Wednesday, February 13, 2019

LDM, 8 Februari 2019


PESAN DARI PERAWAN MARIA TERBERKATI
KEPADA PUTERI TERKASIHNYA
LUZ DE MARÍA
8 FEBRUARI 2019




Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda,

AKU MEMBERKATI KAMU SEMUA, AKU MENGASIHI KAMU SEMUA, KARENA KAMU SEMUA ADALAH ANAK-ANAKKU. 

Di dalam waktu dari manusia, kamu menyaksikan segala peristiwa terjadi. Namun kamu tidak menyadari bahwa ia terjadi dengan urutan yang semakin cepat. Puteraku, Sang Pemilik segala sesuatu, telah mengijinkan bumi ini untuk bergerak semakin cepat dalam perjalanannya hingga umat-Nya semakin mendekati penggenapan dari apa yang diharapkan.

AKU TERUS MEMEGANG DAN MENAHAN TANGAN BAPA, SEBAGAI PENGANTARA BAGIMU, UNTUK MEMBERIMU SEGALA KESEMPATAN AGAR KAMU TIDAK SAMPAI MUSNAH DAN AGAR KAMU BISA MENYELAMATKAN JIWAMU. NAMUN KEKERASAN HATI MANUSIA TIDAK MAU MEMANFAATKAN KESEMPATAN INI ATAUPUN MEMOHON KEPADA RUMAH BAPA.

Aku telah berjalan melintasi waktu. Aku telah mengunjungi negara demi negara, dari kota ke kota, untuk memperingatkan kamu, karena aku mengasihi kamu. Beberapa ada yang mau mendengarkan aku, tetapi yang lainnya benar-benar bersikap skeptis, dan yang lainnya lagi mengikuti semua pewahyuan dari semua sarana dari Rumah Bapa hingga mereka kebingungan dan tidak tahu harus berbuat apa atau kemana harus berjalan.  

Aku datang untuk meminta perhatianmu, karena peristiwa-peristiwa terus terjadi. Alam terus melepaskan kekuatannya di bumi, sehingga manusia bisa menyaksikan kedahsyatannya. Namun manusia hanya takut pada saat dirinya menghadapi penderitaan. Dan setelah penderitaan itu berlalu, manusia lupa untuk berseru kepada Bapa, tidak lagi mau memanggil Puteraku, tidak lagi berseru kepada Roh Kudus, tidak mau meminta pengantaraanku. Dan ketika manusia terbebas dari kesulitan, maka Kami tidak lagi diperlukan…

Realita spirituil yang dijalani manusia saat ini sungguh amat menyedihkan. Karena itulah manusia semakin lemah dan menurun setiap saat, dengan cara menyambut berita-berita besar yang disebut sebagai ‘pembebasan terhadap dosa’, dan kebebasan dalam segala bidang kehidupannya. Manusia tidak mengerti bahwa untuk mengikuti Puteraku haruslah dia menolak dirinya sendiri, keinginannya, tingkah lakunya (Mat. 16:24). Manusia justru menerima segala bentuk kebejatan moral yang disamarkan oleh setan dalam bentuk semboyan ‘kebebasan.’

Aku melihat betapa anak-anakku terjatuh satu demi satu, kepada cengkeraman iblis. Umat dari Puteraku tidak mau merenungkan rayuan yang diucapkan oleh setan. Setan telah mengerahkan kekuatannya terhadap anak-anakku dengan tujuan untuk menyakiti Hatiku Yang Tak Bernoda. Hal ini karena setan tahu bahwa pada akhirnya nanti, Hatiku Yang Tak Bernoda yang akan menang. Karena itu setan ingin menghancurkan anak-anakku karena dia tahu bahwa aku sangat mengasihi anak-anakku meski anak-anakku tidak menyadari hal ini, karena lebih mudah bagi mereka untuk menjadi milik dunia ini bersama-sama dengan banyak orang yang telah mendapat indoktrinasi untuk mengikuti kepalsuan, kebohongan, tipuan, serta menghinakan Jalan Rahmat yang bisa menuntun mereka menuju Kehidupan Kekal.

