Saturday, April 7, 2018

LDM, 4 April 2018


PESAN DARI PERAWAN MARIA TERBERKATI
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARÍA
4 APRIL 2018



Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

AKU MEMBERKATI KAMU SEMUA…

BAGI UMAT DARI PUTERAKU, AKU MENERIMA MEREKA SEMUA DI KAKI SALIB KEMULIAAN.

Anak-anak yang terkasih, janganlah lupa bahwa pertobatan akan membawamu mendekati Kerahiman Ilahi; janganlah kamu menjadi seperti mereka yang memiliki telinga namun tidak mendengar, memiliki mata namun tidak melihat… (lihat Mar.8:18)

Kesombongan adalah merupakan sifat buruk bagi manusia. Ia membuat manusia lupa bahwa dirinya adalah makhluk yang terbatas dan karena itu ia rentan terhadap perubahan-perubahan pikiran dalam sekejap mata. Karena itu kamu harus berdoa setiap saat agar imanmu tidak menjadi lemah, tetapi menjadi semakin teguh dan tidak berani menyangkal Puteraku meski dibawah ancaman orang-orang tak beriman yang ada di sekitarmu.

Mereka adalah bagian dari angkatan ini yang mengkhianati Puteraku; mereka adalah bagian dari angkatan ini namun mereka bukanlah pencipta segala sesuatu yang ada dan nampaknya mereka tidak menyadari hal ini: HANYA ALLAH YANG MEMERINTAH DAN MENCIPTA.

Manusia selalu membawa egonya, dan dengan mempertahankan ego itu yang telah kau hidupkan, hal itu telah memanjakan keinginanmu hingga kamu tidak mau berkurban dengan cara bertindak sesuatu yang tidak menentang Puteraku, agar kamu tidak jatuh ke dalam kesesatan yang besar.

Hendaklah kesadaranmu selalu bertumbuh agar memiliki tujuan hidup yang benar bagi apa ia diciptakan, yaitu menjadi suara yang selalu memanggilmu agar tidak mengkhianati Kasih Ilahi, tetapi agar mempertahankan Kasih itu tetap ada dan selalu berkembang.

Pelaksanakan Hukum Allah adalah sebuah kebutuhan bagi anak-anakku, terlebih lagi saat ini, ketika kebaikan nampak sebagai hal yang buruk, dan keburukan sebagai hal yang baik. Janganlah kamu dikacaukan, tetaplah waspada, agar kamu tidak sampai menentang Puteraku.

Perjalanan kehidupanmu terus berlangsung, dan ingatlah selalu bahwa:

Masa lalu hendaknya selalu diperbaiki agar ia tidak mendatangkan kemusnahan…
Masa kini hendaknya dijalani dengan penuh kesadaran untuk hidup di dalam Kehendak Allah, dalam upaya yang terus menerus tanpa henti…
Dan masa mendatang agar lebih baik daripada masa kini, meski hal itu bisa berubah-ubah demi kebaikan jiwa.

Manusia melewati masa lalu dengan membawa kenangan, namun kelemahan masa lalu hendaknya tidak terus ada hingga kini. Saat ini manusia diperingatkan oleh intuisi yang telah dibangunkan di dalam roh untuk mencegah manusia terjatuh dengan mudah.

Anak-anak, renungkanlah agar kamu tidak terus membawa masa lalu sampai kapan saja kamu menginginkannya. Puteraku selalu memanggilmu dengan berbagai cara agar kamu patuh kepada Kehendak Ilahi dan tidak menolak Rahmat Ilahi yang ada saat ini, agar kamu hidup di dalam damai, persatuan dan persaudaraan. Dengan demikian masa depan bukan merupakan sebuah pengharapan saja yang tiada henti, yang justru bisa melemahkan mereka.

Sekarang ini adalah saat dimana jiwa yang bersifat spirituil bertindak di dalam keserupaan dengan Puteraku. Setiap orang hendaknya menjadi berkat bagi sesamanya, bukan menjadi batu sandungan. Jika begitu maka duri-duri akan lebih banyak daripada mawar, dan berjalan di atas duri tidaklah mengenakkan. Karena itu aku memintamu agar kamu memahami dirimu sendiri sehingga kamu tidak menjadi duri bagi anak-anakku yang dipanggil untuk mengingatkan kamu, yang harus berjalan melewatinya, yang bisa membuat perjalananmu juga semakin sulit. Bagi sarana-saranaku yang sejati, hal ini tidaklah mudah. Karena orang yang selalu ‘banyak bicara dan mencela’ setiap saat, mereka selalu diperhatikan oleh orang lain. Tetapi mereka yang mengira dirinya sebagai ‘pemerhati’, melalui siapa segala sesuatu tak bisa lolos dari perhatiannya, tidak akan pernah mau menyerahkan waktunya bagi Puteraku, menyerahkan setiap perhatiannya, pikirannya, perbuatan atau tingkah lakunya bagi Puteraku. Sarana-saranaku bukanlah orang-orang kudus, mereka adalah makhluk biasa seperti kamu, yang harus berjuang setiap saat untuk tetap bertahan.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

Janganlah kamu menunggu tanpa berbuat apa-apa, karena dari perbuatanmu akan diketahui bahwa dirimu adalah anak-anak Allah (lihat Rm. 2:6; 1 Kor.3:13). Janganlah menghabiskan waktumu tanpa melakukan sesuatu, karena dari perbuatanmu akan membuat waktu menjadi berharga dan kamu akan menghargai setiap saat yang ada, dan hal ini akan menolongmu melaksanakan Kehendak Ilahi. Kamu tahu bahwa kamu berjalan melawan arus dunia ini dan hal itu menunjukkan bahwa kamu telah berjalan dengan benar.

