PESAN KEPADA PASTOR ENOCH
28 Januari 2019
Orang-tua, kamu harus mengendalikan penggunaan
tehnologi di dalam rumahmu
Oh para ibu yang tak berperasaan, karena
nafsu-nafsumu, kebejatanmu, tidak adanya kasihmu, tidak adanya rasa takut akan Allah,
hingga ada begitu banyak orang-orang tak berdosa sedang sekarat.
28 Januari 2019
Panggilan mendesak dari Maria, Pengudus umat Allah.
Orang-tua, kamu harus mengendalikan
penggunaan tehnologi di dalam rumahmu.
Anak-anak kecil dari Hatiku, semoga damai Tuhan ada bersamamu
dan perlindungan Keibuanku selalu menyertai kamu.
Anak-anakku, sumbu peperangan telah dinyalakan, dunia dan umat
manusia telah hampir dihantam oleh momok peperangan, yang hanya akan membawa kematian
dan kehancuran. Jutaan umat manusia akan musnah, sebagian karena perang, dan sebagian
lagi karena kematian diam-diam, yang akan tersebar di berbagai negara yang disebut
oleh kaum elit sebagai negara-negara dunia ketiga.
Anak-anak kecilku, aku sangat sedih dengan meningkatnya
kekerasan di duniamu, yang menyebabkan begitu banyak darah mengalir. Sikap intoleransi
terus meningkat dan hal itu mengarah kepada hilangnya kewarasan mental pada sebagian
besar umat manusia.
Konflik dan perbedaan sudah tidak lagi diselesaikan melalui
dialog, tetapi melalui kekerasan dan hal ini menyebabkan hilangnya banyak
nyawa. Aku sangat sedih dan aku tidak bisa berhenti menangis karena
meningkatnya aborsi di kalangan anak-anak muda; banyak darah tak berdosa
ditumpahkan demi kebejatan moral kaum muda.
Oh, para ibu tak berperasaan, yang membunuh pengharapan di
dalam rahimmu, dan menjadikan rahimmu sebagai kuburan hidup! Aku berkata kepadamu,
jika kamu tidak bertobat, mengaku dosa dan memperbaiki dosa-dosamu, maka kamu sudah
tahu tempat yang telah menantimu di dalam keabadian.
Tinggalkanlah kebejatan moralmu itu, dan janganlah terus
menjadi boneka kesenangan. Itu semua adalah demi nafsu dan kebejatanmu, karena tidak
adanya kasihmu, kemurahan hatimu, tanggung jawabmu dan terutama karena kurangnya
rasa takutmu akan Tuhan, hingga ada begitu banyak orang tak berdosa sedang
sekarat.
Setiap orang tak bersalah yang kau bunuh di dalam rahimmu
adalah sebagai rencana Allah yang kau hentikan begitu saja dan untuk itu besok kamu
harus bertanggung-jawab kepada Tuhan. Pengadilan Allah menantikan kamu di dalam
keabadian. Di sana kamu akan melihat anak-anakmu yang kau bunuh dan kamu akan
menyadari rencana Tuhan atas mereka yang kau hancurkan karena kurangnya kasihmu.
Betapa malangnya kamu, ibu-ibu yang tak berperasaan, jika
kamu tidak segera kembali kepada Tuhan dan bertobat atas dosa-dosamu, karena kematian
kekal akan menjadi upahmu untuk selamanya!
Anak-anak kecilku, datanglah menuju tempat-tempat suciku dan hiburlah
aku, karena aku merasakan kesedihan yang luar biasa atas begitu banyak keluarga
dimana teknologi dunia ini menghancurkan mereka. Kurangnya kepemimpinan dari banyak
orang tua dan terutama ketiadaan Tuhan di dalam jutaan rumah, inilah yang
memungkinkan ‘dewa teknologi’ menghancurkan mereka. Dewa ini, yang lahir dari
tangan manusia, menghancurkan nilai-nilai dan kebiasaan sehat pada banyak
keluarga dan hal yang paling menyedihkan adalah bahwa ia memisahkan mereka dari
Tuhan.
Para orang tua, sekali lagi aku bertanya kepadamu, apa yang kau
nantikan untuk segera bangun dan mendapatkan kembali kendali atas keluargamu?