Banyak orang yang mau datang untuk menyambut Ekaristi Kudus pada hari Minggu. Namun pada hari-hari lainnya mereka sama sekali tidak mau menyerukan Nama Kudus dan Ilahi dari Puteraku. Pada hari Minggu itupun mereka tidak memperhatikan apa yang mereka lakukan, bahkan mereka menambah kutukan bagi dirinya sendiri karena mereka mendekati Meja Perjamuan Ekaristi, Perjamuan Ilahi, dan menerima Puteraku dalam keadaan penuh dengan dosa yang belum mereka mintakan pengampunan dan belum mereka sesali. Betapa Puteraku sangat menderita atas hal ini. Karena mereka tidak mau merenung atau memikirkan, hingga mereka tidak bisa merasakan penderitaan Puteraku. Mereka terus menerus menghidupkan kembali Kesengsaraan serta seluruh perjalanan Kesengsaraan-Nya yang amat menyakitkan itu.

KAMU HARUS MEMUTUSKAN UNTUK MERUBAH JALAN HIDUPMU, MESKI AKU MENDENGAR BANYAK ANAK-ANAKKU YANG BERKATA: ‘MEREKA YANG KEHILANGAN SAHABAT, KEHILANGAN DIRINYA SENDIRI’ DAN ‘MEREKA YANG MENYELAMATKAN SAHABAT, MENYELAMATKAN DIRINYA SENDIRI.’ TETAPI PUTERAKU, YANG MERUPAKAN KERAHIMAN TAK TERHINGGA, DAN AKU SEBAGAI IBU DARI KERAHIMAN ITU, KAMI TERUS MENANTIKAN KAMU UNTUK BERKATA: ‘AMPUNILAH AKU, YA TUHAN, AMPUNILAH AKU.’ MAKA PUTERAKU AKAN SEGERA MENYAMBUT KAMU SEBAGAI BAPA YANG MENERIMA SEORANG BAYI YANG BARU LAHIR.

Anak-anakku, perhatikanlah: antikris (1) sudah berjalan di dunia dan bertindak di dunia. Dia menggerakkan belalai-belalainya untuk menghadapi kamu, membuatmu marah, menabrak kamu, menuntunmu untuk melakukan lebih banyak lagi dosa, membuatmu merasa kecewa, membuatmu terguncang secara emosional. Dia menggerakkan seluruh belalainya untuk melawan anak-anakku dan kamu tidak bereaksi apa-apa atas hal ini.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda, betapa besar penderitaan dan kesedihan Hatiku atas angkatan ini. Seperti air yang menempel disela-sela jari tangan, air itu kemudian menetes jatuh dari Tangan Puteraku dan Ibu ini.

Kamu sudah terbiasa untuk tidak mau berpikir, tidak mau membedakan, tidak peduli, tidak menghiraukan akibat-akibat dari perbuatanmu, berbuat sesuatu secara beramai-ramai, sehingga mayoritas orang ditentukan oleh beberapa orang yang mendominasi, dan mereka menyeret semua yang lainnya. Tetapi kamu, tidakkah kamu memikirkan tentang Kehidupan Kekal, atau tentang penderitaan di dalam nyala api neraka? Aku menegaskan hal ini terutama untuk  menentang mereka yang berkata bahwa neraka itu tidak ada, bahwa neraka itu adalah kehidupan di dunia ini; ingatlah bahwa penderitaan di dunia ini tak ada apa-apanya dibandingkan dengan penderitaan di dalam neraka, dan bahwa Kerahiman Tritunggal adalah tak terhingga, tetapi Tritunggal juga Mahaadil, dan selalu bersedia mengampuni mereka yang mau bertobat. Namun Tritunggal tidak akan memgampuni mereka yang dengan kehendak bebasnya sendiri menyerahkan hidupnya kepada dosa dan yang bertindak melawan Hukum-hukum Ilahi. Hendaknya kamu menjadi jelas dengan hal ini.

Oh manusia dari angkatan ini!
Betapa besar kamu telah memberontak!
Betapa banyak dosa dari anak-anakku yang akan terungkap, yang menimbulkan penderitaan besar terhadap Gereja Puteraku.

