan tangannya mencegah mereka yang menghalangi pendakian
anak-anaknya ke puncak gunung itu. Bunda Maria terus menolong anak-anaknya
hingga sampai ke puncak gunung itu. Aku melihat banyak orang yang kecapekan, kelelahan,
dan berusaha melihat ke jalan samping untuk mencari orang-orang yang mau
menolong. Kemudian Bunda Maria berkata: Anak-anakku, janganlah menyerah,
teruslah berjalan karena Kerajaan Sang Raja sudah dekat (lihat Mat. 3:2)
Amin.
Silakan melihat artikel lainnya
disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/