Karena kurangnya kasih, dialog, pengertian, dan yang terpenting, karena
ketiadaan Tuhan di rumahmu, maka saat ini ada begitu banyak keluarga yang tersesat
dan tercerai-berai.
Kebiasaan moral dan spiritual yang sehat semakin menurun
karena adanya ‘dewa teknologi.’ Televisi, komputer, ponsel, dan dewa teknologi
lainnya adalah yang mengendalikan banyak rumah saat ini.
Anak-anakku bertumbuh dengan sedikit sekali memiliki nilai-nilai
moral; teknologi telah mengambil alih peranan orang tua dan ini menyebabkan
keluarga mengalami krisis moral dan spiritual. Hilangnya iman semakin meningkat
dimana akar masalahnya ada pada keluarga. Di banyak negara, kemerosotan spiritual
begitu besar terjadi sehingga Kurban tak berdarah, Misa Kudus, tidak lagi dilaksanakan
karena kurangnya umat paroki.
Banyak rumah-rumah ibadah ditutup, oh, betapa sedihnya
perasaan di dalam Hati Keibuanku, demi menyaksikan ketidakpedulian sebagian
besar umat manusia terhadap Tuhan! Jutaan jiwa akan tersesat karena mereka terus-menerus
membelakangi Allah, dan tidak mau menghadap ke pada Allah Kehidupan!
Anak-anak kecil, waktunya telah tiba bagi perpecahan di dalam
keluarga-keluarga, seperti yang tertulis dalam Firman Allah: "Karena mulai dari sekarang akan ada
pertentangan antara lima orang di dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua
melawan tiga. Mereka akan
saling bertentangan, ayah melawan anaknya laki-laki dan anak laki-laki melawan
ayahnya, ibu melawan anaknya perempuan, dan anak perempuan melawan ibunya, ibu
mertua melawan menantunya perempuan dan menantu perempuan melawan ibu
mertuanya." (Luk. 12: 52-53).
Anak-anak kecil, sudah saatnya kamu bersatu di dalam doa,
karena hari-hari Pengadilan Ilahi sudah dekat dan setiap keluarga yang tidak
bersama dengan Tuhan akan musnah. Tidak ada lagi kekhawatiran dan perhatian duniawi,
prioritasmu haruslah demi keselamatan jiwamu; prioritasmu haruslah keberadaan Tuhan
dalam keluargamu.
Sekali lagi aku berkata kepadamu, para orang tua, kembalilah
kepada Dia, satu-satunya yang dapat memberikan keselamatan kepadamu dan
keluargamu; kamu harus mengendalikan penggunaan tehnologi di dalam rumahmu;
tentukanlah waktu untuk berdialog dan berdoa; kembalilah kepada ajaran-ajaran Ilahi,
untuk berdoa Rosario Kudusku, agar Tuhan memerintah lagi bersama-sama dengan aku,
di rumahmu.
Surga sangat bersedih atas begitu banyak keluarga yang
kehilangan kendali atas diri mereka sendiri karena penyalahgunaan teknologi
dunia ini. Para orang tua, kumpulkan ponsel anak-anakmu di malam hari dan
matikan komputermu; keluarkan TV dan video game dari rumahmu; karena bagi para
dewa teknologi manusia inilah ada begitu banyak anak-anak, kaum muda, dan
keluarga, yang sedang berjalan menuju kehancuran.
Banyak keluarga tergeletak di kedalaman neraka, karena mereka
hidup di dunia ini tanpa Tuhan dan tanpa hukum. Mereka hanya peduli untuk memiliki
dan menguasai dan mereka melupakan Tuhan. Mereka hidup untuk memuaskan ego
mereka dan ini membawa mereka kepada kematian kekal. Saat ini mereka berbaring
di dalam urang, meratapi dan mengutuki nasib mereka, dan tidak ada yang
mendengarkan mereka. Karena itu pertimbangkan kembali, para orang tua, dan
sesegera mungkin peganglah kendali atas keluargamu, agar mereka besok tidak sampai
musnah oleh Pengadilan Ilahi.
Semoga damai dan kasih Tuhan kembali memerintah di dalam hatimu
dan keluargamu.
Ibumu yang mengasihi kamu. Maria, Pengudus umat Allah.
Wartakanlah pesan-pesanku kepada seluruh umat manusia, anak-anak
dari Hatiku.
Source:
mensajesdelbuenpastor