Betapa banyak dosa-dosa yang berkumpul di Bait-bait Allah, dan aku tahu bahwa ada anak-anakku yang berkata: ‘Ampunilah mereka ya Tuhan’ Tetapi kamu adalah bait-bait dari Roh Kudus dan …

Betapa banyak dosa yang kulihat ada di setiap langkah perjalanan hidupmu, ketika kamu tidak mengasihi tetanggamu, namun terutama ketika kamu melanggar Hukum Allah. 

Perjanjian-perjanjian damai sedang dilakukan, tetapi kamu lupa akan isi Kitab Suci:
‘…ketika perjanjian-perjanjian itu dibuat, itulah saatnya kamu mendapati dirimu berada paling dekat dengan saat kesengsaraan besar.’ (lht. 1 Tes.5:3)

Anak-anak, kamu tidak berpikir tentang Perang Dunia III karena kamu melihat sebuah masa yang nampaknya damai. Tetapi sebenarnya PD III itu telah dimulai sejak beberapa waktu yang lalu dan ia meningkat secara perlahan dan tersembunyi, dimana dari satu tempat ke tempat lain selalu muncul orang-orang yang jengkel dan marah dan menyulut api peperangan.

Anak-anakku, dengan kehati-hatian yang sama, dimana kamu mendengar berita-berita meteorologi yang memperingatkan kamu akan datangnya angin siklon yang besar yang mendekati negaramu. Maka dengan cara yang sama, bersiaplah untuk menyelamatkan jiwamu! Betapa banyak orang yang mati dan kehilangan Kehidupan Kekal.

KAMU HARUS BERSIAP-SIAP SECARA MATERIIL. NAMUN SEBELUMNYA, PERSIAPKANLAH DIRIMU SECARA SPIRITUIL, AGAR KAMU BISA DATANG KEPADA PUTERAKU DAN HIDUP DI DALAM DAMAI BERSAMA DIA.

Aku selalu mengantarai kamu, karena kamu terlalu mementingkan hal-hal dunia ini dan melupakan hal-hal yang penting. Mungkin kamu tidak pernah mendengar betapa pentingnya jiwamu, melalui homili-homili di gereja.

Mungkin kamu tidak pernah diperingatkan tentang perubahan-perubahan yang akan diderita oleh umat manusia…

AKU DIUTUS OLEH TRITUNGGAL KUDUS UNTUK MEMPERINGATKAN KAMU, ATAS KEHENDAK ILAHI, AGAR KAMU MEMERIKSA HIDUPMU, PERBUATANMU, DAN BERUSAHA SETIAP HARI UNTUK MENYELAMATKAN JIWAMU

Anak-anakku, betapa manusia menghinakan kehidupan! Betapa manusia telah menjadi algojo! Betapa para wanita telah bertekad untuk membunuh anaknya!

Kerahiman Ilahi itu sangat besar, dan Tritunggal Kudus masih menunggu dalam menuangkan cawan murka-Nya secara penuh kepada umat manusia, sementara manusia menuduh bahwa Allah membunuh makhluk yang tak berdaya. Dimanakah hati manusia berada? Aku bertanya bukan kepada pikiran atau angan-anganmu, tetapi kepada hatimu yang telah membatu, yang telah merendahkan martabatmu sendiri.

ANAK-ANAKKU, HENDAKLAH KAMU MENJADI JURU BICARA DARI IBU INI. BAWALAH PERKATAANKU INI KEPADA SAUDARA-SAUDARAMU. JADILAH ANAK-ANAK YANG PEMBERANI. BICARALAH TENTANG TRITUNGGAL KUDUS YANG MAHARAHIM DAN TENTANG IBU INI, KEPADA MEREKA YANG MENGETAHUI BAHWA KASIH TIDAK MENGHENDAKI MEREKA TERUS BERADA DI DALAM KENIKMATAN DUNIA DAN DAGING.

