Monday, December 14, 2009

Bersandar Kepada Tuhan (Bab 5)





Bab 5


Tentang kemurnian hati, yang harus dicari melebihi segala hal yang lainnya.


Jika keinginan dan tujuan hidupmu adalah meraih kebahagiaan sejati, rahmat dan kemuliaan, dengan melalui jalan yang lurus dan aman, maka arahkanlah segenap pikiranmu untuk terus menerus mencari kemurnian hati, kejernihan pikiran dan ketenangan indera. Kumpulkanlah seluruh keinginan hatimu dan arahkanlah semua kepada Tuhan diatas sana. Untuk melakukan hal itu kamu harus menarik dirimu dari para sahabatmu, dari siapapun juga, dari semua tindakan yang bisa menghalangi dirimu mencapai tujuan akhir itu. Raihlah setiap kesempatan yang bisa kau temukan disetiap tempat dan waktu, dan dengan segala cara, untuk memusatkan dirimu kepada keheningan dan kontemplasi serta mengumpulkan buah-buah tersembunyi dari keheningan itu, sehingga kamu bisa lolos dari kehancuran zaman ini dan menghindari kekacauan dunia ini. Untuk itulah kamu harus mengarahkan dirimu selalu kepada kemurnian, kejernihan, dan kedamaian hati, lebih dari segala hal lainnya, sejauh hal itu mungkin, sehingga kamu bisa membuat pintu hatimu menjadi terbuka, kosong dari bayang-bayang inderawi serta imajinasi duniawi, dan menutup semua pintu-pintu indera jasmani dan mengarahkan hal itu kedalam dirimu sendiri. Kemurnian hati adalah hal yang paling penting diantara semua tindakan spirituil, sebagai tujuan akhirnya, dan sebagai ganjaran atas segala upaya dari orang yang taat dan khusyuk melakukannya didalam hidup ini. Karena itulah dengan penuh perhatian, kecerdikan dan usaha, bersihkanlah hatimu, inderamu, keinginanmu, dari segala sesuatu yang bisa menghalangi kebebasannya, dari segala sesuatu di dunia ini yang bisa mengikat dan menguasai kamu. Karena itu berusahalah dengan jalan ini untuk membuang semua penyimpangan dari dalam hatimu dan keinginan didalam pikiranmu, dan menuju kepada kebaikan yang satu, sederhana dan utama, untuk membuat semua itu berkumpul didalam dirimu, di suatu tempat, dan dengan cara itu kamu tetap erat terhubung dengan hal-hal yang bersifat ilahi dan kepada Tuhan didalam pikiranmu, dan mengabaikan segala hal yang tidak penting di dunia ini dan kamu akan bisa mengarahkan pikiranmu terus menerus kepada hal-hal yang diatas dirimu, didalam Yesus Kristus. Kepada tujuan itulah, jika kamu sudah mulai melepaskan dirimu dan memurnikannya dari segala imajinasi dan khayalan dan menyederhanakannya, hendaknya hati dan pikiranmu terpaku kepada Tuhan Allah, sehingga kamu bisa menimba dan merasakan sumber rahmat ilahi dalam segala hal yang ada dalam dirimu, sehingga kamu bisa dipersatukan dengan Tuhan didalam pikiranmu dengan sebuah niatan yang baik. Maka hal ini sudah cukup bagimu sebagai ganti dari semua pelajaran dan bacaan kitab suci dan sebagai wujud kasih kepada Tuhan dan tetangga, seperti yang dituntut oleh devosi ini. Karena itu hendaknya hatimu bersikap sederhana dengan penuh perhatian, kehati-hatian dan usaha, sehingga kamu bisa lepas dari hasil imajinasi yang kau ciptakan dan kamu tetap berada didalam Tuhan dalam dirimu, seolah pikiranmu saat ini sudah berada didalam keabadian, dan berhadap-hadapan dengan Tuhan. Dengan demikian kamu akan bisa menyangkal dirimu melalui kasih kepada Tuhan Yesus Kristus, dengan hati yang murni, suara hati yang jernih, serta iman yang teguh, dan menyerahkan dirimu sepenuhnya kepada Tuhan dalam segala kesulitan dan peristiwa dan bersedia untuk patuh dengan sabar kepada kehendak Tuhan dan kesenanganNya yang baik sepanjang masa. Agar hal itu bisa terjadi maka kamu harus sering masuk kedalam hatimu dan tinggal disitu, membebaskan dirimu dari segala sesuatu, sejauh mungkin. Kamu harus menjaga mata pikiranmu tetap jernih dan terang. Kamu harus menjaga pengertianmu dari mimpi-mimpi bohong di siang hari, dan membebaskan pikiranmu dari hal-hal duniawi ini. Kamu harus benar-benar bebas dari kecenderungan keinginanmu terhadap perhatian duniawi ini dan hanya bergantung kepada Kebaikan yang sejati dengan rasa kasih yang besar. Kamu harus menjaga ingatanmu selalu terangkai dan terpaku kepada kebaikan yang sama, yang merupakan realitas yang tak diciptakan. Hanya dengan begini seluruh pikiranmu bisa terpusat, dengan segenap kekuatannya dan sifat-sifatnya didalam Tuhan, dan menjaga tetap satu roh dengan Tuhan, di tempat mana kesempurnaan yang utama berada. Ini adalah persekutuan yang sejati dari roh dan kasih dengan apa manusia dijadikan selaras dengan semua dorongan keinginan yang mulia dan kekal, sehingga dengan bantuan rahmat Tuhan manusia bisa menjadi sesuatu seperti Tuhan. Pada saat yang sama patut dicatat bahwa pada saat dimana seseorang dengan pertolongan Tuhan menjadi bisa mengatasi keinginannya sendiri, yaitu membuang kesenangannya yang tidak benar atau perasaannya yang terlalu kuat akan hal-hal yang tidak baik, dengan kata lain hanya berusaha untuk percaya kepada Tuhan secara penuh dalam segala keperluannya, maka dengan ini seseorang menjadi amat berkenan bagi Tuhan sehingga rahmatNya mengalir kepada orang itu dan melalui rahmat itu dia akan menyadari bahwa kasih dan devosi sejati yang membuang segala ketidakpastian, rasa takut, dan percaya penuh kepada Tuhan. Apa yang lebih dari itu, tak ada kebahagiaan yang lebih besar dari pada menaruh segalanya di tangan Tuhan yang tak pernah kekurangan apapun juga. Karena itu mengapa kamu masih tinggal didalam dirimu sementara kamu tak bisa menetap disitu selamanya. Taruhlah dirimu, keseluruhan dirimu, dengan penuh percaya, di tangan Tuhan. Maka Dia akan mempertahankan kamu, menyembuhkan kamu dan membuatmu selamat. Jika kamu tinggal didalam semua ini maka semua ini akan lebih banyak memberimu kebahagiaan dari pada segala kekayaan duniawi ini, kenikmatan dan kehormatan, dan lebih dari itu, kamu akan memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan akan dunia yang penuh dengan tipuan ini beserta kehidupan didalamnya, meskipun kamu harus melepaskan segala hal yang pernah hidup demi meraih keutamaan itu.