Hiduplah di  dalam kebebasan sejati dari anak-anak Allah (lihat. Gal 5: 1), jika tidak, kamu akan bertindak di luar Kehendak Ilahi. Itulah sebabnya kamu tenggelam di dalam dosa, karena Allah memberimu Karunia kebebasan. Tetapi dengan menyedihkan hati Puteraku, kamu melakukan perbuatan kesesatan yang mengerikan, bersama dengan segala kenikmatan yang diberikan setan kepada umat manusia, untuk menjauhkan kamu dari kepemilikan Harta Surgawi.

KEMBALILAH KEPADA KESEIMBANGAN DALAM DIRIMUA MELALUI REKONSILIASI ...
JANGANLAH MENJAUHI PUTERAKU, BERSIKAPLAH MURAH HATI, DAN TERIMALAH KARUNIA RAHMAT YANG AKAN MEMPERTAHANKAN IMANMU TETAP HIDUP.

Dalam kehidupan sehari-hari hendaklah kamu selalu mencari karunia rahmat, agar kamu tidak sampai kehilangan karunia itu melalui tingkah laku dan perkataan yang tidak semestinya terhadap sesamamu.

Janganlah lupa bahwa sebagai anak-anak Allah, kamu memiliki kebebasan untuk bertindak. Namun hendaklah kamu bertindak di dalam kebaikan dan menjadi makhluk yang menyebarkan kebaikan kepada sesama.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda, jadilah makhluk kebaikan, janganlah melakukan kejahatan, tetaplah patuh kepada ajaran-ajaran Puteraku dan janganlah menerima apa yang diletakkan setan di hadapanmu, dan mengatakan kepadamu bahwa itu adalah baik, padahal kamu tahu bahwa itu adalah tidak baik.

Bumi telah menerima apa saja yang ditaburkan oleh orang-orang jahat kepadanya hingga bumi menjadi jenuh. Sebagai rumah bagi manusia, tetapi manusia telah menghancurkan bumi ini dan merusaknya. Karena itulah manusia menderita akibat-akibat yang tak bisa diperkirakan sebelumnya dari bumi ini. Jangan biarkan dosa menuntun kamu untuk melewati jalan yang buruk dan menghalangi kamu untuk menjadi milik dari Puteraku.

Gereja Puteraku terus menderita karena iman. Karena itu jadilah makhluk yang beriman teguh terutama di tengah penderitaan dan kebingungan besar yang sedang dilewati oleh Tubuh Mistik Puteraku saat ini. Tetaplah kamu kuat.

Manusia telah menyalah-gunakan ilmu pengetahuan dimana ilmu pengetahuan dibawa kepada persaingan antara kekuatan-kekuatan besar sementara itu kamu tidak menyadarinya.

Terorisme, yang lahir dari keinginan untuk balas dendam, dilakukan terhadap anak-anak dari Puteraku, orang-orang yang tak berdaya dan tak bersalah. Beginilah setan bekerja.

Struktur geografi bumi telah berubah, air muncul di tengah daratan dan menggenangi wilayah-wilayah pantai.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda, sambutlah Kerahiman Ilahi dan jangan berbuat dosa lagi, jadilah makhluk kebaikan. Janganlah terus menggunakan kebebasanmu untuk berbuat dosa, tetapi hiduplah bersatu dengan Puteraku (lihat 1 Pet.2:14; Gal. 5:13). Apa yang diberikan oleh bumi kepada manusia bersifat sementara, tetapi Puteraku memberi manusia Kehidupan Kekal.

Aku mengasihi kamu dengan kasih yang kekal. Aku memberkati kamu dengan minyak kasihku.

Datanglah, terimalah tanganku, bawalah tanganku untuk bertindak secara bebas dan penuh kesadaran. Aku selalu memperhatikan kamu.  

Bunda Maria



SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.


  

KOMENTAR OLEH VISIUNER



Saudara-saudari,

Kehidupan yang berpusat kepada Kristus akan menuntun kita menuju Bunda Terberkati…

Bunda Maria meminta kita untuk menyerahkan tangan kita kepadanya dengan kebebasan, bukan karena dia bertindak sebagai Allah, tetapi karena Allah adalah Pencipta Keselamatan, maka hendaklah kita bertanya dalam diri kita: Siapakah yang menjadi Pencipta Keselamatan?

Bunda Maria memberiku sebuah penglihatan atas sebuah gunung yang tinggi dan besar, hingga aku tak bisa melihat batas-batasnya. Pada puncak gunung itu aku melihat ada Kristus, Dia duduk dan orang banyak yang ada di sekitar-Nya hampir tak bisa kulihat. Namun setiap orang untuk bisa mencapai puncak gunung itu, harus bisa mengalahkan segala penghalang.

Aku melihat ada beberapa orang yang memaksa orang-orang yang berusaha naik, untuk turun. Di tengah-tengah mereka yang tidak menginginkan orang-orang untuk sampai ke puncak, nampak Bunda Maria, yang berusaha keras mengulurkan tangannya mencegah mereka yang menghalangi pendakian anak-anaknya ke puncak gunung itu. Bunda Maria terus menolong anak-anaknya hingga sampai ke puncak gunung itu. Aku melihat banyak orang yang kecapekan, kelelahan, dan berusaha melihat ke jalan samping untuk mencari orang-orang yang mau menolong. Kemudian Bunda Maria berkata: Anak-anakku, janganlah menyerah, teruslah berjalan karena Kerajaan Sang Raja sudah dekat (lihat Mat. 3:2)

Amin.




Silakan melihat artikel lainnya disini : http://rosa-devosi.blogspot.co.id/