Anak-anak yang terkasih dari Hatiku Yang Tak Bernoda, kamu akan melihat Matahari lahir kembali, Matahari Kehendak Ilahi akan lahir kembali, dan ditaruh dalam kehidupanmu untuk mempertahankan kamu ketika diperlukan. Tidak semuanya menjadi langka, karena Puteraku adalah kebebasan, kasih, kesegaran, Ia adalah angin yang berhembus dan menyegarkan ketika ia mengalahkan panas, Ia adalah air sebening kristal yang melegakan dahaga, Ia adalah manis tak terhingga, meski di tengah kepahitan.


PUTERAKU SELALU MELINDUNGI KAMU, DIA ADA DALAM JANGKAUAN TANGANMU. PUTERAKU ADALAH KELIMPAHAN YANG TAK TERHINGGA. KARENA ITU BERJALANLAH MENEMUI DIA.
AKU MENGASIHI KAMU SEMUA DAN AKU INGIN MELIHAT KAMU SEMUA BERPAKAIAN PUTIH, BERJALAN BERSAMA-SAMA PUTERAKU, TANPA ADA NODA DOSA DAN HAL ITU ADALAH MUNGKIN ASALKAN KAMU MEMUTUSKAN UNTUK HIDUP BAGINYA. (LHT. WHY.3:5)

Aku memberkati benda-benda sakramentalmu, aku memberkati jalanmu dan jalan keluargamu. 
Aku memberkati hatimu dan hati saudara-saudaramu.
Aku memberkati semua yang sakit agar di dalam sakitnya itu mereka melihat kasih, yaitu ketika sakit itu dipersembahkan demi keselamatan jiwa-jiwa.
Aku memberkait semua yang sedih, mereka yang putus asa, agar mereka mempersembahkan semuanya kepada Allah demi keselamatan jiwa-jiwa, dan melihat dengan mata yang baru kepada segala keadaan di dunia ini.

SEBAGAI IBU, AKU MEMBERKATI KAMU DAN AKU MEMINTAMU, AGAR BERSAMA DENGAN HATIKU YANG TAK BERNODA KAMU BERDOA KEPADA PUTERAKU AGAR SUDI MENGUTUS MALAIKAT DAMAI-NYA KEPADAMU. (2)

Bunda Maria


SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA.
SALAM MARIA YANG PALING MURNI, YANG DIKANDUNG TANPA DOSA. 




KOMENTAR OLEH VISIUNER


Saudara-saudari,

Perawan Maria Terberkati, Bunda kita, menegaskan bahwa kita seharusnya tidak menjadi orang yang hanya mengaku beragama Katolik, tetapi hidup kita tidak memahami atau mengasihi atau berbagi dengan sesama; dan bahwa jika hidup kita berpusat kepada Kristus kita tidak dapat tetap bersikap statis. Tuhan adalah gerakan yang kreatif dan karenanya kita harus menjadi anak-anak-Nya dan tidak menyimpan bagi diri kita sendiri, segala Kebenaran yang kita ketahui dalam Kitab Suci atau Kebenaran dari iman kita.

Jawaban kita terhadap Allah haruslah bersifat bebas, seperti halnya iman juga harus diterima secara bebas, agar kita bisa memahami kebesaran dari Kasih Ilahi.

Umat manusia mengalami bagaimana hidupnya terhuyung-huyung, ragu, emosi dan mengalami kasih sayang, tetapi apakah kamu tahu Kasih Bapa yang telah dinyatakan kepada kita di dalam Kristus, di dalam Roh Kudus dan di dalam Bunda Terberkati? Karena itu, rasa aman, karena kita tahu bahwa kita tidaklah sendirian, harus dibagikan kepada semua orang. Kita dipanggil untuk mengikuti Yesus Kristus, karena kita adalah anak-anak-Nya.

Kita dipanggil oleh Allah untuk mengikuti Putera-Nya karena di dalam diri kita semua ada Roh Kudus Allah. Namun jawaban atas panggilan itu jarang memuaskan karena manusia tertarik kepada hal-hal duniawi dan tidak kepada hal-hal yang di atas.

Saudara-saudari, janganlah lupa akan panggilan untuk terus bertumbuh, agar kita menyadari bahwa diri kita berasal dari Kristus dan bagi Kristus, dan bersama Dia kita mengasihi Bunda Maria.

Amin.